makan malam keluarga

66 8 0
                                    

Malam ini ana terlihat cantik menggunakan dres biru selututnya. Hari ini calon papa tiri dan calon kakak tirinya akan datang untuk makan malam, dan untuk itu mamanya ana memberikannya sebuah dres yang sangat cantik

Ana turun kebawah menuju meja makan dan melihat seorang wanita yang sudah berumur namun tetap sangat cantik disana. Ana menghampiri wanita dengan warna baju yang senada dengannya itu

"ma, gimana penampilan aku?" tanya ana antusias. Rita, ibunya ana menantap kagum putrinya dari atas sampai bawah

"ini beneran ana anak cerewet mama?" canda rita.

"aku serius nanya ma, gimana penampilan aku?" tanya ana lagi

"lumayan cantik, tapi masih cantikan mama tentunya" jawab rita dengan pd nya

"enak aja, aku lebih cantik tau" kesal ana karna mamanya itu tidak mau mengalah sedikitpun

"iya kamu cantik. Tapi mama jauh lebih cantik" lagi lagi rita membuat putri tunggalnya itu kesal

"au ah malas aku sama mama, liat aja ntar kalau papa riko datang aku bakal aduin mama" ancam ana

"ciee udah bisa manggil papa" goda rita

"mau gak mau kan aku harus tetap manggil papa, emang kalau aku manggil sayang mama gak marah?" tanya ana, sekarang dia bisa membalikan keadaan

"kamu jangan aneh aneh ngomongnya ntar mama gak mau beliin cemilan lagi baru tau rasa kam-" ucapan rita yang tinggal 1 huruf lagi terpotong dengan suara bel yang berbunyi, sudah dipastikan itu adalah riko dan putranya

"itu pasti my lovenya mama, mama buka pintu dulu jangan bikin malu kamu" rita memperbaiki sedikit rambutnya dan berjalan menuju pintu

"iti pisti mi livinyi mimi" ujar ana meniru ucapan mamanya, dan sedikit ditambah gaya lebay

"assalamualaikum" ucap riko dan putranya saat pintu terbuka

"waalaikumsalam" jawab rita malu malu karena penampilan riko hari ini sangatlah tampan

Putranya riko menyalimi tangan rita sopan

"ayo masuk, aku udah siapin makanan ntar keburu dingin" ajak rita pada riko dan calon anak tirinya

"kebetulan sekali aku memang lagi lapar" kekeh riko

"papa sengaja gak makan dirumah ma, katanya supaya bisa makan masakan mama" adu putranya riko yang dibalas senyum malu malu oleh rita.
Riko dan putranya berjalan mengikuti rita menuju meja makan

"HAI PAPA HAI KAK!" teriakan ana yang sedang berlari ke arah mereka adalah pemandangan pertama yang mereka lihat saat mendekat ke meja makan

"hai sayang kamu apa kabar?" tanya riko basa basi saat ana menyalimi tangannya

"untuk sekarang masih hidup pa, tapi gak tau besok pagi gimana" ujar ana dan menatap tajam putranya riko

"loh? Emang kenapa? Jangan ngomong gitu" ujar riko lembut

"besok aku gak mau ke sekolah di antar kak radit lagi. Dia bawa motor udah kayak pembalap dunia akhirat" adu ana

Mendengar aduan calon adik tirinya, radit membesarkan matanya memberi kode agar ana tidak bica aneh aneh yang bisa membahayakan motornya

"radit, apa benar yang dikatakan adik kamu?" tanya riko pada putranya

"engg-"

"iya pa, dia bawa motor kencang kenceng trus minta no whatsapp teman aku untuk bayarannya. Tapi karna aku pintar jadi gak aku kasih" potong ana

"radit" tegur riko

"maaf pa" jawab radit menunduk tapi matanya masih menatap tajam ana yang sedang tertawa bahagia tanpa suara

Rafka Untuk Aletta (Tamat) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang