Special Chapter : Kim's Family

4.8K 338 6
                                    

Mingyu sepertinya harus meratapi nasibnya kini, dia harus meruntuki sifat hyperseksnya pada sang istri. Tapi tak sepenuhnya salah Mingyu juga sih, sebab Wonwoo juga terkadang menggoda suaminya itu.

Wonwoo baru saja melahirkan putri kedua mereka 2 minggu yang lalu, sehingga kini wanita itu belum bisa banyak beraktivitas karena jahitan operasi caesarnya masih basah.

Sebenarnya Wonwoo bisa menjalani proses lahiran dengan normal, tapi jarak antara anak pertama dan anak kedua terlalu dekat sehingga mau tak mau Wonwoo harus menjalani operasi caesar.

Ya, putri pertama mereka, Kim Sunoo baru berusia 22 bulan saat adiknya kecilnya lahir. Sunoo bahkan belum berusia genap 2 tahun.

Sunoo masih menyusu pada Ibunya dan bahkan tak mau jauh sedikit pun. Hal itu tentu saja membuat Mingyu kerepotan dan kelabakan untuk memisahkan putri pertamanya dari sang istri.

Ditambah lagi dengan sifat manja dan aktif yang putrinya miliki, Mingyu kelimpungan sendiri karena selama ini belum mampu mengurus putrinya sendiri. Mingyu selalu mengandalkan Wonwoo dalam mengurus putrinya, dan begitu mereka kelepasan hingga Wonwoo hamil lagi. Secara perlahan Mingyu mulai belajar untuk mengasuh putri sulungnya.

Sebab, Wonwoo tak bisa memberikan perhatiannya secara penuh pada Sunoo, disaat kini mereka juga memiliki Kim Jungwon sebagai putri bungsu mereka.

"Sunoo sayangnya Papa, mainannya jangan diberantakin terus dong."

"Ssttt, Sunoo jangan berisik ya, nanti adik Jungwon bangun."

"Sunoo makan dulu yuk, Papa suapin."

"Sunoo susunya jangan ditumpahin."

"Mama sedang menyusui adik, Sunoo nanti ya setelah Adik selesai."

"Sunoo mau susu Papa?"

Kepala Mingyu rasanya mau pecah setelah 2 minggu ini dia putuskan untuk menjaga full 24 jam putri sulungnya. Sebenarnya mereka memiliki seorang pengasuh, tapi Sunoo justru tetap bergelayut manja pada orangtuanya.

Wonwoo belum bisa melakukan banyak hal. Meskipun begitu, dia tetap memperhatikan asupan gizi untuk putri sulungnya. Wonwoo terkadang masih menyusui Sunoo secara langsung, meskipun seringnya dia memberikan ASI pada Sunoo melalui dot.

Wonwoo bersyukur karena produksi ASInya banyak, sehingga mampu mencukupi untuk kedua putrinya. Ya, meskipun kadang Papa Kim Mingyu juga suka ikut menyusu saat anak-anaknya sudah tertidur.

"Sayang, jangan seperti itu, lihat Papa ikut basah juga." keluh Mingyu saat memandikan Sunoo.

Bayi kecil itu terus memukul-mukul air dibak mandinya hingga menyiprat mengenai Mingyu. Namun, bukannya berhenti saat ditegur, Sunoo justru malah tertawa gembira dan semakin mencipratkan air kepada Mingyu.

"Papa gigit nih kalau nakal." ancam Mingyu tak mempan untuk anaknya.

Sunoo asyik bermain air dan tak lupa menjahili Papanya, sedangkan Wonwoo menyiapkan pakaian untuk putrinya.

"Sayang, bagian depan popoknya yang mana?" Mingyu menatap bingung pada popok bayi ditangannya.

Dia membolak baliknya mencari bagian depan  tapi dia kesulitan untuk membedakan mana bagian depan dan belakang. Melihat wajah kebingungan Papanya, Sunoo kembali tergelak tertawa.

Setelah menidurkan Jungwon, Wonwoo menghampiri Mingyu dan Sunoo dikamar putri sulungnya. Dan betapa terkejutnya dia saat mendapati kamar putrinya penuh oleh bedak yang bertaburan dimana-mana, ditambah lagi wajah putrinya juga penuh oleh bedak.

"Astaga Kim Mingyu, apa yang kau lakukan pada anakku?!" seru Wonwoo langsung mengambil tisu untuk membersihkan wajah putrinya.

Dia kemudian menatap nyalang pada suaminya yang sedanh kebingungan dengan popok ditangannya. Wonwoo langsung merebut popok itu dan memakaikannya pada Sunoo.

"Kau itu, membedakan bagian depan dan belakang popok bayi saja tak bisa. Padahal aku sudah berulang kali memberitahumu." omel Wonwoo seraya memakaikan pakaian pada Sunoo.

"Lapar." rengek Mingyu memegangi perutnya.

Wonwoo menghela nafasnya, dia bukan hanya memiliki dua bayi saja disini. Tapi dia memiliki tiga bayi, dimana salah satunya adalah bayi besar yang mesum dan manja.

~♥~

"Maa nen." Sunoo berlari kearah Wonwoo yang sedang menggendong Jungwon di sofa setelah mereka melakukan acara makan malam.

Wonwoo segera menyerahkan Jungwon pada Mingyu, dan mempersilakan Sunoo untuk naik kepangkuannya. Wonwoo sedikit meringis saat kaki Sunoo tak sengaja mengenai jahitannya.

"Pelan-pelan sayang, perut Mama masih sakit." ucap Wonwoo seraya mengeluarkan payudaranya.

"Akit? Mama?" Sunoo menatap Wonwoo dengan tatapan yang menggemaskan. Putri sulung Kim itu mengusap perut Wonwoo sambil meniupnya.

Wonwoo dan Mingyu terkekeh melihat perlakuan putri mereka yang begitu manis. "Terima kasih sayang."

Wonwoo mengusap kepala Sunoo yang mulai menyusu padanya. Kemudian dia beralih pada Mingyu yang duduk disampingnya. Suaminya itu tampak kelelahan.

"Ternyata menjaga anak jauh lebih melelahkan daripada bekerja seharian ya." gumam Mingyu menyandarkan kepalanya di bahu Wonwoo.

Wanita itu mengelus kepala suaminya sambil mencium puncak kepala Mingyu. "Itulah kenapa dari awal aku selalu mengatakan untuk menunda anak kedua."

Salah mereka juga sih, baik Wonwoo maupun Mingyu selalu lupa memakai pengaman setiap bermain. Padahal Wonwoo sudah persiapan pill KB, tapi tetap saja mereka kecolongan.

"Lagipula kenapa Sunoo tidak mau dengan pengasuhnya. Padahal aku sudah membayar mereka mahal, tapi tidak becus menjaga anakku." dumel Mingyu.

"Anakmu memang tak mudah dekat dengan orang lain, Gyu." jawab Wonwoo.

Mingyu menidurkan Jungwon di baby bouncer sebelum kembali duduk disamping Wonwoo dan memeluknya.

"Terima kasih sudah memberika dua malaikat cantik ini untukku. Maaf juga harus membuatmu lebih kerepotan lagi. Aku berjanji akan membantumu sebisaku." ucap Mingyu.

Wonwoo mengangguk sambil terkekeh, semenjak menikah dan memiliki anak, Mingyu mulai memiliki sisi yang manis dan lembut dalam dirinya. Pria licik yang bisa melakukan apapun yang dia mau itu, ternyata memiliki sifat yang begitu hangat dan tulus.

Wonwoo tak menyangka jika usahanya berbuah manis seperti ini. Padahal Wonwoo dulu merasa pesimis jika dirinya bisa mendapatkan Mingyu, sebab dia tahu bagaimana sifat dan tabiat pria itu. Namun rupanya, cinta dan obsesi yang Wonwoo kemas dalam sebuah jebakan, mampu meluluhkan hati seorang Kim Mingyu.

"Dan kau juga harus berterima kasih karena kini kau menjadi yang tertampan disini." ujar Wonwoo.

Mingyu tertawa, dia baru menyadari bahwa kini dia dikelilingi oleh tiga bidadari cantik. Mingyu harus bisa melindungi ketiga malaikat cantiknya itu.

"Tapi sayang, sepertinya kalau aku sendirian aku akan keteteran. Jadi aku butuh teman untuk menjaga kalian. Bagaimana kalau membuat satu lagi tapi jenis kelaminnya laki-laki."

Mingyu langsung mendapat pukulan keras dipahanya setelah mengatakan itu. Apakah dia tak memiliki otak? Oh otaknya tentu saja sudah berdebu sebab hanya memikirkan proses menbuatnya.

"Anak keduamu bahkan baru berusia dua minggu, Gyu."

~Dangerous Flower~



Dangerous FlowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang