Dengan helaan nafas lelah, Vernon meruntuki nasibnya yang kini mulai dicampakkan oleh istrinya semenjak putra mereka lahir.
Seungkwan kini lebih sibuk mengurus putranya yang sudah genap berusia 2 tahun, ketimbang memperhatikan suaminya. Meskipun Seungkwan masih sering menyiapkan kebutuhan Vernon, tapi perhatian Seungkwan tak bisa sepenuhnya padanya.
Mungkin ini adalah salah satu karmanya karena Vernon mendapatkan Seungkwan dengan cara yang licik. Ya meskipun sebenarnya Seungkwan juga ikut melakukan cara licik untuk mendapatkannya.
Kai Huening Chwe, putra sematawayang Chwe Vernon itu telah mengambil atensi Seungkwan sepenuhnya, hingga membuat Vernon mencemburui anaknya sendiri.
Vernon butuh asupan mesra, manja dan asupan intim dari istrinya. Tapi setiap dia akan menerkam sang istri, Kai selalu bisa menghalangi niat Ayahnya itu.
"Aku Pulang." ucap Vernon seraya membuka pintu Penthouse mereka.
"DDHIII." teriak Kai heboh menyambut kepulangan Ayahnya.
"Halo sayangnya Daddy." Vernon merentangkan kedua tangannya hendak menyambut putra kecilnya.
Namun Seungkwan dengan cepat menahan Kai. "Kau tidak boleh menyentuh Kai sebelum membersihkan dirimu." ujar Seungkwan.
Dengan wajah lesu, Vernon menuruti titah Seungkwan. Pria itu berjalan menuju kamarnya dan memasuki kamar mandi. Dia membasuh dan menggosok tubuhnya, sambil sesekali meringis meratapi adik kecilnya yang merindukan sarangnya.
Dia bisa saja menerkam Seungkan kapan saja, tapi dia mempertimbangkan anaknya yang mungkin akan melihat adegan itu. Vernon tak mau pikiran suci dan polos anaknya tercemar sebelum waktunya.
"DHHIII." Kai langsung melompak ke dalam gendongan Vernon, begitu pria itu menyelesaikan mandinya.
Kai adalah tipe anak yang manja pada Ayahnya tapi juga sangat dekat dengan Ibunya. Dia sebenarnya lebih dekat dengan Vernon, tapi karena urusan pekerjaan yang membuat Vernon jarang berada di rumah, membuat waktu kebersamaan Ayah dan Anak itu terkuras.
Seungkwan masih menjadi pramugari di maskapai milik keluarganya. Sesuai janji Vernon yang aka mengijinkan Seungkwan kembali bekerja setelah anak mereka berusia 2 tahun.
Saat Vernon sedang berada diluar kota maupun negeri, dan Seungkwan ada jadwal penerbangan, biasanya mereka akan menitipkan Kai kepada keluarga Seungcheol. Kai juga sangat dekat dengan Chan dan Heesung.
Sedangkan jika Vernon tidak sedang berada diluar negeri atau kota, Vernon akan membawa putra sematawayangnya itu ke kantor.
Kai sangat manja pada kedua orangtuanya, karena Seungkwan sangat memanja putranya itu. Baik Vernon dan Seungkwan, sangat memprioritaskan anak itu.
"Sayang." bisik Vernon curi-curi kesempatan mendusel pada Seungkwan yang duduk disamping, saat mereka sedang menonton tv bersama.
Seungkwan sebenarnya tidak fokus pada tvnya, dia justru fokus memperhatikan Kai yang sedang bermain dikarpet.
"Apa?" tanya Seungkwan menatap sang suami.
Seungkwan mengerti tatapan yang Vernon berikan, dia juga sama merindukan sentuhan dari pria itu. Namun, apalah daya ketika Kai justru lebih senang tidur bersama mereka ketimbang tidur dikamarnya sendiri.
"Sabar ya." ujar Seungkwan mengelus tangan Vernon yang melingkar diperutnya.
"Baru satu anak saja, kita sudah jarang ada waktu bermesraan. Apalagi kalau tambah anak." gumam Vernon.
Seungkwan terkekeh, memang dia terlalu antusias terhadap putranya, sehingga kadang Seungkwan akan melupakan suaminya.
"Memangnya kau berniat menambah anak?" tanya Seungkwan.
Vernon sejenak berpikir. "Jangankan menambah anak, aku saja sekarang sulit untuk memasukimu." curhat pria itu.
