DF : Hesitation

5.9K 448 25
                                    

Seungcheol sedang duduk resah dikantornya sekarang. Lagi dan lagi pikirannya penuh oleh Jeonghan dan Chan.

Entah apa yang membuat dia berada diambang kebingungan. Seharusnya dia tak terlalu memikirkannya, toh Jeonghan pun tak mendesaknya untuk bertanggungjawab. Tapi entah kenapa Seungcheol justru ingin Jeonghan mengemis padanya untuk bertanggungjawab atas kehadiran Chan.

Seungcheol kemudian meraih ponselnya dan menelepon salah satu anak buahnya. Sebelum dia meyakini bahwa itu adalah benar atau tidak, dia harus mencari tahu terlebih dahulu.

"Cari tahu apapun tentang kehidupan Park Jeonghan."

"Ya, kau pikir aku mengenal Park Jeonghan yang mana lagi? Iyaa, putri sulung Park Jungsoo. Cepat cari tahu dan segera kabari aku!" suruh Seungcheol sebelum menutup teleponnya.

Dia harus mencaritahu segala hal, dia yakin bahwa Chan bukanlah anaknya. Anak itu pasti hanya pancingan Jeonghan yang ingin mendapatkan dia atau hartanya saja.

"Aku tak akan mudah dibohongi, Park Jeonghan." desis Seungcheol menelepon Soonyoung meminta untuk bertemu.

Satu jam kemudian, Soonyoung tiba diruangan Seungcheol. Pria itu masih dengan setelan formalnya lengkap. Beruntung Soonyoung sedang melakukan rapat dengan klien disalah satu restoran yang dekat dengan kantor Seungcheol. Jika tidak, mungkin dia tidak akan sudi menuruti perintah pria itu.

"Kenapa?" tanya Soonyoung setelah menyelonong masuk ke dalam ruangan Seungcheol lalu duduk berongkang kaki di sofa.

Seungcheol merotasikan bola matanya, sudah terbiasa dia dengan sikap sahabat karibnya itu. Jika bukan karena keperluan penting, dia tidak akan mau menyuruh pecinta satwa yang kelakuannya sebelah dua belas dengan binatang itu datang ke kantornya.

Seungcheol bangkit dari kursi kebesarannya dan duduk di single sofa sebelah Soonyoung.

"Kau sepupunya Jeonghan, kan? Ada beberapa hal yang ingin aku tanyakan perihal Jeonghan padamu." ucap Seungcheol to the point.

"Tentang Jeonghan?" Soonyoung menyeringai.

"Apa yang ingin kau tanyakan tentang dia? Kau tertarik padanya?" tanya Soonyoung dengan wajah mengejek.

"Apakah Jeonghan memiliki kekasih? Atau dia pernah dekat pria lainnya selain Ayah Chan?" tanya Seungcheol.

"Setahuku Jeonghan bukan tipe wanita yang suka berkecimpung dalam dunia asmara. Dia bukan wanita murahan, dia tak pernah dekat dengan sembarang lelaki. Hanya Ayah Chan saja yang pernah berhubungan dengannya, dan sialnya pria itu malah kabur." tutur Soonyoung.

"Apa yang akan kalu lakukan pada pria yang sudah merusak Jeonghan?" tanya Seungcheol pelan.

"Ya apalagi? Dia sudah mati, apa yang bisa aku lakukan pada si brengsek itu? Aku masih waras untuk tidak mengobrak-abrik kuburan orang." jawab Soonyoung.

"Kenapa kau tiba-tiba menanyakan Jeonghan?" lanjut Soonyoung mendongkang tubuhnya menatap Seungcheol memicing.

"Tidak, aku hanya penasaran saja tentang dia." jawab pria itu.

Seungcheol memikirkan tentang bagaimana nasib dirinya setelah dia mengaku bahwa dialah yang sudah merusak Jeonghan. Seungcheol membayangkan dia mungkin akan dilempar ke kandang Hoshi dan Woozi oleh Soonyoung, itu mengerikan.

"Soon." panggil Seungcheol dijawab deheman.

"Ada sebuah rahasia yang harus aku buka sekarang."

"Apa itu?"

"Sebenarnya, aku juga ragu kalau Chan itu adalah anakku atau bukan. Aku ragu kalau Jeonghan tak hanya melakukannya denganku saja. Aku-"

"Apa maksudmu, sialan?!" desis Soonyoung.

Dangerous FlowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang