Sebuah mobil sport mewah berhenti di depan rumah megah berlantai tiga. Dari mobil itu keluar dua pasangan dengan wajah lelah
Jam sudah menunjukkan pukul sebelas malam. Mereka berempat baru pulang dari kantor polisi.
"Freya, lo udah kasih tau orang tua lo kalau nginap disini? Takutnya mereka nyariin" Tanya Aletta saat mereka berjalan ke dalam
Freya tanpak ragu untuk menjawab, dio yang mengerti situasi freya segera menyahut "kakak ipar, gw laper nih. Dari pagi belum makan. Masakin ya" Setidaknya mengubah topik bukan hal yang buruk kan?
"Lo pikir istri gw babu lo?" Tanya rafka kesal
"Hahha mampus lo di semprot mas suami gw" Ejek Aletta lalu dengan santai duduk di sofa ruang keluarga
Mereka semua ikut duduk disana. Rafka melempar HP nya pada dio yang akan kembali membuka suara
"Pesan dalam waktu satu menit sebelum gw berubah pikiran" Ujar rafka enteng saat dio berhasil menangkap HP rafka
"Dari tadi kek" Sewot dio. Ia dengan lincah memesan banyak makanan disana tanpa sepengetahuan rafka "kamu mau makan apa cantik?" Tanya dio pada freya
"Samain aja kayak kamu" Jawab freya yang merasa sudah sangat lelah hari ini.
"Gw mau ayam keepci empat potong" Aletta menyebutkan pesannya, karena pasti dio tidak akan menanyakan ia ingin makan apa. Karena lelaki itu sibuk dengan pacarnya yang baru pertama kali masuk ke rumah ini
Aletta menjadikan bahu rafka sebagai sandarannya. Gadis itu mengambil tangan kanan rafka dan memainkan jari suaminya itu.
"Mau tidur?" Rafka bertanya sambil menyelibkan anak rambut Aletta yang menutupi wajahnya ke belakang telinga
"Mau makan dulu. Kamu gak pesan makanan juga?" Tanya Aletta dengan memberhentikan wajah tampan yang berjarak dekat dengannya itu
"Dia lagi pesan seluruh makanan yang masih buka" Rafka melirik sekilas pada dio yang masih asik memesan makanan "aku makan itu aja. Kalau aku juga pesan makanan ntar mubazir" Jelas rafka yang sudah sangat hafal sifat adiknya itu
"Ihhh gemes banget sih" Aletta dengan gemas mencubit pipi rafka
"Aw" Ringis rafka saat merasakan sakit "sakit ta" Rafka menjauhkan tangan Aletta dari pipinya. Lalu tangannya perlahan mengelus pipi lembut Aletta "cantik" Puji rafka dengan tangan yang masih setia mengelus pipi Aletta
Pipi Aletta memerah mendengar pujian itu. Tangan rafka naik ke atas dan mengelus alis Aletta yang tidak setebal alisnya.
Rafka mencubit kecil hidung Aletta karena gemas "ihh sakit kak" Rengek Aletta seperti anak kecil yang membuat rafka tersenyum kecil
Tatapan rafka tiba-tiba jatuh pada bibir mungil istrinya itu. Aletta yang menyadari arah pandangan rafka hanya tersenyum kaku.
Rafka memajukan wajahnya hingga hidungnya dan Aletta bersentuhan "Can I get one kiss?" Bisik rafka
"WEH WEH APA APAAN NIH? JANGAN NODAI OTAK SUCI CEWEK GW YA!" Teriak dio yang saat ini menatap sepasang suami-istri itu dengan satu tangan menutup mata freya "kaya ga punya kamar aja" Decak dio kesal
Aletta yang mendengar teriakan dio reflek menjauh dari rafka dengan pipi yang memerah sempurna. Sial, bisa bisanya dia lupa bahwa disini masih ada orang.
Demi Neptunus, Aletta sangat malu sekarang dan hanya bisa menunduk tanpa berani manatap siapapun
Sedangkan rafka yang melihat Aletta menjauh berdecak sebal. Ia menatap dio tajam "berisik" Satu kata dengan beribu penekanan
"Ihh dio lepas" Freya mendorong tangan dio yang menutup matanya.
"Kalian kalau mau begitu tau tempat dong. Untung cewek gw gak lihat" Kesal dio menatap malas pada rafka
"Gw lupa kalau masih ada mahluk lain" Jawab rafka enteng
Dio berdecak sebal mendengar itu. Dio hendak membalas, tapi sesuatu mengganggu pikirannya.
Freya. Dimana gadis itu akan tidur? Kamar tamu saat ini pasti penuh debu. Kamar lia dikunci dan tidak ada seorangpun yang boleh masuk.
"Bang, freya tidur dikamar gw aja ya" Ujar dio yang membuat semua tatapan terarah padanya terutama freya. "Tunggu, jangan serang gw dulu" Dio berusaha menahan rafka yang akan angkat bicara
"Kamar tamu pasti banyak debunya. Kamar kak lia juga dikunci. Gak mungkin kan freya tidur dikamar bunda. Jadi freya tidur dikamar gw aja" Dio menjelaskan "kamu mau kan cantik?" Tanya dio pada freya. Freya menggeleng cepat sebagai jawaban
"Freya boleh tidur dikamar lo kalau lo tidur di sofa luar" Tegas rafka
"Lo jangan mencari kesempatan dalam kesempitan ya, adek kakak sama aja. Freya lo tidur dikamar gw. Dan rafka lo tidur diluar" Putus Aletta
Tidur diluar? Apa apaan ini? Rafka hendak protes, keputusannya tadi itu sudah tepat dengan dio yang diluar bukan dia
"Apa? Mau protes?" Tantang Aletta sambil menggulung lengan bajunya yang membuat nyali rafka menciut seketika
"Aku ngerepotin ya?" Tanya freya merasa bersalah
Rafka akan menjawab 'iya' tapi dipotong oleh dio "gak cantik, kamu gak ngerepotin kok" Ujar dio lembut
"Lo gak enakan banget jadi orang. Gak ada yang merasa direpotkan karena lo" Tambah Aletta
Rafka akan angkat bicara bahwa ia sangat merasa direpotkan tapi tatapan tajam Aletta menghentikan nya
"Permisi den, tadi ada kurir yang antar makanan. Katanya atas nama den rafka dan udah dibayar melalui aplikasi" Ujar satpam di rumah itu sambil membawa dua kantong besar yang berisi makanan siap makan
"Ah ya pak, makasih ya pak. Ini untuk bapak sama pak irwan" Rafka menerima kantong itu dan memberikan dua kota pizza untuk dua orang satpam nya "di kulkas ada minum kalau bapak haus ambil yang disana aja, kasian kalau harus bangunin bibi untuk bikin minuman" Tambah rafka
"Iya den makasih banyak loh den. Jarang jarang saya bisa makan enak kaya gini." Kekeh satpam itu "saya permisi dulu den"
Setelah kepergian satpam tadi, rafka meletakkan dua kantong besar tersebut di atas meja yang lansung diserbu oleh Aletta dan dio. Mereka berdua seperti orang yang belum makan sebulan
Freya sebenarnya sangat ingin ikut mengambil makanan itu dan berebut dengan dio dan Aletta. Tapi bgaimanapun ia harus jaga image di depan calon kakak ipar kan?
Malam itu mereka selesai makan pukul satu malam dan menuju kamar untuk tidur. Freya dan Aletta tidur dikamar. Sedangkan rafka, karena tidak biasa tidur di sofa dan merasa tidak nyaman. Lelaki Malang itu terpaksa mengungsi dikamar dio
Jum'at
7 april 2023
KAMU SEDANG MEMBACA
Rafka Untuk Aletta (Tamat)
Teen Fictioncerita ini dilindungi undang undang follow dulu sebelum membaca :) ... Rafka aprilio Seorang ketua OSIS yang dingin dan tak tersentuh. Sosok yang tegas dengan rahang keras dan alis mata yang tebal. Seseorang yang masih terjebak dengan masa lalunya...