Aletta turun dari sebuah mobil mewah bersama rafka. Bukan, ini bukan mobil yang dipakai dio kemarin. Mobil itu lecet karena menabrak pohon. Jadi rafka membawa mobil lain
"Akhirnya gw bisa berangkat bareng sama cogan dan di tatap iri sama cewek-cewek disini" Ujar Aletta kesenangan sambil memeluk tangan kanan rafka dan menempelkan pipinya pada bahu rafka
"Akhirnya gw gak pusing lagi mikirin hukuman untuk lo karena gak datang telat lagi" Rafka ikut menyahut dengan sedikit bumbu sindiran
"Ihhh kakak rafka nyebelin banget sih" Aletta merengek seperti anak kecil saat sadar rafka menyindirnya.
Dimata Aletta, semua murid yang menatapnya saat ini sedang iri karena ia dan rafka merupakan pasangan yang serasi.
Tapi yang sebenarnya, siswi disini melihat Aletta yang terlalu kegatelan ke rafka. Lihatlah, cewek itu memeluk tangan rafka dengan posesif.
"Gamas banget sih" Rafka mengacak rambut Aletta gemas.
"Kak rafka" Suara yang tidak asing dari arah belakang itu mengalihkan atensi dua remaja tersebut
Rafka menaikan alisnya setelah berbalik dan mendapati disana ada ana
"Maaf kalau lancang, tapi aku gak suka lihat kak rafka digandeng cewek lain" Ana meremas kuat roknya saat mengatakan semua itu, berharap tidak ada yang merasa tersinggung atas ucapannya
"Maksud lo cewek lain apa?" Tanya Aletta yang semakin erat memeluk lengan rafka
"Ta, lo bilang kalau kak rafka milih gw lo akan mundur. Sekarang tepati janji lo karena kak rafka milih gw. Bahkan dia udah ngajak gw balikan dan gw resmi jadi pacarnya" Entah kenapa, tapi ana merasa bersalah karena mengatakan itu semua
Ia hanya tidak ingin menyesal. Melihat radit, kakak tirinya yang setiap hari galau karena merindukan ola membuatnya merasa takut akan mengalami hal sama di masa depan jika tidak memperjuangkan cintanya sekarang.
Aletta tersenyum mengejek pada ana saat rafka mencium pipinya. "Kita ke kelas?" Tanya rafka sambil mengusap lembut tangan aletta tanpa menghiraukan kehadiran ana
Ana mengepalkan tangannya menahan emosi melihat perlakuan manis pacarnya pada Aletta. Ditambah senyum mengejek dari Aletta yang terlihat sangat menyebalkan
"Lo kenapa jadi pengecut gini sih ta?" Tanya ana tidak percaya. Bukankah seharusnya Aletta mundur?
"Siapa yang lo bilang pengecut?" Tanya Aletta menantang
"Lo" Ana menunjuk tepat di hidung Aletta "lo bilang lo akan mundur. Tapi emang dasarnya munafik ya gak bisa dirobah"
"Jaga ya ucapan lo" Aletta melepaskan pelukannya dari tangan rafka lalu maju dan berdiri tepat di depan ana "gw bisa aja nyuruh rafka milih antara kita. Tapi gw kasian karena lo pasti akan malu saat rafka, maksud gw saat suami gw lebih milih gw sebagai istrinya dari pada lo sebagai pacar terpaksa nya" Aletta mengatakan dengan suara pelan hingga hanya ana dan rafka saja yang dapat mendengarnya.
Ana menatap Aletta dengan tatapan kesal yang sudah tidak bisa ia pendam. Tangannya naik perlahan lalu dengan cepat ia arahkan pada pipi mulus Aletta
Plak
Bugh
Ana terjatuh di lantai dan menatap dua orang didepannya dengan tatapan tak percaya.
Ana berniat menampar Aletta karena kesal dengan ucapan gadis itu. Tapi siapa sangka Aletta dengan sigap menahan tangan ana dan balas menampar pipi ana dengan sangat keras hingga sudut bibir ana sedikit robek
Sedangkan rafka yang melihat gerakan ana yang ingin menampar Aletta, ia segera maju berniat menghalangi tangan ana tapi tangan Aletta sudah lebih dulu menahan tangan ana
Karena kesal, setelah Aletta menampar ana. Rafka mendorong ana dan memberi tatapan penuh permusuhan pada cinta pertamanya itu
"Aletta lo nampar gw?" Tanya ana saat mengusap darah di sudut bibirnya "k-kak rafka dorong aku hanya demi Aletta?" Tanya ana getir
"Dasar gak tau diri-"
"ALETTA!! RAFKA!!" Teriakan ola dari jauh menarik atensi semua orang yang ada disana. Dengan terburu-buru ola berlari dan membantu ana berdiri "sakit?" Tanya ola saat melihat darah disudut bibir ana. Ana hanya tersenyum sebagai jawaban.
Ola menatap tajam pada Aletta yang saat ini berdiri dengan kedua tangan yang ia lipat di bawah dada. Dan rafka yang berdiri di belakang Aletta bersiap melindungi Aletta jika saja mereka menyakiti Aletta
"Lo gila? Lo nampar ana sampe berdarah gini!. Gw juga gak suka lihat ana yang dekat sama rafka. Gw tau itu akan nyakitin lo!! Tapi lo gak harus kasar gini!!" Ujar ola sambil merangkul ana dari samping
"Lo ingat? Lo pernah ngilang gitu aja tanpa ngasih kabar dan gak mikirin kekhawatiran orang disekitar lo? Saat itu ana yang terus cari lo. Gw gak suka sama ana dan sering nyakiti dia pake kata kata gw. Dan lo tau siapa yang selalu jadi pahlawan kesiangan nya? Rafka!! Rafka yang selalu nolong ana. Jadi wajar kalau ana baper. Dan bahkan rafka juga ngajak ana balikan tepat didepan mata gw!. Ana cuma korban rafka! Rafka yang bikin dia baper lalu ninggalin dia gitu aja. Dan suatu saat lo akan lihat. Karma itu berlaku Aletta! Sekarang rafka ninggalin ana demi lo. Besok rafka akan ninggalin lo demi cewek lain. Dan saat itu terjadi, lo bakalan nangis temui gw dan ana untuk minta maaf" Setelah mengatakan itu, ola membawa ana ke arah UKS dan meniggalkan Aletta dan rafka
Aletta menatap kosong kedepan. Apa benar suatu hari nanti rafka akan meninggalkan nya? Tapi rafka balikan dengan ana atas perintah no misterius itu yang tidak lain adalah ana-dengan imbalan ia memberitahu keberadaan Aletta
Aletta terkejut saat tangan rafka menyentuh bahunya pelan "jangan dengerin. Mau bolos gak?" Rafka menawarkan sesuatu yang bahkan tidak pernah ia pikirkan sebelumnya.
Entah kenapa dada Aletta terasa sangat sesak saat melihat rafka yang tersenyum dengan tulus padanya. Aletta menggeleng pelan sebelum kemudian pergi dari sana meninggalkan rafka yang mengacak rambutnya frustrasi
Rasa takut kehilangan Aletta membuat tangannya berkeringat dingin sebelum kemudian ia berlari mengejar Aletta
...
"Makasih la udah nolongin gw" Ana tersenyum tulus saat ola menyodorkan kotak p3k
"Gw lakuin itu karena rasa kemanusiaan. Dan sekarang gw nyesal bilang gitu ke Aletta. Ini semua karena lo yang suka sama suami sahabat sendiri" Ujar ola dengan sinis
Melihat ana akan mengatakan sesuatu, ola segera memotong "jangan pikir gw akan nganggep lo kayak dulu lagi setelah kejadian ini. Gw benar benar gak habis pikir sama lo. Padahal radit setia ngantar jemput lo tiap hari tapi masih aja ngincar laki orang" Setelah mengatakan itu ola pergi begitu saja meninggalkan ana sendiri di UKS
"Radit saudara tiri gw, gak salahkan kalau dia antar jemput gw tiap hari? Lagian dia ngelakuin itu demi bisa lihat lo la" Lirih ana yang menatap kosong pada pintu UKS
Rabu
12 april 2023
KAMU SEDANG MEMBACA
Rafka Untuk Aletta (Tamat)
Ficção Adolescentecerita ini dilindungi undang undang follow dulu sebelum membaca :) ... Rafka aprilio Seorang ketua OSIS yang dingin dan tak tersentuh. Sosok yang tegas dengan rahang keras dan alis mata yang tebal. Seseorang yang masih terjebak dengan masa lalunya...