"Sialan lo!!" Cowo tadi lari kearah Yujin. Siap buat nikam tu cewe. Yujin yang uda nggak punya tenaga cuma bisa mematung, shock ngeliat cowo serem lari kearah dia pake pisau.
'Jleb'
"Aarghh" Erangan kecil itu ngebikin mata Yujin perlahan ngeliat kearah cowo yang tetiba meluk dia.
"Eh? Apaan tuh?" Ada gerombolan mahasiswa yang keluar dari gerbang fakultas.
"Sial" Cowo tadi langsung kabur.
"K-kak" Suara Yujin makin gemeter setelah denger Dowoon yang ngerang kesakitan.
"Kak!!" Yujin nangis nahan badan Dowoon yang perlahan jatuh.
"Kyaaa!!" Gerombolan mahasiswa tadi kaget setelah bisa liat dengan jelas. Ada orang yang ketikam.
"Aah... G-gimana nih. Kaak" Yujin yang keduduk mangku badan Dowoon, tangannya gemeter ragu mau nyentuh perut Dowoon yang mulai ngeluarin banyak darah.
"Hei.. Hei.. " Salah satu mahasiswa ngehampirin Dowoon coba buat cek kesadaran Dowoon.
"Panggil ambulans cepet!!" Cowo tadi ke temen temennya.
Yujin cuma bisa nangis kenceng liat Dowoon yang kesakitan megang perutnya.
"Kaak" Yujin megang tangan Dowoon yang ikut berlumuran darah.
"L-lo, nggak apa-apa?" Tanya Dowoon dengan wajah nahan sakit, ngebuat Yujin makin kenceng nangis sambil geleng cepet.
Bisa bisanya ni cowo nanyain keadaan dia.
"Maafin gue" Yujin makin kenceng megang tangan Dowoon.
"Lo.. Nggak.. Ughhh, salah" Dowoon masih nahan sakit.
"Nggak.. Ada.. Yang.. Luka?" Tanya Dowoon lagi.
"Tolong jangan bicara lagi" Mahasiswa yang telfon ambulans itu neken perut Dowoon biar pendarahannya berkurang.
"Aargghh" Dowoon kesakitan.
"Kak.." Suara Yujin makin gemeter
"J-jangan nangis" Dowoon berusaha ngusap pipi Yujin yang masih terus nangis.
'Bruk'
Tangan yang belum sempet ngusap pipi Yujin itu tetiba jatuh.
"Kak!!!"
***
Yujin masih genggem tangan Dowoon dari dalem ambulans sampe tiba di rumah sakit.
Sementara Dowoon yang uda lemes, cuma bisa liat Yujin walau pengelihatannya uda mulai kabur.
'Kenapa malah khawatirin gue sih. Dia pasti kena luka piso tadi' batin Dowoon ditengah kesadarannya yg mulai hilang.
Dowoon pengen banget ngomong sama suster yang bawa ranjang dia sambil lari, buat ngobatin luka ni cewe. Tapi, Dowoon keburu nggak sadarkan diri lagi.
***
Yujin masih duduk bangku ruang tunggu operasi. Dia dari tadi masih nangis, gigitin kuku kuku jarinya cemas. Dowoon uda masuk ruang operasi 30 menit yang lalu.
"Dek!" Akhirnya Sungjin nyampe.
"Kaak" Yujin langsung berdiri dan dipeluk kakaknya.
"Lo ada yang luka nggak?" Tanya Sungjin setelah meluk adeknya. Sungjin masih gemeter setelah ditelfon Yujin tadi.
"Kak Dowoon.. Kak Dowoon.. " Yujin masih nangis. Pun dia masih bingung mau ngomong apa sama kakaknya, saking takutnya.
"Iya.. Udah.. Nggak apa apa. Nggak apa apa" Sungjin meluk adeknya lagi, berusaha buat nenangin adeknya. Adeknya juga pasti kaget.
KAMU SEDANG MEMBACA
HOME (FIN) ✅
FanfictionGelud yuk - Yoon Dowoon Balikan yuk - Kang Brian Minggat aja lah - Park Yujin Warning! Bahasa non baku Bahasa kasar