Hari ini terlihat Jévgas berangkat lebih pagi dari hari-hari biasanya. Ia terlihat berjalan santai dengan tangan yang di masukkan ke dalam saku celananya.
Jika kalian berpikir bahwa Jévgas sudah tobat, maka kalian salah besar.
Jévgas memang hari ini berangkat lebih pagi, tetapi dengan penampilan yang sangat sangat berbeda.
Bahkan penampilan barunya itu mampu membuat para kaum hawa melongo tak percaya.
Dia sekarang terlihat 10× lebih parah dari yang sebelumnya.
Rambut yang di cat berwarna biru sapphire, memakai sepatu berwarna putih, memakai tindik di telinga.
Dan yang paling parah adalah, ia mengalungkan vape saat berada di area sekolah. Padahal jelas-jelas sekolah melarang para muridnya membawa sejenis rokok, vape, dan pods ke area sekolah.
Teman-temannya bahkan sampai keheranan dengan perubahan yang Jévgas lakukan. Mereka memang berandalan, tapi ya tidak melakukan ke-berandalannya seterang-terangan ini.
Mereka yakin, dalam hitungan detik pasti Jévgas akan segera di panggil menuju ruang BK.
"JÉVIAN ASSHOLE GASVARO!!!"
Baru saja di bilang.
Terdengar sebuah teriakan penuh amarah dari seseorang.
Jévgas yang melihat orang itu berjalan menuju arahnya pun tersenyum penuh arti.
"Shit, Bisa ngga si lo sehariii aja ngga buat masalah?!" ujarnya greget.
"Ngga." jawab Jévgas singkat.
Orang di hadapannya tampak mengambil nafas dalam-dalam dan menghembuskannya, guna menetralkan amarahnya.
"Sekarang lo ikut gue ke ruang BK" printahnya, dan berjalan lebih dulu meninggalkan Jévgas.
Jévgas hanya bisa diam menurut dan mengekorinya.
Suasana koridor pun perlahan mulai sepi karena bel masuk sudah berbunyi.
Hingga saat mereka melawati lorong yang begitu sepi...
Bruk.
Tiba-tiba saja, Jévgas menahan tangan orang yang berjalan di depannya. Dan menyudutkan nya.
"Long time no see, Alea"
Terlihat wajah orang di hadapannya menegang, namun dengan cepat ia menetralkan wajahnya kembali.
"Hahaha, kocak lo Jév--" belum sempat orang itu menyelesaikan kalimatnya, mulutnya tiba-tiba saja di bekap oleh sebuah tangan.
"Hmmph"
Keterkejutannya kian bertambah ketika sang empu kini malah menggendong dirinya ala bridal style tanpa melepas bekapannya.
Berbagai cara sudah ia lakukan, mulai dari menggigit tangan yang membekap mulutnya itu, memberontak, menendang nendang angin. Tetapi hal itu sama sekali tidak membuahkan hasil.
KAMU SEDANG MEMBACA
JÉVGAS [On Going]
Teen FictionJévian Gasvaro, orang-orang biasa memanggilnya Jévgas. Laki-laki dengan sejuta pesonanya yang mampu memikat hati kaum hawa dalam waktu sekejap. Tapi sayang seribu sayang, di balik wajah tampan nan rupawan nya itu ternyata dia adalah seorang laki-lak...