62. Scarlett On You

83 15 13
                                    

sambutan sedikit panjang dariku karena ini chapter terakhir dari Scarlett On You 🥺💚
reader-nim, tanpa kalian, work ini tidak apa apanya dan tanpa komen dan vote kalian, semangatku untuk menulis tidak akan terpacu . . jadi kalian adalah peran besar atas tamatnya cerita ini YEAY 🥺🫂
Terimakasih sudah menyukai Hesa Winora dan mengikuti perjalanan mereka 💗 terimakasih untuk semua reader-nim yang mengikuti cerita ini dari awal release sampe tamat, yang baru baca, yang selalu vote comment, yang tiba-tiba nemu cerita ini dan baca sampe akhir, i LOVE you guys so much, really 💗
semoga kalian jadi tetap jadi readersku di next work juga ya HAHAH aamiin 😍
Dengan segenap hati, aku persembahkan the last chapter of Scarlett On You 💚 ✨




















Sebenarnya Jay tidak pernah berbaik hati pada manusia, terkecuali Winora mungkin karena gadis itu punya hak spesial berkat Hesa.

Dan mungkin sekarang adalah pengecualiannya lagi, Hesa itu sendiri.

Jay memberi tumpangan dengan mobil mewahnya ke Namwon, sebenarnya akan lebih mudah jika mereka berteleportasi tapi Jay ragu bahwa Hesa akan bereaksi normal.

Sobatnya itu kini benar-benar manusia, setidaknya itu yang Jay yakini.
Sepanjang perjalanan mereka itu Jay banyak bertanya atau lebih pada mengintrogasi Hesa, dan yang sejauh ini ia tangkap adalah Hesa lupa ingatan.

Tapi entah bagaimana ingatannya tentang Winora tidak hilang, hanya ingatan tentang kehidupan vampir nya yang tidak ia ingat.

Sebanyak apapun Jay bicara, Jay ingatkan, tapi Hesa tetap tidak ingat.

Jay akan bicara tentang hal ini nanti pada Winora, ia tentu harus tahu tentang keadaan ini.

"Harusnya sih jam segini dia buka, weekday juga, coba aja sih" kata Jay setelah memarkirkan mobilnya kemudian bersiap keluar.

Hesa hanya menyimak dan mengikuti gerak gerik Jay, termasuk mengikuti langkah lelaki itu.

Tatapan Hesa mengedar ke seluruh bagian daerah ini, pedesaan asri yang cukup ramai.

Namun cuaca sedang sedikit mendung pagi ini, ketika mereka tiba di sana. Mereka mulai memasuki jalan setapak menuju toko sederhana yang nampak cantik dengan berbagai ornamen khas toko bunga.

"Dia punya toko sendiri ?"

"Iya, ini punya dia, Lo udah melewatkan berapa tahun emang nya ?" kata Jay sekaligus menatap Hesa heran.

Sedangkan Hesa menggeleng bingung, ia juga tidak tahu, ia tidak ingin melewatkan tahun tahun yang Jay sebut itu.

Ia benar-benar merasa tidak berguna bagi Winora karena meninggalkan gadis itu sendirian dalam waktu yang mungkin lama itu.

Atau mungkin sangat lama.

Lonceng kecil diatas pintu berbunyi ketika dua lelaki itu masuk, membuat Yara yang sedang bertugas di kasir pagi itu mengangkat kepalanya yang menunduk dan tersenyum menyambut mereka.

"Selamat datang . ." Yara dengan nada sedikit ragu, karena melihat dua lelaki jangkung dan tampan yang nampak kikuk memasuki toko.

"Winora ada ?" kata Jay langsung pada intinya. Selama ini Winora punya kenalan se tampan ini ? Sungguh menyebalkan temannya itu tidak pernah bercerita, bathin Yara.

"Ada kepentingan apa ya ?" Yara mengerjap beberapa kali, menyadarkan diri dari pikirannya.

Menurutnya, Winora tidak perlu galau atau susah melupakan Hesa jika punya teman lelaki lain yang se tampan ini. Tapi tentu itu pendapatnya ketika belum bertemu langsung dengan Hesa.

"Bilangin ada Hesa mau ketemu" Jay dengan nada yang semakin terdengar tidak sabar, sedangkan Yara nyaris membuka mulut lebih lebar karena terkejut.

"Hesa ?" kata Yara mengulang dan membuat lelaki satu lagi yang sedang sibuk menatap sekeliling itu jadi menoleh padanya.

Scarlett On You [Wintddeung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang