[Irreplaceable Love 35]

1.8K 112 0
                                    

Pagi ini Dirra bersiap dengan rapih, ia akan pergi keluar bersama Darren. Dirra melangkahkan kakinya menghampiri Darren, menangkap genggaman tangan Darren. Mereka berjalan memasuki lift untuk turun.

Sampainya di parkiran mobil, Dirra mengikuti langkah Darren dari belakang, langkahnya yang kecil membuatnya tertinggal dengan langkah Darren. "Darren jauh banget parkirin mobilnya," gerutu Dirra.

Darren menghentikan langkahnya membuat Dirra tertabrak karena langkah Darren yang berhenti tiba tiba.

"Aws, kasih tau dong kalo mau berenti," ucap Dirra mengelus dahinya yang bertabrakan dengan punggung Darren.

Darren membuka pintu mobilnya dan menyuruh Dirra untuk masuk, Darren menyalakan mobilnya dan membawanya keluar dari apart.

Dirra membaca ulang semua keperluan yang akan ia beli, ia selalu mencatat hal hal yang memang benar benar di butuhkan dan wajib di beli saat belanja bulanan tiba. Mengingat dirinya pernah tinggal seorang diri, bersikap untuk tidak boros adalah yang yang mudah untuknya.

"Kenapa harus di catet?" Tanya Darren dalam perjalanan.

"Ga kenapa kenapa si, cuman Dirra udah biasa di catetin aja," ucapnya.

Darren mengangguk, "Dirra," panggil Darren dengan matanya yang masih fokus dengan jalanan.

"Hm?" Sahut Dirra.

Darren bungkam, ia tak jadi bicara dengan Dirra. Dirra hanya menatapnya dengan bingung, dan kemudian tak memperdulikannya.

---

Darren bertugas untuk mendorong troli, sedangkan Dirra memasukkan semua yang harus di beli ke dalam troli. Kini mereka berada di lorong snack, hampir semua snack Dirra masukkan ke dalam troli, "kenapa tidak semua snacknya saja kau pindahkan ke rumah Dirra," ucap Darren.

Dirra menoleh dan terkekeh, "ahahah maaf, tapi ide Darren bagus, jadi Dirra ga perlu repot repor keluar apart untuk beli cemilan," ucapnya.

Semua varian snack tak ada yang terlupakan dari mata Dirra, walaupun ia mengambilnya hanya satu atau dua, tetap saja, snack di toko ini sangat banyak, bahkan kini troli penuh dengan tumpukan snack. Darren beralih mengambil wine kesukaannya, ia hanya mengambil dua dan meletakkannya di dalam troli.

Dirra sibuk memilih sayur untuk isian kulkas, "Darren malam ini kita mau makan apa?" Tanyanya.

"I just want you."

"Darren, Dirra lagi ga bercanda, mau makan apa?" Tanyanya. Sejujurnya Dirra sudah tak tau lagi menu apa yang harus ia buat untuk Darren. Semua menu yang biasa ia masak sudah pernah ia sajikan untuk Darren. Dirra tak punya ide untuk menu baru.

"Bagaimana jika aku yang membuatkan menu makan malam," ucap Darren.

"Pasti ada maunya," ucap Dirra.

Darren tersenyum jahil, "mari bermain setelah itu," pintanya.

Dirra memutar bola matanya malas, ia langsung kembali memilih sayur dan juga buah buahan, "hei, ayolah bukankah itu tawaran ya bagus?" Ucap Darren.

"Dirra," ucap Darren saat Dirra tak menggubrisnya.

"Ah sudah, tak usah," ucap Dirra menolak tawaran emas Darren.

Darren menghela nafas kecewa, "entahlah saya bingung, kenapa kamu tidak suka bermain dengan saya, sedangkan para pelacur di luar sana ingin bermain dengan ku," ucap Darren.

Dirra menepuk kepala Darren dengan berani, "bodoh! Mereka mau bermain dengan mu karena mereka tau kau akan membayarnya mahal!" Ucap Dirra.

"Apakah semua jalang hanya berotakkan uang?" Bingung Darren.

Irreplaceable LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang