"sekarang lo bisa jelasin" ujar aletta setelah duduk di sofa apartemennya
"gw akan mulai dari awal" ujar rafka menjeda ucapannya
"waktu itu gw pulang ngantar ana, kita habis jalan. Karna udah malam dan mulai ngantuk gw ambil jalan pintas yang dikenal sepi dan gelap. Waktu lewat disana gw dengar ada cewek yang minta tolong. Setelah gw cari sumber suara gw liat raya, dia adek kelas yang sering ngasih coklat ke gw. Ada beberapa preman yang seda-"
"u-udah b-brenti dulu" potong aletta memegang jantungnya yang berdetak kencang
Rafka yang mengerti perasaan aletta pindah duduk disamping aletta dan menggenggam erat tangan aletta menyalurkan kekuatan.
Aletta menatap rafka dalam "lanjut" ujarnya
"gw lihat mereka ngelakuin itu ke raya dan dengan gegabah gw lansung samperin mereka dan lansung hajar mereka, tapi gimanapun usaha gw untuk lawan mereka gw tetap kalah dan wajah gw babak belur. Gw jatuh dan mereka pikir gw pinsan, saat mereka akan melanjutkan kegiatan mereka tadi gw berusaha ngambil hp gw dan hidupin sarine polisi dan dengan bodohnya mereka pikir itu polisi lalu mereka semua lari"
"gw berusaha berdiri dan nutupin tubuh raya dengan jaket yang gw pakai lalu nelfon ambulans. Saat gw lagi nunggu gw dapat telfon kalau bunda jatuh dari tangga jadi tanpa pikir panjang gw lansung pergi dan ninggalin dia" jelas rafka
"kenapa gw harus percaya sama cerita lo tadi?" tanya aletta menatap mata rafka mencari kebohongan tapi dia tidak menemukannya
"karena gw suami lo" ujar rafka tersenyum manis pada aletta, jujur saja dia sedikit salting melihat senyum rafka tadi
"raya udah sadar, kalau kamu gak percaya tanya aja ke dia" ujar rafka santai
"ha? Raya udah sadar?" tanya aletta antusias yang diangguki oleh rafka
"sekarang jelasin kenapa lo selingkuhin ana dulu" ujar aletta
"gw gak selingkuh, dia lihat gw pamitan sama chika di bandara waktu chika mau berangkat ke korea, gw udah jelasin tapi dia gak mau. Bahkan dulu di awal pernikahan kita gw masih berharap bisa bersama kembali dengan dia"
"trus kenapa lo gak cerain gw aja dasar brengsek!!! Bisa bisanya lo bilang mau cewek lain di depan istri lo!!!" marah aletta meledak saat mendengar ucapan rafka dan tanpa ampun dia memukul mukul dada bidang rafka
Rafka menahan tangan aletta dan menatap mata aletta dalam "gw kan bilang dulu, tapi semunya berubah saat ada seorang cewek yang tiba tiba manggil gw dengan sebutan mas suami" ujar rafka lembut
Entah kenapa aletta mendadak jadi malu sekarang. Padahal tadi dia tanpa malunya memukul dan berkata kasar pada rafka
"sekarang lo masih suka sama ana?" tanya aletta
"untuk apa gw suka sama cewek lain kalau gw punya istri cantik yang sayang bangat kalau dianggurin" jawab rafka
"bohong! Kalau lo gak suka sama ana kenapa lo balikan sama dia?" tanya aletta
Rafka tidak menjawab, dia mengambil hp nya membuka aplikasi hijau lalu melihatkan chatnya dari awal sampai akhir pada aletta
"ini siapa? Kenapa dia tau gw disini dan kenapa dia maksa lo untuk jadian sama ana?" tanya aletta
"kayanya disini yang detektif gw bukan lo" sindir rafka
"ini ana, siapa yang akan untung kalau gw balikan sama dia? Gak ada kan? Cuma dia" jelas rafka dan aletta hanya menghembuskan nafasnya kasar karna dihianati oleh temannya sendiri
"sekarang semuanya udah gw jelasin kan? Jadi lo mau kan maafin gw?" tanya rafka meraih tangan aletta
"gw gak bisa maafin lo" ujar aletta
"tapi kenapa ta?" tanya rafka menatap aletta dengan tatapan yang sulit diartikan
"karna lo gak salah" jawab aletta santuy
Apa apaan ini. Setelah semua drama ini aletta dengan santainya bilang dia tidak bersalah? Walaupun itu memang benar tapi entah kenapa dia menginginkan hal lain. Seperti mengungkapkan perasaannya gitu?
"kapan lo mau pulang?" tanya rafka
"tahun depan kalau gak hujan" jawab aletta asal
"gw serius ta" ujar rafka
"7 hari lagi aja. Disini enak gak ada pak joshua, gak ada angga, gak ada pr, gak ada tugas, dunia idaman bangat dah" ujar aletta
"seminggu kelamaan gimana kalau sekalian kita honeymoon aja" ajak rafka mengedipkan sebelah matanya
"ihhh lo apa apaan sih! Jangan mikir aneh aneh ya lo" tegas aletta
"emang kenapa kita kan udah sah sayang" ujar rafka genit. Jujur saja dia pun geli mendengar ucapannya sendiri
Aletta spontan berdiri dan melempar bantal sofa yang ada di dekatnya pada rafka
"pergi gak lo! Sana pergi!" usir aletta
Bukannya pergi rafka malah ikut berdiri dan mengejar aletta
"ihhhh rafka sana jangan kejar gw!!!" teriak aletta sambil berlari menghindari rafka
"jangan lari lari dong sayang ntar jatuh" baru saja rafka memperingatinya aletta lansung tergelincir saat berdiri di sofa dan untung dengan cepat ditangkap oleh rafka
Dalam jarak yang sedekat ini dapat rafka lihat setiap garis wajah aletta. Sungguh, ini lah arti kecantikan sempurna yang hanya ada pada istrinya.
Aletta menatap mata coklat yang tajam tapi meneduhkan di hadapannya. Mata yang selama ini ia benci karna kesalah pahaman kecil.
Entah mendapat dorongan dari mana. Wajah rafka perlahan maju dan mendekat pada wajah aletta. Dan entah dorongan dari mana, aletta menutup matanya saat hidunya dan rafka bersentuhan. Beberapa detik kemudian
"mikirin apa?" ya!! Pertanyaan dari suara yang berat dan serak itu lah yang dia dengar. Aletta menggelang polos menjawab pertanyaan rafka
"lo mau gw cium?" tanya rafka lagi dan aletta lansung menggeleng dengan polosnya layaknya anak kecil
"kalau gak kenapa nutup mata?" tanya rafka
"ihhhh apaan sih" kesal aletta yang melepaskan diri dari rafka
"gw nutup mata karna ada debu" elak aletta
"mana debunya?" tanya rafka
"udah terbang lah" jawab aletta asal
"terbang kemana?" tanya rafka lagi
"ke neraka!! Kenapa? Lo mau nyusul tu debu?" tanya aletta ketus
Bukannya marah rafka malah tersenyum tipis lalu dengan cepat melancarkan aksinya
Cup
Satu kecupan singkat mendarat di bibir aletta
Selasa
7 februari 2023
KAMU SEDANG MEMBACA
Rafka Untuk Aletta (Tamat)
Ficção Adolescentecerita ini dilindungi undang undang follow dulu sebelum membaca :) ... Rafka aprilio Seorang ketua OSIS yang dingin dan tak tersentuh. Sosok yang tegas dengan rahang keras dan alis mata yang tebal. Seseorang yang masih terjebak dengan masa lalunya...