rencana

81 8 0
                                    

"aku kenapa disini bun?" tanya Aletta setelah lika melepaskan pelukannya

"tadi lio nelfon bunda, katanya kamu pingsan dan mobilnya mogok. Makanya bunda suruh sopir buat jemput kalian. Kalian pulangnya besok malam aja, besok kan libur" jelas lika

"iya bun" jawab Aletta

"kamu kenapa sampai pingsan tadi sayang? Kamu udah makan? Badan kamu juga panas gini, kamu pasti gak sarapan tadi" ujar lika

"iya bun, aku lapar bangat. Gimana mau sarapan, aku aja tadi kesiangan trus ditinggal sama rafka" adu Aletta

"lio! Kamu gimana sih? Ini makan dulu sayang" lika menyuapi bubur yang dia bikin tadi pada Aletta "cukup ya lio, ini untuk yang pertama dan terakhir kalinya" tegas lika dengankan rafka hanya memperhatikan Aletta

"pahit bun" keluh Aletta

"mungkin karna efek demam kamu, lio ambilin madu. Cepat!" perintah lika yang langsung dituruti oleh rafka

"bun, ini baju siapa?" tanya Aletta memperhatikan baju yang dia gunakan

"ini bajunya lia, kembaran lio" jelas lika

"ha? Jadi rafka punya kembaran bun?" kaget Aletta

"dia gak pernah cerita kekamu?" tanya lika memastikan

"gak" jawab Aletta

"benar benar tu anak. Jadi lio itu punya 2 orang saudara , yang 1 sekolah di korea karena tergila gila bangat sama kepop kepop gitu. Yang paling bungsu di asrama bandung" jelas lika

"ni bun" rafka yang baru datang memberikan madu pada bundanya

Lika mencampur bubur Aletta dengan madu agar tidak terlalu pahit. Lika menyuapi Aletta sampai selesai dan di akhiri dengan segelas air bening yang sering disebut air putih

"makasih ya bun, bunda udah repot repot karna aku. Aku pasti ngerepotin bunda bangat ya?" tanya Aletta dengan mata berkaca kaca rafka yang duduk di sofa melirik sekilas Aletta lalu lanjut melihat HP nya

"gak sayang, kamu gak ngerepotin bunda kok. Jangan nangis dong" lika menghapus air mata Aletta

"bunda kenapa baik bangat sih sama aku?" Aletta tidak pernah merasakan kasih sayang yang seperti ini sebelumnya, makanya saat mendapatkan kasih sayang dia merasa tidak pantas

"kamu kan putri bunda, wajar kan? Lagian semua orang tua kalau lihat anaknya sakit pasti khawatir dan akan rawat anaknya. Sekarang kamu istirahat yang cukup biar cepat sembuh bunda mau ke luar bentar ada perlu" pamit lika

"lio, antarin bunda bentar ke rumah bu laras" pinta lika

"bunda duluan aja turun, ntar aku susul" lika berjalan keluar duluan sekalian siap siap

Rafka berjalan mendekat ke arah Aletta dan duduk didepan Aletta

"lo kenapa?" tanya rafka bermaksud menanyakan kejadian tadi

"gw? Gw kenapa emang?" tanya balik Aletta

"kenapa lo ketakutan gitu sama gw sampai pingsan?" tanya rafka datar

"habisnya muka lo jelek, makanya gw takut" elak Aletta

"gw gak suka cara lo. Gw lebih suka kalau lo bicara to the point aja tanpa berbelit belit gini" ujar rafka

"gw gak peduli lo suka atau gak, itu bukan urusan gw" jawab Aletta dengan gaya angkuh nya

"lo b-"

"lio!!! Cepat!! Biarin istri kamu istirahat dulu" potong lika yang berteriak dari bawah

Rafka Untuk Aletta (Tamat) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang