[Irreplaceable Love 31]

2.2K 127 2
                                    

Darren mengelus selalu rambut Dirra sejak awal, pandangannya tak lepas dari Dirra dan Dasha. Sedangkan Dirra, ketakutan jika nantinya Darren akan marah dengannya.

Mereka sampai di unitnya, Darren membawa semuanya masuk, "ganti pakaianmu dan juga Dasha, nanti kalian berdua bisa sakit."

Dirra mengangguk, membawa Dash masuk ke kamar dan memandikannya. Darren terus menerus menenangkan dirinya dari kepanikan. Ia berjalan ke arah dapur dan mengambil sebotol air dingin kemudian meneguknya.

"Darren, tolong jaga Dasha, Dirra mau mandi," teriaknya dari dalam kamar. Darren berjalan menuju kamar dan menemukan Dasha yang berada di atas ranjangnya seorang diri.

"Hei Dasha, kemana saja hari ini Dasha pergi hm?" Tanya Darren mengajak Dasha untuk berbicara.

"Dasa tadi di ajak onti beli es klim truss alan alan ke taman," jelas Dasha kepada Darren.

'Bagaimana bisa Dirra tak izin terlebih dulu dengan ku? Aku bisa menemaninya menjaga Dirra. Sudah ku duga gadis itu tak biasa menjaga anak kecil,' batin Darren.

Darren membawa Dasha untuk beristiharat di kamar sebelah. Darren memberikan Dasha susu agar ia segera tidur. Saat Dasha terlihat pulas, Darren kembali ke kamarnya. Darren menutup pintu kamarnya dan memilih untuk berada di atas ranjangnya, hujan masih cukup deras di luar. Namun gemuruh petir sudah berhenti.

Dirra tak lama keluar dari kamar mandi, dengan hots pants. Dirra keluar dengan handuk yang ada di rambutnya, ia mengosoknya perlahan untuk membuat rambutnya kering.

Darren mendongakkan wajahnya saat mengetahui Dirra selesai dengan ritual mandinya. Darren berjalan ke arah Dirra, dan membantunya untuk mengeringkan rambut Dirra dengan handuk.

"Kenapa tidak gunakan hair dryer?" Tanya Darren sambil membantu Dirra mengeringkan rambutnya.

"Lebih bagus jika di keringkan secara alami Darren," ucap Dirra.

"Kenapa menggunakan celana pendek dan kaos?" Tanya Darren lagii.

Dirra hanya diam, "Dirra aku sedang bertanya, tak baik tidak menjawab pertanyaan suamimu," jelas Darren.

"Dirra tidak ada alasan Darren, Dirra hanya nyaman dengan pakaian seperti ini."

Darren selesai mengeringkan rambut Dirra. Darren mengambil handuk yang ia pakai untuk mengeringkan rambut Dirra.

"Istirahatlah sebentar, setelah aku selesai mandi, akan ku masakkan makan malam untuk mu," jelas Darren.

Dirra mengangguk mengerti. Dirra tak berani untuk banyak berbicara, karena Dirra tau Darren sedang marah dengannya. Entahlah Dirra tak tau harus bagaimana kala Darren marah dengannya seperti ini.

Dirra membuka laptopnya dan melanjutkan tulisannya, sembari menunggu Darren selesai mandi. Suara pintu terbuka, Darren keluar dengan pakaian yang lengkap. Dirra dengan cepat menutup laptopnya sebelum Darren menengurnya.

Darren pergi meninggalkan kamar menuju dapur. "Darren! Dimana Dasha!" Tanya Dirra baru sadar tidak melihat keberadaan Dasha.

"Shutss, dia tertidur di kamar sebelah, kecilkan suaramu, dia bisa terbangun mendengar suaramu," ucap Darren.

Dirra seketika langsung terdiam. "Baiklah, Dirra akan pelankan suara," ucapnya bangkit dari ranjang dan menghampiri langkah Darren yang menuju ke arah dapur.

Sampainya di dapur, Darren membuka lemari pendingin dan mengeluarkan beberapa bahan yang ia butuhkan untuk memasak soup. Dirra hanya diam menatap Darren yang sibuk berjalan ke sana dan kemari.

Irreplaceable LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang