DF : Club

5.9K 468 23
                                    

Setelah diusir oleh Jisoo, Serenity pindah ke club langganan mereka. Para pria itu duduk melingkar di sudut VIP tempat mereka biasanya berkumpul. Namun tak hanya ada mereka disana, tentu saja ada para jalang genit yang menemani.

Para jalang itu dengan tak tahu malunya menurunkan baju mereka hingga menampilkan belahan dada, bahkan dengan berani menaikan rok pendek mereka hingga celana dalam mereka mengintip keluar. Namun sayangnya, Serenity justru malah asyik bermain kartu sambil menghisap rokok maupun alkohol mereka. Meskipun sesekali tangan mereka nakal meraba area sensitif para jalang itu.

Serenity sedang tidak lengkap sekarang, dimeja bundar itu kini hanya ada Soonyoung, Jun, Mingyu, dan Vernon saja. Seokmin masih terbaring dirumah sakit, sedangkan Seungcheol, pria itu menghilang sejak tadi bahkan tanpa kabar.

"Jun, aku harap kau tidak macam-macam pada Myungho, apalagi memanfaatkan kerjasama itu." ujar Mingyu setelah meneguk alkoholnya.

"Aku tak akan macam-macam, Gyu. Aku hanya akan melakukan satu macam hal saja." jawab Jun menyeringai.

Mingyu berdecak. "Jangan jadi perusak hubungan orang!" seru Mingyu.

Jun menyesap alkoholnya. "Merusak hubungan terlarang, tak ada salahnya, bukan?" jawab Jun dengan tampang songong.

Mingyu merotasikan bola matanya, memang sulit untuk berbicara dengan Jun. Pria ambisius itu memiliki ribuan cara licik untuk mencapai tujuannya.

Soonyoung memberikan isyarat melalui matanya untuk mengusir para jalang itu. Setelah para jalang pergi, dia kemudian berkata. "Lagipula kau bilang ingin mengincar pembalap wanita itu? Siapa namanya? Wonwoo, Right?  Jadi lepaskan saja Myungho."

"I can't." jawab Mingyu enteng.

"Gyu, seberapa brengseknya pun kita, memacari adik kandung tetaplah suatu kesalahan. Seungcheol saja bisa menahan diri pada Seungkwan." ucap Jun.

"Dia juga akan melakukan hal yang sama, jika Paman Siwon dan Bibi Tiffany sudah tiada." jawab Mingyu.

"Kau memang susah untuk diberi tahu." ucap Vernon menekan ujung rokoknya pada asbak.

"Hem, karena aku lebih suka tempe." canda Mingyu yang tak lucu sama sekali, bahkan Serenity hanya mencebik tak tersenyum.

"Ah, tapi Jun. Aku akan membiarkanmu untuk mendekati Myungho, asal dengan satu syarat." ucap Mingyu kemudian.

Jun dan Serenity mengeryitkan keningnya.

"Cari tahu segala hal tentang Wonwoo, sampai ke hal yang paling kecil dan privasi tentang dia." lanjut Mingyu.

"Wah kau gila, kau menyuruhku untuk mengubek privasi orang? Seorang perempuan? Heol, memangnya aku pria apaan." tolak Jun.

"Ck, kau bilang ingin mendekati Myungho. Tapi syarat begitu saja tak mau kau turuti." ejek Mingyu.

"Yak! Aku masih waras ya untuk tidak mencari tahu privasi seorang wanita."

"Cih, jangan munafik, Jun. Kau bahkan setiap hari mengulik banyak hal tentang Myungho, kau pikir aku tak tahu?" Mingyu meng-skakmat Jun. Meskipun dia tak terlalu paham dan peduli tentang dunia hacker dan segala rupanya, tapi jika hal itu menyangkut tentang Myungho, keluarganya satu-satunya, Mingyu tak akan tinggal diam.

Jun akhirnya mengiyakan syarat Mingyu, ya setidaknya satu jalan untuk misi 'mendapatkan Myungho' telah terbuka.

"Okay, kakak ipar." ucap Jun.

"Najis." balas Mingyu.

"Dimana Seungcheol?" tanya Vernon celingukan mencari 'calon kakak iparnya' itu.

Dangerous FlowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang