cerai (?)

107 7 0
                                    

"apa maksud lo tadi?" tanya aletta to the point. Sedangkan orang yang dia tanya hanya menaikan satu alisnya

"maksud lo apa bilang gw lucu tadi? Jangan bilang kalau lo udah suka sama gw. Gini ya tuan rafka yang terhormat, lo masih jadi suami gw cuma karna lo belum bangkrut. Ntar kalau gw udah habisin semua uang lo, lo bakal gw buang. Jadi mending jangan suka dulu sama gw" ucap aletta panjang lebar

"lo gak cocok jadi cewek matre" ujar rafka lalu mendekat pada aletta dan melanjutkan ucapannya tadi "nyonya anggota kepolisian" tiga kata terakhir yang diucapkan rafka berhasil membuat seluruh tubuh aletta membeku

"lo pastinya udah tau kan siapa gw? Gak cuma lo yang mati matian cari tahu identitas gw dimalam sebelum kita nikah. Gw juga lakuin hal yang sama" setelah mengatakan itu rafka masuk ke kamar mandi tapi tangannya ditahan aletta

"l-lo juga tau k-kalau gw lagi ngumpulin bukti u-untuk masukin lo ke p-penjara?" tanya aletta gugup. Saat ini dia takut kalau rafka akan melakukan hal yang sama yang pernah dia lakukan pada raya dulu, apalagi saat ini rafka sudah terang terangan

"masalah yang itu? Iya gw tau. Dan sekedar info, gw gak sekejam itu" jawab rafka dengan wajah cuek yang jarang dia tunjukan

"gak sekejam itu?" tanya aletta dengan wajah yang merah, sudah cukup kesabarannya selama ini. Ternyata rafka sudah tau siapa dia, jadi untuk apa lagi dia berpura pura. Semuanya harus selesai malam ini, apapun yang terjadi

"lo bilang gak sekejam itu setelah lo memperkosa sahabat gw raya dan ninggalin dia gitu aja di gang sempit yang gelap? DIMANA HATI LO?" saat ini aletta benar benar sudah tidak bisa menahan air matanya yang dari tadi ingin keluar

"maksud lo apa? Gw gak kenal sama orang yang lo maksud" tanya rafka dingin

'siapa raya? Bukannya aletta curiga kalau pembunuh berantai di sekolah itu gw?' batin rafka

"gak kenal? Hahahahaha. Bahkan lo gak tau nama orang yang udah lo hancurin kehidupannya?" tanya aletta dengan suara rendah tapi penuh tekanan

"tapi gapapa, gw punya buktinya" aletta berjalan ke arah lemari dan mengambil kopernya lalu mengeluarkan sebuah Jaket dari situ

"ini punya lo kan?" tanya aletta memperlihatkan jaket yang sudah lama dia simpan itu

"iya, itu dulu pemberian ana" jujur rafka

"berati lo masih pacaran sama ana saat lo ngelakuin hal keji itu ke sahabat gw?" tanya aletta dengan suara rendah tapi mencengkram itu

"gw gak pernah lakuin itu" tegas rafka

"TAPI GW LIHAT LO YANG LAKUIN ITU!" teriak aletta

"gw waktu itu cuma nolongin dia"

"apa? Nolongin? Pertama lo bilang gak kenal dan gak ngelakuin itu, trus sekarang tiba tiba lo bilang mau nolongin? Hebat bangat drama lo. Selama gw hidup gw belum pernah ketemu sama manusia kayak lo" aletta menghapus kasar air matanya lalu mengemasi pakaiannya

"dalam waktu seminggu gw akan kirim surat cerai kita" ujar aletta sebelum keluar dari kamarnya dan rafka

"aletta tunggu, maksud lo apa? Lo jangan kekanak kanakan gini" rafka menahan tangan aletta saat berada di tangga

"jangan pegang gw dengan tangan lo yang kotor itu!!" bentak aletta menepis kasar tangan rafka

"apa yang lo pikir itu semuanya gak benar. Kasih gw satu kesempatan untuk membuktikannya" pinta rafka tulus, diapun tidak tau entah kenapa hatinya merasa gelisah saat aletta ingin pergi darinya. Yang pasti bukan ini yang dinamakan cinta bukan?, atau mungkin iya?

"tapi bukti gw udah terlalu banyak, lo tau kenapa sampai sekarang lo masih belum gw tangkap? Itu karena raya belum sadar. Kalau raya udah sadar dan ceritain kejadiannya, maka gw sendiri yang akan nangkap lo" ucap aletta

"lo salah paham ta" ujar rafka tapi tidak ditanggapi oleh aletta karena aletta sibuk mencari sesuatu dari dalam tasnya

"saat raya bangun gw akan tangkap lo dengan borgol ini" aletta memperlihatkan sebuah borgol dengan logo polisi dan memberikannya pada rafka lalu pergi meninggalkan rafka sendirian

Aletta pergi dari apartemen mereka. Rafka benar benar terdiam kaku ketika melihat aletta sudah pergi meninggalkannya begitu saja

"KENAPA SEMUANYA JADI BEGINI SIH BANGSAT?! GW TADI CUMA MAU BISA LEBIH TERBUKA SAMA ISTRI GW" teriak rafka saat aletta benar benar sudah hilang dari pandangannya

Tidak ingin berlama lama dikuasai emosi, rafka mengambil ponselnya dan menekan nomor seseorang yang sangat ahli dalama bidang yang diperlukan rafka saat ini

"cari tau rumah sakit teman istri gw yang bernama raya, dan cari dokter terbaik dalam waktu 9 jam. Kalau lo telat 1 detik aja lo tau apa yang akan terjadikan?" ancam rafka pada seseorang di telfonnya

"besok aja deh gw mager" jawab orang dibalik telfon

"lo mau video lo yAn-" sebelum menyelesaikan ucapannya  orang disebrang sana sudah lebih dulu memotong ucapan rafka

"dasar tukang ngancam lo, awas aja kalau gw pulang gw aduin ke bunda gw lo. Lio bangsat, Dasar abang gak punya hati, suka ngancam, suka ngatur, gak tau diri, udah gitu hidup pula. Kenapa lo harus lahir dari perut bunda gw sih? Kan banyak di luar san-"

Tutt

Rafka mematikan hp nya karena sudah tidak kuat mendengar ocehan tidak berfaedah dari anak bungsu kesayangan bundanya itu, mungkin jika rafka tidak terbiasa mendengarnya dari kecil, maka saat ini bisa dipastikan adiknya itu tidak akan bernafas lagi

Disisi lain aletta sedang berjalan di tengah gelapnya malam tanpa arah dan tujuan. Dia merasa sangat lega sekarang karena tidak perlu lagi berpura pura, tapi disisi lain dia juga bingung harus pergi kemana?

Tunggu, bagaimana rafka bisa tau identitasnya. Padahal identitasnya disembunyikan oleh negara, sebagai abdi negara wajar saja kan dia mendapat perlindungan tentang identitasnya oleh negara

"bodo amat lah dia tau identitas gw dari mana, tapi sekarang gw kemana?" tanya aletta pada dirinya sendiri

Saat masih asik berjalan, sebuah ide terlintas di kepalanya. Apa sebaiknya dia pergi kerumah om nya saja? Jika kalian lupa, om nya itu lah yang membuat dia bisa menjadi anggota detektif kepolisian. Tapi dalam sekejap mata aletta membuang pikiran itu, dia tidak ingin melibatkan keluarga, cukup ketika bercerai saja keluarganya dia beritahu

Saat sedang asik melamun tiba tiba sebuah motor berhenti tepat disampingnya, dan sang pengendara turun dari motornya tersebut

"aletta? Lo ngapain malam malam disini sendiri?"

Haiii semua
Senang bgt rasanya bisa up lagi. Kalau gak salah terakhir aku up bulan maret. Kurang lebih udh sekitar 7 bulan aku gk up jangan lupa vote ya

Minggu
2 oktober 2022

Rafka Untuk Aletta (Tamat) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang