DF : Annoyed

5.7K 419 28
                                    

"Hais dasar bocah, untung Vernon segera menikahimu. Bocah polos nan lugu ini ternyata sudah hamil duluan." ejek Seungcheol mencubit gemas pipi Seungkwan yang masih memasang wajah bete di ruang tunggu pengantin wanita.

Hari ini adalah hari pernikahan antara Vernon dan Seungkwan. Seharusnya pernikahan mereka digelar dua bulan lagi, tapi karena insiden Seungkwan yang sudah isi duluan, akhirnya pernikahan dipercepat.

Siwon terus menatap sinis pada Seungkwan ketika wanita itu mengabarkan kehamilannya. Siwon sempat tercengang saat Seungkwan mengatakan positif hamil, padahal menurut anak buahnya Seungkwan sudah hamil sejak 3 bulan yang lalu saat dia menggerebek apartemennya. Jadi anak buahnya memberikan informasi yang salah? Heol.

Seungkwan menepis tangan Seungcheol dengan kesal. "Ini juga salahmu! Kalau kau tidak menyuruhku untuk menemani dia hari itu, mungkin sekarang aku masih bisa bebas bersenang-senang."

"Kau juga yang memberikan password apartemenku pada Vernon sehingga dia bisa keluar masuk apartemenku seenaknya. Dan kau tahu?! Dia bahkan seenaknya memintaku untuk bercinta seolah dia adalah suamiku. Aku seperti jalang yang melayani pria itu tanpa status yang jelas." omel Seungkwan.

"Dan lihat sekarang?! Aku hamil sebelum menikah?! Papa bahkan semakin sinis padaku." curhat Seungkwan.

Seungcheol mengusap lembut pipi Seungkwan. Seungcheol sangat menyayangi adiknya itu. Setelah kepergian Tiffany, Seungkwan adalah satu-satunya perempuan yang paling berharga untuk Seungcheol.

Dia pikir Vernon tak akan sampai berbuat segila ini, dia pikir Vernon tak akan tertarik pada adiknya. Tapi rupanya Vernon justru tergila-gila pada Seungkwan hingga melakukan hal-hal yang nekat.

Tapi Seungcheol percaya bahwa Vernon adalah pria yang cocok untuk Seungkwan. Dia mengetahui sifat mereka masing-masing, sehingga Seungcheol merasa aman untuk menyerahkan Seungkwan pada Vernon.

Terlepas dari sikap mesum dan semena-mena, Seungcheol tahu bahwa Vernon adalah orang yang dewasa dan mampu membimbing Seungkwan dengan baik. Vernon adalah sosok yang bertangan dingin dan bertanggungjawab, buktinya dia langsung memajukan hari pernikahan setelah tahu bahwa Seungkwan hamil.

"Kwan, terlepas dari sikap semena-menanya Vernon, dia adalah pria yang bertanggungjawab. Lihat, bahkan dia memajukan hari pernikahan saat tahu bahwa kau hamil." ucap Seungcheol lembut.

Seungkwan berdecih. "Tidak sepertimu, Kak."

Seungcheol mendengus, padahal dia ingin membangun suasana melow dan haru saat dia akan melepaskan adiknya itu, tapi Seungkwan malah membuat moodnya hancur.

"Kau itu ya, tidak bisakah sekali saja tak mencemoohku?!"

Seungkwan tersenyum lebar melihat ekspresi kesal Seungcheol. Wanita itu melebarkan tangannya lalu merengkuh tubuh kekar sang kakak.

"Terima kasih kak, kau adalah orang yang paling mengerti aku. Kakak yang selalu ada untukku, menjadi penjagaku, menjadi orang yang selalu ada untuk memelukku. Kakak adalah satu-satunya pria yang paling berharga untukku." ucap Seungkwan dengan lirih.

Seungcheol paham kenapa Seungkwan menyebutnya sebagai 'satu-satunya' karena memang selama ini Siwon tak pernah memperhatikannya. Hanya dari Seungcheol dan Tiffany lah Seungkwan menerima kasih sayang sebuah keluarga. Jadi tak heran jika Seungkwan jauh lebih hormat dan menurut pada Seungcheol daripada Siwon. Meskipun dirinya sering dibanding-bandingkan dengan Seungcheol.

"Kau dan Mama juga adalah wanita yang paling berharga untukku." Seungcheol mencium lama kening Seungkwan.

Dibalik sikap keseharian mereka yang sering bertengkar, saling ejek, saling menumbalkan, tapi nyatanya mereka saling menyayangi. Mereka saling menjadi support system dan rumah untuk pulang.

Dangerous FlowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang