cowok berengsek

82 5 0
                                    

Rafka saat ini baru selesai mandi. kamar mandi hanya ada didalam kamar chika. Setelah memakai pakaiannya rafka berkeliling sebentar di kamar chika. Ia memperhatikan setiap detail kamarnya dan berakhir merebahkan diri di kasur empuk milik chika

Saat akan mengambil hp nya di atas nakas, rafka malah memegang sesuatu. Rafka mengambil benda tersebut dan lansung duduk saat melihatnya.

"obat? Sebanyak ini? Lia makan obat sebanyak ini untuk apa?" tanya rafka yang melihat banyak obat yang berbeda beda

Rafka mengambil hp nya dan segera mencari tahu obat tersebut di internet. rafka seketika melotot dengan mata yang merah manahan amarah. Rafka menekan beberapa angka lalu mendekatkan hpnya pada telinga

"ada apa sayang?" tanya chika ketika mengangkat panggilan dari rafka

"lo dimana?" tanya rafka

"lo kangen ya?" bukannya menjawab, cikha malah balik bertanya

"gw serius" tegas rafka

"gw ditaman belakang apartemen lagi mikirin nikahan kita pake adat apa"

Rafka mematikan panggilannya dan segera berjalan keluar dan mencari taman yang dimaksud oleh chika. Rafka berhenti sesaat saat melihat chika duduk sendiri di kursi taman dengan cat warna ungu

"jelasin" ujar rafka memberikan obat yang dia dapat dari kamar chika saat sudah berada tepat di depannya

"i-itu obat siapa?" tanya chika gugup

Rafka duduk disamping chika lalu menghempaskan obat tadi ke tanah. Dengan tatapan kosong kedepan rafka bertanya pada chika

"apa lagi selain ini yang lo rahasia-in?" tanya rafka datar

Rafka melirik sekilas chika yang mulai mengeluarkan air mata

"j-jangan kasih tau bunda sama ayah" lirih chika dengan suara bergetar

"jadi ini alasan lo gak mau balik ke indo?" tanya rafka datar yang dibalas anggukan oleh chika

"ini gak benar lia. Lo masih punya keluarga" rafka menatap chika dalam dan memegang kedua bahu chika yang mulai bergetar

"tapi gw gak mau mereka tau. Gw gak sanggup liat reaksi mereka. Lio gw mohon jangan kasih tau siapapun" pinta chika dengan suara yang bergetar

Rafka menghapus air mata chika lembut. Lalu menyandarkan kepala chika pada bahunya. Chika menggenggam erat tangan rafka seakan tidak ingin berpisah

"kalau gw gak datang kesini dan gak lihat obat itu, lo gak bakal kasih tau tentang itu ke gw?" tanya rafka

"gw akan kasih tau, tapi bukan sekarang" lirih chika

"trus kapan? Saat lo udah mati di rumah sakit sendirian?" tanya rafka ketus

"gak gitu lio"

"trus apa lia? apa Lo gak pernah nganggap gw sekali aja? Harusnya lo ceritain ini ke gw"

"gak lio. Kita lahir di tahun, bulan, tanggal, hari, tempat, dan rahim yang sama. Lo bagian dari gw lio, gw juga mau sehat. Gw jauh jauh dari korea dan izin dari sekolah cuma demi ini. Gw ingin sembuh dan bisa bersama lo selamanya. T-tapi gw gak bisa menentang takdir hiks hiks hiks" tangis chika pecah dalam pelukan rafka saat meluapkan isi hatinya

"ayah harus tau dan lo harus dirawat di rumah sakit terbaik dan dokter terbaik di dunia" tegas rafka tak terbantahkan

"jangan lio, jangan kasih tau ayah gw mohon. G-gw gak mau mereka tau" lirih chika memohon dan semakin mengeratkan pelukannya pada rafka

"lo akan sembuh, gw janji. Tapi bagaimanapun ayah sama bunda harus tau" ujar rafka mengusap lembut punggung chika

"t-tapi"

"lo percayakan sama gw?" tanya rafka lembut yang dibalas anggukan oleh chika

Chika melepaskan pelukannya dari rafka dan menatap rafka. Rafka tersenyum dan menghapus air mata chika

