"Kenapa kau membawaku kesini?"
Jun mengernyitkan keningnya saat dipagi hari Myungho tiba-tiba mengajaknya ke bukit belakang panti asuhan, tempat mereka dulu sering bermain.
Bukit itu adalah saksi persahabatan mereka saat remaja dulu. Dibukit itu Jun dan Mingyu sering berdiskusi tentang masa depan mereka. Dua remaja itu sering membicarakan rencana-rencana usaha yang akan mereka bangun saat lulus sekolah nanti.
Dan Myungho adalah saksi bagaimana erat dan kompaknya persabatan dua remaja itu dulu. Myungho juga acap menjadi penengah kala Jun dan Mingyu bertengkar, meskipun nyatanya Myungho lebih sering membela Mingyu.
Dan dibukit ini pula lah, sebuah perasaan aneh dalam diri Myungho tumbuh. Untuk pertama kalinya dia merasakan sebuah getaran cinta. Cinta yang dia pikir akan bertepuk sebelah tangan. Bukit ini jugalah yang menjadi saksi perubahan Myungho si gadis lugu, menjadi Myungho si gadis licik yang ambisius. Semuanya karena cinta, cinta yang telah mengubah dirinya.
"Kak Jun, banyak kenangan kita bertiga di bukit ini. Kau ingat? Aku hampir jatuh dari pohon itu, tapi untunglah Kak Mingyu selalu sigap menjadi malaikat penolongku." gumam Myungho memutar ingatannya pada belasan tahun yang lalu.
"Tiba-tiba kau memanggilku 'Kak' lagi?"
Myungho terkekeh, sudah lama rasanya dia memanggil Jun tanpa embel-embel 'Kak'.
"Sejak kapan ya aku mulai tak sopan padamu? Rasanya sudah lama sekali." ucap Myungho.
Jun mengernyitkan keningnya, kenapa tiba-tiba gaya bicara Myungho melembut seperti dulu? Padahal selama ini Myungho selalu berbicara dengan gaya yang angkuh dan tajam.
Gadis itu menghembuskan nafasnya sambil menatap padang rumput hijau yang luas itu. Ada apa dengan dia? Kenapa tiba-tiba dia merasakan suatu gejolak dalam dirinya?
Semenjak Jun berbicara serius dengannya, dan semenjak jantungnya berdetak kencang tiap bertatapan dengan Jun. Myungho mulai merasakan suatu keanehan dalam dirinya. Dia mulai banyak melamun dan memikirkan 'apa yang telah dia perbuat selama ini?'.
Melihat Myungho yang berubah murung, Jun langsung memeluk tubuh gadis itu dari belakang, meletakkan dagunya dipundak sempit sang gadis.
"Something wrong?"
"Nothing."
"Tapi sejak kemarin malam tingkahmu jadi aneh." ucap Jun.
"Apa aku salah?"
Jun mengeryitkan keningnya. "For what?"
"Jatuh cinta pada Kak Mingyu." cicit Myungho.
"Jatuh cinta itu tak salah, cinta adalah perasaan yang tak pernah bisa kita tebak kapan datangnya dan pada siapa. Cinta adalah perasaan lumrah yang makhluk hidup bisa rasakan. Cinta tak salah, tapi yang salah adalah kepada siapa cinta itu berlabuh. Kau mencintai orang yang salah. Mingyu bukanlah orang yang bisa kau cintai layaknya seorang wanita mencintai pria. Kalian memiliki ikatan darah dan kandung yang menjadikan cinta kalian adalah sesuatu yang terlarang." jawab Jun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dangerous Flower
RomanceSiapa yang tak kenal dengan Serenity? Sebuah nama grup dari 6 CEO tampan, kaya tentunya, dan berkarisma. Mereka adalah pemimpin big 6 perusahaan terbesar di Korea Selatan. Namun jangan berharap bisa jadi sugar baby/pasangan hidup untuk mereka. Seba...