Malam ini Darren ada makan malam bersama dengan Daffin. Mengenai bisnis mereka yang baru saja terlaksana siang tadi, dan berhasil menaikkan saham perusahaan.
Darren bersiap dengan sesempurna mungkin. Ia baru saja menunjukkan kepada Daffin bawah dirinya layak untuk Dirra. Beberapa hari belakangan Darren menjaga Dirra dengan sangat ekstra, belum lagi Darren berusaha untuk masih pada batasannya. Ia tetap menjaga Dirra untuk tetap suci, walau sesekali Dirra membuatnya bangun.
Darren menjalankan mobilnya menuju satu restoran yang sudah menjadi tempat mereka untuk makan malam saat ini. Untuk merayakannya bersama karyawan sudah lebih dahulu siang tadi saat jam makan siang.
Darren sampai di restoran tepat pada jam yang di janjikan. Daffin juga masih duduk dengan meja yang kosong di sana.
"Malam, maaf jika saya sedikit terlambat," ucap Darren.
Daffin mengangguk dan mempersilahkan Darren untuk segera duduk. Darren memanggil pelayan dan memesan hidangan mereka, tak lupa Darren memesan satu soup, entahlah rasanya ia ingin sekali memesan itu.
Pelayan pergi kembali untuk menyiapkan pesanan mereka.
"Tak di sangka bekerja sama dengan perusahaanmu bisa menaikkan saham dengan cepat," ucap Daffin menuangkan wine kedalam gelas Darren.
"Ahahah itu bukan apa apa, rasanya ini juga pengaruh dari perusahaan anda," ucap Darren.
"Malam," ucap Dirra yang tiba tiba muncul di hadapan mereka.
Darren terkejut bukan main, 'om Daffin undang Dirra?' Batin Darren melihat Dirra dengan baju yang sangat indah.
"Hai, kamu sudah datang, duduk," ucap Daffin menyuruh Dirra duduk di sampingnya.
"Malam om Darren," sapa Dirra di sana.
Darren mengangguk pelan, "malam."
"Kenapa kamu lama sekali Dirra?" Tanya Daffin.
"Huh, tadi Dirra cari Dazzy dulu, dia ilang," ucap Dirra dengan polos membuat Darren mengembangkan senyumnya.
"Kamu ada ada aja," ucap Daffin.
Dirra mengeluarkan ponselnya dan memainkannya, ia memandangi seisi restoran yang kini cukup ramai. Tak lama pelayan datang membawakan pesanan mereka.
Dirra mematikan ponselnya dan menjaga sikapnya. Dirra menatap satu mangkuk soup yang ia sukai di hadapan Darren.
Darren melihat Dirra yang sedari awal terus memandangi soupnya, rasanya ini menjadi makanan favorite Dirra. Darren memberikan mangkuk soupnya kepada Dirra. Dirra terkejut, "ehm ga usah om, nanti Dirra pesen aja ini punya om," ucap Dirra dengan sopan.
"Udah kamu makan aja, makanan saya udah banyak Dirra," ucap Darren. Daffin mengamati tingkah keduanya.
"Uhm, yaudah deh, makasi ya om," ucap Dirra dan langsung menyantap soupnya.
"Hati hati panas," ucap Darren.
Dirra mengangguk, "soupnya enak, sama seperti yang pernah om buat," ucap Dirra membuat Daffin terkejut dan bertanya kapan?
Mereka melanjutkan makannya, "kamu mau cobain sushi saya?" Tanya Darren.
Dirra mengangguk, Darren menyuapi Dirra dengan satu sushi. "Uhmmm, enak! Selera om keren deh," ucap Dirra.
Darren terkekeh, "kamu pasti belum makan dari pagi ya?" Ucap Darren.
Dirra menggeleng, "memang belum, Dirra seharian di kamar karena ga tau mau ngapain," jelasnya membuat Daffin menggelengkan kepala.
Suasana semakin hidup karena kehadiran Dirra yang membuat Darren jauh lebih fokus kepada Dirra di banding tujuan makan malam saat ini.
Selesai makan Dirra izin untuk ke toilet sebentar, membenarkan riasannya yang berantakan seusai makan.
"Darren, saya sudah mempertimbangkan semuanya," ucap Daffin.
Darren bingung, "mempertimbangkan apa?" Tanyanya.
"Soal Dirra, saya rasa Dirra jauh lebih nurut sama kamu dari pada sama saya sendiri ataupun mamahnya, Dirra bahkan ga pernah ngebantah kamu, Dirra bahkan nurut saat kamu suruh dia ketemu saya," jelas Daffin.
"Saya restui kamu, tapi saya minta kamu untuk jaga Dirra dengan baik, dia anak yang keras kepala," ucap Daffin.
"Saya akan jaga Dirra dengan sangat baik om," ucap Darren.
"Saya tunggu kamu di rumah Darren," ucap Daffin di angguki oleh Darren dengan senang.
Tak lama Dirra datang dan kembali duduk, "om nanti Dirra pulang bareng om ya, kan kita searah, kalo malem susah cari taxi."
"Iya Dirra," jawab Darren.
"Oiya, Dirra malem ini mau nonton film sama Devvi om, jadi berarti nanti Dirra ke apart om ya, Devvi ada di sanakan?"
"Ohh Devvi mau nonton sama kamu, pantas saja dia merapihkan kamarnya dan merapihkan lemarinya pagi pagi buta tadi," ucap Darren.
"Benarkah?" Ucap Dirra tak menyangka bahwa Devvi memiliki kamar yang berantakan.
"Iya, dia bahkan memohon untuk menginap satu malam, sebelumnya sudah tidak ku bolehkan sebab dia mengacak acak dapurku," ucap Darren membuat Dirra tertawa.
Ada ada saja memang tingkah Devvi yang membuat Darren membencinya. Dari sikapnya yang banyak tingkah membuat Darren sangat risih, namun Darren tetap menyayanginya.
---
To be continued
KAMU SEDANG MEMBACA
Irreplaceable Love
Любовные романы⚠Follow sebelum membaca⚠ Warning: 21+ Kisah ini di mulai, saat seorang penulis biasa, yang identitas aslinya tak pernah di ungkap. Dengan sangat cepat dan secara tiba tiba, ia bisa membuat seorang pria yang sulit untuk jatuh cinta, bisa mencintainya...