"lio gw boleh nanya?" tanya chika setelah cukup tenang

"boleh" jawab rafka

"roti sobek lo ada 6,7,8,9 atau 10?" tanya chika dengan wajah polosnya

Pertanyaan macam apa itu? Sepertinya rafka harus benar benar sabar menghadapi saudara kembarnya ini. Rafka mendorong pelan wajah chika ke belakang

"rafka" panggil seseorang dengan suara yang sangat tidak asing di telinga rafka. Rafka dan chika reflek melihat ke arah sumber suara

"aletta?" kaget rafka dan lansung berdiri. Saat akan memeluknya, aletta mendorong rafka Kebelakang

"dia cewek ke berapa yang akan lo hancurin?" tanya aletta dengan mata yang sudah bengkak

"ta? Maksud kamu apa?" tanya rafka tidak mengerti

"pertama lo perkosa raya, lalu lo ngeduain ana. Setelah itu lo buat gw memiliki perasaan lebih ke lo dan setelah itu lo hancurin gw seperti ini dan selingkuh dengan sahabat gw sendiri. Apa sekarang lo juga mau hancurin cewek itu?" tanya aletta dengan nada rendah

"lio, apa benar yang dia bilang ? Apa lo sebajingan itu" tanya chika

"gak, semua ini salah paham ta. Kita balik ke indo dan aku akan kasih semua bukti bahwa aku gak kaya gitu ta"

"gw udah capek ka. Gw mohon akhirin semua permainan lo ini. Lo bisa cerain gw ka tapi lo gak bisa permainin perasaan gw gini. Gw benar benar capek ka" lirih aletta

"kasih gw satu aja kesempatan, gw janji gak akan kecewain lo. Ini semua cuma salah paham" rafka kembali mendekati aletta tapi aletta lansung mundur seolah rafka adalah hal yang menjijikkan

"lo minta satu kesempatan ke gw? Hahahaha apa secepat itu lo ninggalin dia?" tanya aletta melirik chika

"di-"

"gw bingung, gw gak tau harus apa. G-gw gak ngerti dengan semua ini. Kenapa semuanya jadi begini? Jujur aja dulu gw sempat nyesal karna pergi gitu aja. Tapi sekarang gak, sekarang gw gak nyesal karna ninggalin bajingan kayak lo!!" teriak aletta memotong ucapan rafka

Plak!

Satu tamparan diberikan gratis oleh aletta tepat di pipi rafka. "lo bajingan" ujar aletta tajam

Chika yang melihat itu tentu saja tidak terima. Dengan cepat dia membalikan badan aletta memghadap padanya lalu menampar balik aletta

"kurang ajar ya lo" ujar Chika setelah menampar aletta

"heh! Gw gak ada masalah ya sama lo. Lo itu cuma mainan cowok berengsek ini aja" ujar aletta mendorong sedikit chika

"santai dong gak usah dorong dorong" ujar chika tidak terima dan mendorong balik aletta

"lo yang duluan nampar gw" balas aletta mendorong kembali chika

"lo juga duluan yang dorong gw" dan aksi dorong ngedorong dan tarik menarik rambut pun tidak lagi bisa dihindari

"dasar cewek gak tau diri lo"

"lo yang gak tau diri anjing"

"lo yang gak tau diri bangsat"

"lo yang bangsat anjing, gak malu lo ikut campur rumah tangga orang lain?!!"

"gw gak ikut campur rumah tangga orang lain tolol! Dia adek gw"

Mendengar itu tangan aletta yang berada di rambut chika lansung dilepaskan. Melihat hal itu chika juga melakukan hal yang sama.

Aletta menatap rafka yang sedari tadi menatap mereka datar "d-dia selingkuhan lo kan?" tanya aletta gugup

Chika tersenyum remeh menatap aletta lalu memperbaiki rambutnya dan mengulurkan tangannya pada aletta

"kenalin, gw Chika aprilia kakak dari rafka aprilio"

"cuma beda 2 menit"


Senin
6 februari 2023

Rafka Untuk Aletta (Tamat) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang