'pulang sekolah nanti kamu haru tembak ana untuk jadi pacar kamu di hadapan semua murid jika tidak maka harapan kamu untuk bisa menemukan istri kamu hanyalah tinggal impian'
Selama jam pelajaran berlangsung rafka tidak fokus sedikitpun. Pesan yang tadi dia baca terus menghantui pikirannya
Selama aletta pergi dia selalu merasa ada yang aneh. Rafka merasa kehilangan sesuatu, solah olah bagian dari dirinya ada yang hilang. Ketika dia bangun tidak ada lagi yang membuatkan sarapan
Walaupun sarapan, makan siang, dan makan malam yang aletta bikin selalu nasi goreng dengan rasa yang tidak enak. Tapi rafka tidak pernah mengeluh dan bahkan sekarang dia merindukan itu
Perdebatan dan pertengkaran tidak jarang terjadi antara mereka, tapi jujur itulah yang rafka rindukan. Sekarang apartemen mereka terasa sangat sepi dan kosong tanpa kehadiran aletta
Rafka harus segera mencari istri kecilnya itu. Katakan dia sudah gila karena setiap saat isi kepalanya hanya dipenuhi ole satu nama yaitu aletta, aletta, dan aletta
"lo gak bakal pulang?" tanya angga sambil memasukan buku bukunya kedalam tas
Rafka melihat sekelilingnya ternyata sudah sepi, ia mengambil ponselnya dan mulai mengetik pesan disana. Setelah selesai rafka lansung mengambil tasnya dan turun kebawah meninggalkan angga sendirian
Rafka menuruni tangga dengan perasaan yang bercampur aduk. Terserah apa yang dipikirkan dunia, yang jelas dia hanya ingin menemui ana, dan balikan dengan ana. Dengan begitu dia akan mendapat petunjuk mengenai keberadaan istrinya
"ana" panggil rafka saat berada di depan kelas ana
Disana hanya ada beberapa murid termasuk ola dan dio. Dio dan ola berada di dalam kelas sedangkan ana berada di pintu kelas. Sehingga rafka tidak bisa melihat siapa saja yang berada di dalam kelas itu dan memang tidak tertarik mengetahuinya
"ada apa kak?" tanya ana tersenyum
"bisa bicara bentar?" tanya rafka dingin
Dio yang mendengar suara rafka merapikan buku bukunya dan berniat pulang bersama rafka walaupun dia membawa motor sendiri
"bisa, kak rafka mau ngomong apa?" tanya ana ramah
"lo mau balikan sama gw?" tanya rafka datar
Dio yang berjalan menghampirinya menghentikan langkahnya tepat di samping ana mendengar pertanyaan konyol rafka
"apa kak?" tanya ana berbinar
"lo mau balikan sama gw?" tanya rafka lagi dengan ekspresi yang semakin dingin
"a-aku mau" jawab ana gugup dan malu malu
"apa apaan ini?" tanya dio yang berada di samping ana
"kita akan mulai semuanya dari awalkan kak?" tanya ana sambil maju dan menggenggam tangan rafka
Hal itu semua ternyata tidak luput dari penglihatan dio yang berada di dekat mereka tapi diabaikan oleh rafka, ola yang berada di dalam kelas, dan angga yang berjarak tidak jauh dari mereka
Dio maju, melepaskan genggaman tangan ana pada tangan rafka lalu melayangkan satu tinjuan di perut rafka yang membuat ana menjerit karena kaget
"itu untuk lo yang gak bisa jaga perasaan kakak ipar gw" ujar dio dingin, lalu berbaik dan menatap ana tajam. Dio melirik ana dari bawah sampai atas "lo gak akan bisa gantiin posisi aletta karena gw serta keluarga gw gak akan pernah nerima hubungan lo dengan abang gw" ujar dio dingin
Entah kenapa dio saat ini jauh berbeda dengan dirinya yang dikenal oleh orang orang, dio yang orang kenal adalah cowok baik yang humoris berbanding terbalik dengan dia saat ini
"ka-kak ra-rafka abang l-lo?" tanya ana gugup. Berati dia sudah salah orang dengan mengatakan yang tidak tidak tentang rafka dan aletta
"ya, dan cerita lo tadi lumayan bagus" ujar dio dingin lalu pergi meninggalkan mereka
Ola cukup kaget mendengar bahwa dio adalah adik rafka. Sifat mereka benar benar beda 180 derajat. Tapi bukan itu yang terpenting, yang terpenting adalah memberikan pelajaran pada rafka karna sudah Menghianati sahabatnya
Dari dalam kelasnya ola berlari dan lansung menendang perut rafka sehingga rafka termundur beberapa langkah. Kemampuan ola tidak perlu diragukan lagi dia dulunya seorang pesilat. Setelah menendang rafka dia berdiri tepat di depan rafka dan menatap tajam rafka
"berani beraninya lo hianatin sahabat gw!!! Gw pikir cuma cewek murahan ini aja yang kegatelan samo lo!!! Ternyata kalian sama aja! Sumpah demi apapun gw gak akan biarin aletta bisa bersama sama cowok brengsek kayak lo!!!" teriak ola tepat didepan wajah rafka
Ola berbalik dan menatap ana "gw kehabisan kata kata untuk cewek se jahat lo" ujar ola dan pergi dari sana
Baru saja ana akan mendekati rafka tiba tiba angga datang dan lansung menghajar rafka habis habisan tanpa ada perlawanan sedikitpun
"kak angga! Udah! Stop! Jangan pukul kak rafka lagi aku mohon" teriak ana dengan air mata yang mulai turun
"berani beraninya lo hianatin cinta pertama gw!!" teriak angga sambil terus menghajar rafka
"stop!!" Teriak ana menahan tangan angga
"berhenti pukul kak rafka!!! Apa salah jika kami saling mencintai?!!! Kami juga punya hati!! Dan tidak ada seorang pun yang tau kepada siapa hatinya akan berlabuh! Apa salah kami disini?!!!" bentak ana yang sudah sangat lelah dengan semua drama ini
Salahkan aletta, jika saja aletta tidak pergi meninggalkan rafka, maka ana tidak akan memiliki harapan untuk bisa kembali bersama rafka
Ana membantu rafka berdiri dan pergi menuju uks meninggalkan angga sendirian.
"arghh!!!" teriak angga melampiaskan kekesalannya
....
"sakit ya kak?" tanya ana mengoleskan saraf pada luka di wajah rafka
"gw pulang dulu" ujar rafka datar
"tapi ini belum sembuh kak" ujar ana lembut
"gw harus pulang" tegas rafka dan berjalan keluar, ana tidak lagi menahan rafka dia mengerti apa yang saat ini dirasakan rafka
Rafka berjalan menuju mobilnya saat akan menghidupkan mobilnya sebuah notifikasi keluar dari hpnya
0822837772516
London💫💫💫
" bunda benar benar kecewa sama kamu lio" ujar wanda menatap anak sulungnya
"bun" panggil rafka lembut "izinin aku ke london" lanjut rafka
Lika sontak berdiri pendengar penuturan putranya itu "kamu mau ke london sama pacar kamu itu?" tanya lika tidak percaya
"bukan bun, aku mau menjemput menantu bunda"
Minggu
6 November 2022
KAMU SEDANG MEMBACA
Rafka Untuk Aletta (Tamat)
Dla nastolatkówcerita ini dilindungi undang undang follow dulu sebelum membaca :) ... Rafka aprilio Seorang ketua OSIS yang dingin dan tak tersentuh. Sosok yang tegas dengan rahang keras dan alis mata yang tebal. Seseorang yang masih terjebak dengan masa lalunya...