"Kalau kau mau, kau harus bisa membujuk Kai untuk tidur sendiri dikamarnya." ucap Seungkwan menekan hidung mancung suaminya.
"Kai tak akan mau tidur sendirian." keluh pria itu.
Melihat suaminya yang mendadak lesu karena kurang asupan, tangan Seungkwan dengan nakalnya mengelus milik suaminya itu. Hah, Seungkwan juga rindu dimasuki benda itu. Astaga, pikirannya mulai kotor sekarang.
"Sayang, jangan memancingku." desis Vernon menikmati elusan istrinya.
"Kasihan, dia pasti merindukan sarangnya." ucap Seungkwan semakin menggoda milik suaminya yang mulai terbangun.
Cup
"Tunggulah di kamar." ucap Seungkwan setelah memberikan ciuman singkat dibibir Vernon.
Vernon menatap bingung istrinya, tapi dia tetap mengikuti titah Seungkwan. Pria itu berjalan ke kamarnya setelah memberikan pelukan dan kecupan hangat untuk putranya.
~♥~
Vernon menunggu istrinya di ranjang, tapi Seungkwan belum juga memasuki kamar setelah setengah jam dia menunggu.
Pria itu sudah melakukan kegiatan untuk menahan kantuknya selama menunggu, dia membaca buku, membuka sosmed, melakukan push up, guling-guling diranjang, bolak balik kamar mandi, hingga sekarang dia sedang memutar video seksnya bersama Seungkwan saat di pesawat dulu.
Vernon yang sudah digoda Seungkwan sebelumnya, kini semakin panas saat menonton video kegiatan panas mereka. Dia menatap penuh puja pada tubuh istrinya dan juga pada suara-suara desahan yang terdengar.
Tubuh Seungkwan kini menjadi lebih seksi semenjak melahirkan, dadanya membesar, dan tubuhnya tampak agak berisi, membuat Vernon selalu tak bisa memalingkan pendangannya dari sang istri.
"Daddy."
Vernon terhenyak ketika suara Seungkwan menyapa indera pendengarannya. Pria itu mengalihkan pandangannya pada arah pintu, tempat dimana istrinya baru memunculkan diri.
Glegg
Vernon menelan ludahnya melihat betapa seksi dan panasnya Seungkwan sekarang. Tubuh seksi itu dibalut dengan lingerie merah yang transparan menampilkan lekuk tubuh hingga pakaiakan dalam berwarna senada.
Seungkwan menyandar manja pada tembok, berniat untuk menggoda sang suami. Dia kemudian melangkah dengan seksi sambil memainkan rambut dan gaun tidur tipisnya itu.
"S-sayang." tubuh Vernon gemetar oleh nafsu yang perlu pelampiasan.
"Kak Jeonghan memberikan ini untukku, saat aku menitipkan Kai pada mereka tadi. Bagaimana? Apakah gaun ini cocok untukku?" tanya Seungkwan dengan sensual seraya merangkak naik duduk dipangkuan suaminya.
"You are so hot, babe." desis Vernon, matanya terus menelanjangi tubuh istrinya, sedangkan tangannya mulai bergerilya.
"Malam ini kau bebas sayang, Kai aku titipkan pada kak Jeonghan. Aku tahu kau pasti merindukan kegiatan panas kita, hem? Karena aku juga merindukan hentakan tubuhmu, sayang." tangan Seungkwan mulai mengurai kancing piyama Vernon.
Vernon langsung menarik tengkuk Seungkwan dan melahap bibir seksinya.
"Mau kau atau aku yang memimpin?" tanya Seungkwan setelah Vernon melepaskan ciumannya.
Bukannya menjawab, Vernon justru malah langsung menyerang leher Seungkwan dan mengukungnya.
Seungkwan tertawa melihat suaminya tak sabar ingin segera bermain. Seungkwan mengerti dan membalas setiap sentuhan suaminya itu.
"Baiklah, aku akan memimpin di ronde kedua."
~Dangerous Flower~
KAMU SEDANG MEMBACA
Dangerous Flower
RomanceSiapa yang tak kenal dengan Serenity? Sebuah nama grup dari 6 CEO tampan, kaya tentunya, dan berkarisma. Mereka adalah pemimpin big 6 perusahaan terbesar di Korea Selatan. Namun jangan berharap bisa jadi sugar baby/pasangan hidup untuk mereka. Seba...