DF : Stopped

6.1K 413 25
                                    

Waktu berjalan begitu lambat bagi Mingyu yang kini duduk resah diruang rapat. Pria itu terus memainkan pulpen ditangannya. Pandangannya memang terarah ke depan pada orang yang sedang melakukan presentasi, tapi pikiran Mingyu kini sedang melayang ke tempat dimana Wonwoo berada.

Mingyu mendecak resah sedari tadi karena rapat tak kunjung usai. Berulang kali melihat pada jam tangan mahal yang melingkar indah dilengannya. Mingyu ingin kabur saja rasanya, tapi Mingyu masih waras untuk tidak kabur dari tanggungjawabnya.

Begitu rapat selesai, Mingyu langsung menuju ke lantai 1, tempat dimana Wonwoo sedang melakukan pemotretan. Namun, begitu sampai disana Mingyu justru malah mengamuk dan memanaskan suasan pemotretan.

"Siapa yang memasukan model laki-laki ke dalam pemotretan? Siapa yang mengizinkan Wonwoo untuk berpose dengan laki-laki?!" bentak Mingyu membuat semua staf menunduk takut.

Sedangkan Wonwoo dia hanya mendengus dan menyeringai karena Mingyu sudah mengganggu pekerjaannya.

"M-maaf Tuan, tapi konsepnya memang seperti itu." ucap Jakcson yang bertanggungjawab atas pemotretan hari ini.

"Jadi kau yang menyuruh Wonwoo untuk berpose dengan laki-laki? Beraninya kau!" tunjuk Mingyu.

Kepala pria itu memanas saat tiba dilokasi pemotretan, rupanya Wonwoo sedang berpose intim dengan seorang pria. Tak hanya itu, pakaian yang Wonwoo gunakan pun sangatlah minim dan terbuka. Mingyu tak terima itu, Wonwoo miliknya, tak boleh ada yang melihat tubuh Wonwoo selain dirinya.

"Maaf Tuan, saya lancang." ucap Jackson menunduk takut.

"Batalkan kontrak dengan laki-laki itu dan bayar dendanya. Lanjutkan pemotretan tanpa model laki-laki, dan ganti baju Wonwoo!" desis Mingyu dengan suaranya yang teramat menakutkan.

Mingyu terus ngotot untuk memecat model laki-laki itu, tapi konsep pemotretan mereka memanglah memerlukan model laki-laki hingga akhirnya Mingyu menutuskan untuk dia sendiri yang akan menjadi modelnya.

Wonwoo terkekeh, setelah Mingyu berganti pakaian dan kini sedang berhadapan dengannya untuk membuat sebuah pose yang panas dan intim.

Tangan lentik Wonwoo dengan nakalnya mengusap dada bidang Mingyu yang terbuka, disana masih ada tanda merah bekas perbuatan Wonwoo semalam.

"Kau sungguh panas dan berkuasa, Tuan Kim." bisik Wonwoo menggoda Mingyu.

"Kau tahu itu, sayang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Kau tahu itu, sayang." bisik Mingyu menatap Wonwoo dengan mata yang menggelap.

Amarahnya berganti kabut gairah akibat pakaian Wonwoo yang begitu menantang. Seandainya tak ada staf lainnya disini, mungkin Mingyu akan langsung menelanjangi wanita itu dan menggempurnya disetiap sudut ruangan ini.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dangerous FlowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang