Aletta masuk ke sebuah kamar yang sebelumnya tampak sangat asing, tapi sekarang selalu merindukan kamar itu terutama sebuah kasur besar empuk yang ada disana
Aletta melempar asal tasnya lalu duduk dipinggir kasur dan mulai membuka sepatu dan kaus kakinya serta tidak lupa dasi abu abu yang dari pagi melingkar di lehernya
Aletta melempar asal semuanya lalu meloncat ke atas kasur dengan tangan yang membentang lebar seolah kasur itu hanya milik ia seorang
Suara pintu kamar mandi terdengar. Aletta sudah tau itu siapa jadi ia tidak perlu repot repot lagi untuk membuka matanya yang sedang menikmati ketenangan ini
Rafka berdiri di depan pintu kamar mandi dengan kaus putih dan celana pendek hitam, tidak lupa tangan yang sedang mengeringkan rambut menggunakan handuk kecil
Rafka menggeleng kecil melihat kamarnya yang berantakan. Rafka menjemur handuk kecil itu di balkon lalu mengambil kedua sepatu aletta dan meletakkannya di rak sepatu
Lalu rafka beralih mengambil kaus kaki aletta dan meletakkannya di tempat baju kotor. Kemudian rafka melangkah mengambil dasi aletta dan menggantungnya
Rafka melihat aletta sekilas, ia tau bahwa cewek itu hanya berpura pura tidur. Rafka beralih duduk dimeja belajar dan mengambil buku kimia
"rafka bikinin pr gw dong" teriak aletta tiba tiba
Rafka hanya meliriknya sekilas "pr apa?" tanya-nya dengan ekspresi datar
"fisika" jawab aletta sambil turun dari kasur dan mengambil buku fisika dari dalam tasnya
"sini gw bantuin" ujar rafka tanpa mengalihkan atensinya dari rumus kimia didepannya
Aletta mendekati rafka dengan sebuah buku ditangannya "nih cuma 10" ujar aletta memberikan buku itu pada rafka lalu berbalik ke arah kasur berniat akan melanjutkan aksi bermalas malasanyan
Rafka menahan aletta yang akan kembali melanjutkan kegiatan bermalas malasanyan. Sebelum aletta sempat mengatakan apapun rafka lebih dulu menarik aletta hingga aletta duduk di pangkuannya
Jujur saja dalam posisi sedekat ini jantungnya sangat tidak aman. Rafka menyingkirkan bukunya dan membuka buku fisika aletta. Sungguh! Siapapun yang melihat ini pasti salah paham dan mengira rafka memeluk aletta dari belakang
"k-kak bi-bisa lepas gak?" tanya aletta gugup sambil berusaha melepaskan tangan rafka yang melingkar di perutnya
"halaman berapa?" tanya rafka tanpa mempedulikan ucapan aletta dan satu tangannya masih setia melingkar di perut aletta
"lepasin dulu tangan lo, gw gak nyaman duduk disini" ujar aletta
"tapi gw nyaman" jawab rafka cuek dengan pandangan yang tertuju pada buku fisika di depannya
"no satu itu caranya........." rafka menjelaskan dengan panjang lebar. Entah kenapa aletta lama lama merasa nyaman dan mengerti dengan penjelasan rafka
"sejak kapan fisika segampang itu?" tanya aletta dengan polosnya saat memperhatikan rafka yang menerangkan rumus rumus fisika itu
Rafka tersenyum kecil mendengar pertanyaan lugu itu. Lalu tangan rafka terangkat dan menyentil pelan dahi aletta
"sejak dulu" jawab rafka
"ihh kak rafka apa apaan sih, sakit tau" ujar aletta mengusap dahinya
"LIO ANJING!!! DIMANA LO?!!!" teriak seseorang entah dari mana
"KELUAR LO BANGSAT!!!" teriak orang tadi lagi
"itu siapa kak?" tanya aletta yang berhasil berdiri tanpa dihalangi oleh rafka
"anak tetangga" jawab rafka enteng
"masa sih?" tanya aletta ragu
Tok tok tok
"buka anjing!!" teriak seseorang dengan suara yang sama
"siapa sih? Berisik bangat" kesal aletta
Rafka berdiri dengan wajah datarnya dan membuka pintu. Saat pintu terbuka ia melihat seorang laki laki berseragam putih abu abu di depannya
"maaf gak ada uang kecil" ujar rafka santai lalu kembali menutup pintu tapi berhasil ditahan oleh orang itu
"lo tau berapa jam gw nunggu??" tanya dio emosi
"gak tau" jawab rafka cuek
"tiga jam! Gw nunggu taxi palsu lo itu tiga jam anjing!!" ucap dio menahan emosi
"aduh apasih ini ribut ribut?" tanya lika yang datang bersama chika
"itu bun anak pungut bunda katanya pesanin aku taxi, tapi aku udah tunggu tiga jam taxinya belum datang datang" adu dio pada lika sambil memeluk lika seperti anak kecil
Lika mengelus rambut dio yang sedang memeluknya "lio! Apa benar yang dibilang dio?" tanya lika pada rafka. Sedangkan rafka hanya mengangkat bahunya cuek
"mphahahahahahhahahahaah gila ayank gw emang keren" tawa chika seketika pecah dan mengangkat tangannya ke arah rafka 🤚🏼 ingin tos
Rafka hanya melirik tangan chika sekilas lalu tatapannya kembali tertuju ke arah dio "kalau udah selesai nangisnya lo boleh pergi gw masih ada urusan sama istri gw" ujar rafka lalu menarik tangan aletta masuk ke kamar dan mengunci kamar tersebut tanpa mempedulikan bunda, kakak, dan adik nya
...
Aletta, rafka, dan dio duduk dengan tenang memakan makanannya di salah satu restoran jepang. Mereka baru selesai mengantar lika dan chika ke bandara
"mau tambah?" tanya rafka pada aletta yang sedang memakan makanannya dengan lahap
"gak, kak nanti kita beli jajanan di tepi jalan ya" pinta aletta yang dibalas anggukan oleh rafka
Rafka melihat aletta sedikit kesusahan makan karna rambutnya, tangan rafka terulur untuk mengikat rambut aletta. Aletta sedikit terkejut melihat ke peka-an rafka.
"mesra mesraan aja terus. Dunia serasa milik berdua yang lain ngekos" kesal dio melihat dua makhluk didepannya yang sedari tadi tidak menganggapnya ada
"siapa suruh jomblo" ejek aletta
"kata siapa gw jomblo? Gw punya pacar kali" balas dio
"emang ada yang mau sama lo?" tanya rafka datar, tidak, bukan pertanyaan tapi ejekan lagi
"ada lah, bahkan cewek gw jauh lebih cantik dari istri lo" jawab dio bangga
"jadi maksud lo gw jelek?!" tanya aletta setengah teriak
"gw gak bilang, lo sendiri yang ngaku" balas dio
"ihhhh ngeselin bangat sih lo" kesal aletta lalu melempar tas mini miliknya ke arah dio
Tas tersebut tepat mendarat di kepala dio yang membuat dio meringis pelan dan memegang kepalanya yang terkena tas aletta
Karena kesal dio melempar kembali tas tersebut kepada pemiliknya. Aletta menangkap tas-nya lalu dengan sekuat tenaga melempar kembali pada dio
Rafka meminum sedikit jus pesanannya tadi lalu mengambil hp nya kemudian mulai memainkan hp nya dan berpura pura seolah olah tidak kenal dengan dua orang yang masih asik saling melempar tas
Rabu
8 maret 2023
KAMU SEDANG MEMBACA
Rafka Untuk Aletta (Tamat)
Fiksi Remajacerita ini dilindungi undang undang follow dulu sebelum membaca :) ... Rafka aprilio Seorang ketua OSIS yang dingin dan tak tersentuh. Sosok yang tegas dengan rahang keras dan alis mata yang tebal. Seseorang yang masih terjebak dengan masa lalunya...