egois

86 6 0
                                    

"Kebakaran itu emang disengaja rafka. Dan mungkin gw juga harus ikut bertanggung jawab atas hancurnya keluarga seseorang"

Rafka yang mendengar itu reflek menghentikan mobilnya, untung jalanan disini sepi. Tangan Aletta yang tadinya memainkan jari rafka sekarang berubah untuk menggenggam tangan itu erat

"Maaf, gw lihat semua kejadian itu. Kak Claudia dan teman temannya nyiksa cewek itu di gudang dan mereka juga bakar gudang itu. T-tapi gw gak bisa bantu dia. Cewek itu menjerit menahan sakit, tapi gw cuma bisa diam dan melihat semuanya dari jauh. Dan yang lebih parahnya, gw tau kalau kak Claudia pelakunya tapi gw gak bisa jebloskan dia penjara karena merasa berhutang budi sama papanya. Bahkan sekarang gw harus ngelindungin pembunuh itu. G-gw gak sanggup. Tiap hari gw merasa bersalah" Air mata Aletta tanpa permisi turun begitu saja

Bahu dan tangan Aletta bergetar. Rafka mengenggam tangan Aletta dan membawa gadis itu ke pelukannya. Ia tau Aletta berada di posisi yang sulit. Apalagi om nya itulah yang membantunya untuk bisa sukses.

"Lo gak sepenuhnya salah. Tapi bukan berarti apa yang lo lakuin itu benar. Kalau lo mau, gw bisa bantu lo. Gw akan selalu ada disamping lo" Rafka mengusap rambut Aletta penuh kasih sayang

Aletta menghapus air matanya, ini belum saatnya menangis. Masih banyak yang harus ia beritahu pada rafka

"Al, si kapten basket. Lo tau kan?" Tanya Aletta

"Yang akan kencan sama lo tapi gagal karena bunda datang?" Tanya rafka yang mendapat pukulan kecil di lengannya

"Yang itunya gak usah diingat" Kesal Aletta

"Al itu adeknya viona. Al gak Terima karena kakaknya gak mendapatkan keadilan. Jadi dia teror para petugas yang menangani kasus itu. Bahkan Al juga membunuh teman kak Claudia dan cowok yang bikin kak Claudia ngebully viona. Al ngancam akan bunuh kak Claudia dan satu temannya lagi yang terlibat dalam pembunuhan itu. Al disini gak sepenuhnya salah. Ia gak minta hal lain selain pelakunya minta maaf dan mendapatkan hukuman yang setimpal. Tapi  kak Claudia gak mau minta maaf dan gak mau bertanggungjawab. Sekarang, aku dan beberapa rekan aku lagi ngumpulin bukti untuk penjarain Al. Itu gak adil bukan? Padahal Al hanya ingin keadilan walaupun jalannya salah"

"Tapi aku udah terlanjur capek. Aku pengen keluar dari anggota detektif ini. Manusia terlalu kejam dan ego mereka terlalu besar. Yang punya uang dan kekuasaan selalu selamat dari hukum. Sedangkan yang gak punya apa-apa, hanya boleh menerima saat ditindas"

"Dan sialnya, aku salah satu dari manusia kejam itu" Lirih Aletta dengan dada yang terasa sesak

Rafka melepaskan pelukan mereka. Ia meletakkan kedua telapak tangannya di kedua pipi Aletta.

"Sekarang kamu ingin ngasih keadilan ke viona. Atau keluar dari masalah ini?" Tanya rafka dengan menatap dalam mata Aletta

"Maaf kalau kamu kecewa, tapi jujur aku pengen keluar dari masalah ini. Selama keegoisan masih ada pada mereka, masalah ini gak akan selesai dan rasa bersalah dan penyesalan aku akan semakin banyak" Aletta tidak berani menatap mata rafka. Ia terlalu malu untuk itu. Ia malu dengan dirinya yang begitu lemah dan juga egois karena mementingkan perasaan sendiri

"Kalau menurut kamu itu keputusan yang tepat, aku akan dukung. Mulai sekarang lupain semua masa lalu yang buruk dan tolong jadiin aku rumah tempat kamu pulang saat kamu lelah" Ujar rafka tulus

"Kamu masih mau menerima aku?" Tanya Aletta dengan mata yang kembali berkaca kaca

"Aku gak menerima kamu. Tapi kamu memilih aku untuk menjadi sandaran kamu" Jawab rafka tegas karena menurutnya Aletta terlalu berharga untuk ia pilih

Air mata Aletta kembali keluar tanpa izin. Aletta memeluk rafka dengan sangat erat. Rafka tersenyum hangat pada Aletta dan mengelus rambut Aletta

"Jangan sedih lagi. Mau ke pasar malam gak?" Tanya rafka yang masih enggan melepaskan pelukannya dengan Aletta

"Mau, tapi masa pake baju sekolah?" Tanya Aletta saat sudah melepaskan pelukan mereka.

"Di depan sana ada toko baju. Mau hoodie couple?"

"Mauuuuuuu. Tapi yang lucu, gw maunya yang motif panda gitu"

"Oke, kalau ada kita beli disana"

"Kalau gak ada?"

"Kalau gak ada, akan gw cari sampai bumi berubah jadi datar"



Sabtu
15 april 2023

Rafka Untuk Aletta (Tamat) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang