drama kantin

71 4 0
                                    

"wisnu!! Wah gw kangen bangat sama lo, udah lama ya kita gak Nongkrong Nongkrong kayak dulu" ujar dio sambil memeluk angga ala laki laki

Sedangkan angga menatap rafka yang ada di sampingnya seolah olah bertanya 'kapan masalah ini balik lagi? Dan kenapa harus disini?'

Saat ini jam istirahat rafka dan angga berjalan menuju kantin karena mereka baru selesai rapat osis, tapi saat berjalan menuju kantin angga dikejutkan dengan penampakan makhluk yang pernah mencuri ban motornya dan memberikan pada bocil bocil di jalan

"hay bro apa kabar?" sapa dio pada rafka tapi tidak ditanggapi oleh rafka.

"lo sekolah disini?" tanya angga

"yoi bro, gw sekolah disini cuma demi lo" ujar dio seolah olah sangat akrab dengan angga. Padahal jarang bertemu

"kekantin yok biar rafka yang traktir, gw ikhlas kok" ujar dio sambil membawa angga ke kantin diikuti oleh rafka di belakangnya

Saat sampai di kantin mereka berdua duduk satu meja dan memesan makanan

"rambut lo makin keren aja nu" ujar dio benar benar sksd (sok kenal sok dekat)

"nu?" tany angga bingung

"wisnu"

"gw angga"

"wisnu anggara kan? Tapi lo lebih cocok di panggil wisnu, nama angga terlalu keren untuk lo" ujar dio sambil memakan makanannya

"bang lo yang bayarin kan?" tanya dio yang dibalas dengan anggukan oleh rafka.

Saat mendapatkan jawaban dari rafka dio lansung berdiri di atas kursinya dan berteriak dengan lantang "semuanya dengarin gw, rafka katanya hari ini traktir kalian semua karena dia lagi ulang tahun"

Sontak hal itu membuat seisi kantin bersorak kesenangan tapi berbeda dengan ekspresi wajah rafka yang mendadak menjadi sangat datar dan meletakan kembali sendok yang akan masuk ke dalam mulutnya

"adek lo tuh" kekeh angga menatap rafka dengan tatapan kasihan

"tapi ini kan bukan ulang tahun kak rafka" ucapan ana sontak membuat semuanya melihat ke arahnya begitu pun dengan dio

Dio turun dari kursinya dan berjalan mendekat ke arah ana "lo cewek yang tadi kan? Kenapa lo bisa tau tentang rafka?" tanya dio penuh selidik

"ya tau lah dia kan selingkuhan rafka" sahut ola

"ola! Jaga ya ucapan loh" bentak ana tidak terima

Saat ini semua murid kembali duduk ketepatnya masing masing karena mereka sudah mulai terbiasa menonton pertengkaran ana dan ola mereka juga tau ending dari bertengkaran kali ini pasti lagi lagi dimenangkan oleh ana karena berhasil mendapat dukungan dari rafka

"apa? Lo gak terima? Lo kan emang cuma selingkuhan!!. Lo cuma pemeran pengganti disaat pemeran utama sedang istirahat" ujar ola

"udah ola jangan mulai lagi, lo kenapa sebenci ini sama gw?" tanya ana dengan mata mulai berkaca kaca

"duh capek gw berurusan sama cewek caper kayak lo. Lo pasti bentar lagi mau nangiskan trus ngadu ke kak rafka?" tanya ola

"Gw gak kayak gitu!!" bentak ana dengan air mata yang mulai keluar

"iya!! Lo kayak gitu bahkan lebih dari itu!! " bentak balik ola

"misi nona nona yang cantik, bukannya gw mau ikutan cuma gimana kalau kalian berantem nya ditempat lain? Soalnya gw udah lapar bangat. Jadi kalian silahkan pergi dari sini" usir dio dengan ramah?

Ana pergi dari sana diikuti oleh ola yang pergi dengan arah berlawanan

"kayaknya gw punya misi baru nih" ujar dio pelan penuh kesenangan

Rafka pergi dari kantin dengan perasaan yang sulit dijelaskan diikuti dengan angga dan dio. Satu sekolah dibuat heran dengan dio bagaimana bisa dia se akrab itu dengan rafka dan angga yang notabenya sangat sulit menerima orang baru sedangkan dio adalah murid baru

💫💫💫

"hai" sapa dio mendekati ana yang sedang menangis di taman belakang

"lo anak baru itu kan?" tanya ana seraya menghapus air matanya

"yes baby, lo suka coklat?" tanya dio sambil memberi sebuah coklat pada ana

"sejak orang tua gw bercerai gw gak suka coklat" ujar ana

"bagus deh lagian ini coklat mahal kurang ikhlas gw kalau kasih ke lo" ujar dio santai lalu duduk di samping ana dan membuka bungkus coklatnya

"kalau gak ikhlas kenapa lo kasih ke gw?" tanya ana heran

"karena gw gak bisa lihat lo nangis" ujar dio dengan ekspresi serius yang membuat ana sedikit terharu dan salting "soalnya lo makin jelek kalau nangis" lanjutnya santai dan kembali memakan coklat

"ihhh lo kok nyebelin bangat sih?" tanya ana memukul lengan dio

"hahahaha santai yang" kekeh dio menghentikan ana yang tidak sadar di panggil 'yang' (ayang / sayang)

"lo kayaknya baik tapi kenapa ribut mulu sama cewek tadi? Gw belum satu hari sekolah disini udah dua kali lihat lo berantem sama dia" ujar dion sambil berdiri dan membuang bungkus coklatnya ke tempat sampah terdekat dan kembali duduk.

"gw gak bisa ngitung udah berapa ratus kali lo dan dia berantem selama sekolah disini" ujar dio lagi

"lo salah, gw baru akhir akhir ini berantem sama ola. Dulu gw ola dan aletta adalah sahabat sampai suatu hari aletta tiba tiba hilang. Sejak saat itu ana selalu nyari kesalahan gw dan dia selalu nuduh gw selingkuh sama kak rafka" jelas ola

"starla aletta queenza?" tanya dio memastikan

"iya, lo kenal?" tanya balik ana

"belum pernah ketemu sih tapi gw tau dia. Ngomong ngomong aletta itu pacar rafka?" tanya dio iseng, dia ingin tau apakah teman kakak iparnya ini tau tentang hubungannya dan rafka

"lo jangan kasih tau siapa siapa ya?" tanya ana seolah akan mengatakan rahasia yang besar. Dan dibalas dio dengan anggukan yang serius

"aletta dan rafka mereka berdua cuma pacaran tapi tinggal bareng bahkan satu kamar dan gw gak tau apa aja yang udah mereka lakuin" ujar ana ekspresi sedih dan kecewa

'ngeri juga ni cewek' batin dio

"kira kira mereka pernah mantap mantap gak?" tanya dio ambigu

"gw gak tau dan gak mau nyebar fitnah apalagi dia sahabat gw" ujar ana

"kalo gitu gw balik dulu bye sayang" pamit dio


Selasa
1 November 2022

Rafka Untuk Aletta (Tamat) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang