diculik

81 5 0
                                    

Aletta berulang kali menghela nafasnya kasar. Bagaimana tidak? Saat hari pertama dia kembali sekolah setelah hampir 2 minggu izin. Drama antara guru dan istri istrinya lah yang pertama kali dia lihat

"dasar cowok brengsek kamu!! Kamu lupa? Kamu itu punya 5 anak di rumah yang masih kecil kecil!!! Dan aku juga lagi hamil 7 bulan!! Tapi kamu malah selingkuh!!" teriak seorang wanita  hamil yang terus mengelus perutnya

"aku gak nyangka sama kamu mas hiks hiks hiks. Apa kamu gak mikir sekali aja gimana keadaan enam anak kamu dirumah? Hiks hiks hiks" ujar seorang wanita sambil terus mengeluarkan air mata

"istri istriku yang cantik. Kita bahas ini dirumah aja ya, malu dilihatin sama murid murid disini" bujuk seorang laki laki berkacamata tebal dan kumis yang tak kalah lebat. Roy, guru fisika

"kenapa baru sekarang kamu malu? Selama ini malu kamu kemana aja?" tanya wanita yang sedang hamil

"a-aku benar benar gak nyangka kamu sejahat itu mas hiks hiks hiks" tangis cewek yang satunya

Aletta memutar bola matanya malas saat mendengar semua drama itu. Ia sebenarnya tidak terlalu tertarik dengan drama itu, tapi rasanya juga sangat sayang untuk dilewatkan

Seluruh murid ada disini dan menyaksikan drama ini. Bahkan juga tidak sedikit dari mereka yang merekam. Jika saja aletta berada di depan mungkin dia akan menonton ini sampai selesai

Tapi tidak! Ia berada di belakang. Apa untungnya? Hanya suara dari tiga orang yang menjadi pusat perhatian itu saja yang dapat dia dengar. Sudah cukup! Ini sangat membosankan! Mungkin lebih baik baginya jika duduk di kantin

Saat aletta akan berbalik arah dan berjalan menuju kantin, tiba tiba seseorang menutup mulutnya dengan menggunakan tangan. Kaget? Jangan ditanyakan lagi. Aletta berusaha memukul tangan itu agar melepaskannya, tapi nihil. Orang itu malah menyeretnya ke taman belakang yang sepi

"hmmmm mmmm mmmm" teriak aletta tidak jelas

'awas aja ni orang. Gw sumpah siapapun dia akan gw penjarain!! Rafka tolong gw' teriak aletta dalam hati

Orang itu terus menyeret aletta dari belakang sehingga aletta tidak dapat melihat wajahnya. Tapi satu hal yang pasti, orang itu adalah salah satu siswa disini karna dia menggunakan celana abu abu

Saat sudah berada di taman yang sangat sepi ini. Orang itu melepaskan aletta. Dan dengan kesal aletta lansung berbalik ke arah orang itu dan menamparnya dengan begitu keras sehingga orang tersebut sedikit menoleh ke samping

Plakk!

"cowok cupu anjing beraninya dari belakang doang bangsat" teriak aletta

"baru dua kali" ujar orang tersebut dengan senyum

"k-kak rafka? Maaf aku gak tau tadi aku panik aku pikir siapa yang nyeret nyeret aku kesini tadi" ujar aletta sambil mendekat dan melihat pipi rafka yang ada jejak tangannya. Apakah tadi dia begitu keras menampar rafka sampai meninggalkan bekas?

"iya gapapa" ujar rafka dan mengacak rambut aletta

"ihh ngapain sih?" ujar aletta kesal saat rafka mengacak rambutnya "lo juga salah! Ngapain seret gw kesini? Ini namanya penculikan! Lagian lo ngapain bawa gw kesini? Mana sepi lagi" kesal aletta

"menurut kamu kita ngapain disini?" tanya rafka dengan menaikan satu alisnya lalu tersenyum nakal

"m-mana gw tau, m-mau be-belajar mungkin" gugup aletta

"ck" decak rafka lalu duduk di kursi panjang disana "ngapain ngurus rumah tangga orang? Suami sendiri aja gak diurus" ujar rafka

Aletta berjalan ke arah rafka dan duduk disamping rafka

"jadi mas suami lagi ngeluh? Yaudah kalau gitu mas suami mau apa? Sepatu? Batu? Tampar lagi? Atau ranting itu?" tanya aletta dengan senyum sambil menunjuk sebuah ranting disana

"gak mau, maunya kamu" ujar rafka manja

"ihhh cowok kaku kayak lo gak cocok manja manja gini" ujar aletta

"ihhh tapi aku mau manja manja sama istri aku" ujar rafka seperti anak kecil dan memeluk aletta

"gak usah kayak anak kecil, lo gak cocok" ujar aletta membalas pelukan rafka dan sebuah senyum terbit dari bibirnya walau udah mati matian di tahannya

"kamu punya club?" tanya rafka tiba tiba

"gak" jawab aletta seadanya

"bohong. Kalau kamu gak punya club gak mungkin jantung kamu dj dj sendiri" ujar rafka

"apaan sih?" aletta lansung melepaskan pelukannya dan berdiri

"baru dipeluk aja udah deg deg-an apalagi-" ujar rafka menggantung ucapannya

"apalagi apa?" tanya aletta ketus

"kamu pasti tau kelanjutannya" ujar rafka

"ihhh apaan sih, udah lah gw mau pergi bye!" teriak aletta

Baru beberapa langkah aletta pergi tiba tiba tangannya ditarik oleh rafka dan membawa aletta pada pelukannya

"aku belum selesai" bisik rafka tepat di telinga aletta. Jujur saja aletta merasa merinding mendengar suara rafka dan reflek mengeratkan pelukannya

"kalian ngapain?" dua kata dari suara yang tidak asing berhasil membuat jantung mereka berdua berhenti berdetak beberapa saat dan reflek melepaskan pelukannya

"apa dia bikin masalah lagi rafka?" tanya pak joshua saat berjalan mendekat ke arah mereka

Aletta sedikit lega pak joshua tidak berpikir macam macam, tapi apa maksudnya dengan 'bikin masalah lagi'?  Apakah dia sesering itu bikin masalah?

"iya pak" jawab rafka yang membuat aletta melotot kan matanya

"aletta. Kamu kapan tamat sih? Bapak udah capek sama kamu. Udah izin seminggu tapi liburnya dua minggu. Dan sekarang, hari pertama sekolah setelah sekian lama kamu hibernasi malah bikin masalah. Kamu gak kasihan liat bapak?" tanya pak joshua

'apaan sih anjir. Gw kan korban disini. Gw diculik bangsat bukan bikin masalah' batin aletta

"tadi saya pikir disini gak ada orang pak, makanya saya kesini untuk bersemedi untuk mendapatkan ilmu kekebalan pak. Tapi ternyata malah ada babu kesayangan bapak ini" ujar aletta asal dan sedikit melirik pada rafka

"udah udah hari ini bapak benar benar capek. Sekarang kamu masuk kelas bel masuk sudah bunyi dari tadi" usir pak joshua

"bapak ngusir saya? Hati hati pak saya punya ilmu ungu loh" ujar aletta sebelum lari menuju kelasnya. Tanpa sedar sudut bibir rafka sedikit tertarik ke atas melihat tingkah konyolNya itu

"rafka bisa ikut bapak sebentar? Bapak ada perlu dengan kamu dan anggota kamu" pinta pak joshua  yang diangguki rafka tanpa berniat mengeluarkan satu katapun



Kamis
23 februari 2023

Rafka Untuk Aletta (Tamat) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang