DF : The Wedding

6.4K 448 29
                                    

Hari ini seharusnya menjadi hari yang spesial bagi Jisoo. Seharusnya Jisoo bersuka cita hari ini,  jika yang akan menikahinya adalah pria tampan impiannya. Namun, harapan Jisoo rupanya tak bisa terkabul sebab yang akan menikahinya justru adalah pria tua menyebalkan bernama Lee Seokjin.

Jisoo ingin menangis saja rasanya, tapi dia terlalu sayang pada make up diwajahnya. Dia sudah pegal karena proses make up yang begitu panjang, jadi dia tak mau merusaknya dan berakhir dia harus kembali duduk lama didepan cermin.

Jisoo menatap jendela yang ada diruangan itu, haruskah Jisoo kabur saja? Tapi seketika dia urung saat melihat gaun panjang dan besarnya. Dia mendesah kecewa dan kembali duduk dimeja rias.

Namun seketika, rasa ingin kaburnya kembali mencuat saat melihat ada sebuah jaket disana. Jisoo langsung berdiri mengambil jaket itu. Tangannya merambat ke belakang tubuhnya mencoba meraih sleting gaun itu. Dia akan melepaskan gaun itu dan akan menutupi tubuh atasnya dengan jaket. Beruntunglah Jisoo memakai celana pendek didalam gaunnya. Sehingga dia bisa dengan mudah kabur tanpa memakai gaun itu, seperti di film-film.

Namun, upaya Jisoo nyatanya harus terhenti sebelum terlaksana akibat Hoseok masuk ke dalam ruangan itu. Hoseok memicing menatap putrinya itu yang sedang berupaya melepaskan gaunnya.

"Apa yang kau lakukan?" tanya Hoseok menyelidik.

Jisoo gelapan melihat tatapan sang Ayah. "I-itu aku, aku-"

"Mencoba kabur, hem?" tanya Hoseok saat melihat jaket ditangan Jisoo dan sleting gaunnya yang sedikit turun.

"T-tidak!" bantah Jisoo.

Hoseok menghela nafasnya. "Daddy mohon kau jangan bertingkah dan berbuat hal yang aneh. Jangan membuat Daddy semakin malu pada keluarga Lee. Kau tidak pernah hadir dalam pertemuan keluarga, dan sekarang jangan menambah beban Daddy dengan mencoba kabur dihari pernikahan."

Jisoo menunduk, ya memang selama ini dia selalu menghindar saat ada pertemuan dengan keluarga Lee. Dia bahkan tak pernah ikut dalam persiapan pernikahannya. Untuk cincin pernikahan Hoseok yang memberikan cincin Jisoo sebagai patokan ukuran, sepatu pun begitu gaun pun Jisoo tak pernah mencobanya terlebih dahulu, tapi untungnya gaun itu pas ditubuhnya.

"Daddy mohon untuk berhenti bersikap kekanakan seperti itu. Daddy sungguh menyayangimu, Daddy merasa bahwa ini adalah jalan yang terbaik untukmu. Daddy ingin kau mendapatkan pria yang berkualitas karena itu Daddy menerima lamaran mereka untukmu."

"Kau sudah besar sekarang, jadi Daddy mohon supaya kau bisa bersikap lebih dewasa. Kau akan menikah dan menjadi istri pria Lee. Tolong jaga sikapmu dan perlakukan calon suamimu dengan baik, ya." nasihat Hoseok.

Air mata yang Jisoo tahan sedari tadi kini meluncur bebas dari kelopak matanya. Jisoo langsung menubruk tubuh Hoseok dan memeluknya erat.

Jisoo masih belum siap untuk menikah, dia belum siap berpisah dengan Hoseok, dia masih ingin bermanjaan pada Ayahnya itu. Jisoo belum siap menjadi istri, apalagi jika nanti dia menjadi ibu. Melihat Jeonghan yang kerepotan mengurus Chan saja sudah membuat Jisoo merasa tak yakin kalau dia akan setanggap Jeonghan.

"Jangan menangis." Hoseok mengusap lembut jejak air mata Jisoo laku mengecup kening putrinya sayang.

"Dad, apa benar aku akan menikah dengan Lee Seokjin? Daddy yakin? Dia sudah tua, Daddy." rengek Jisoo.

Hoseok terkekeh, Jisoo sangat mewarisi sifat mendiang istrinya. "Siapapun yang akan jadi suamimu, kau harus menerimanya. Salah kau sendiri tak pernah ikut dalam pertemuan keluarga."

Dangerous FlowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang