57 < Someone's Arrival.

513 36 2
                                    

"Eh Chel, lo tau ngga? Patricia katanya dia di DO anjir" ujar teman sebangku Michella

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Eh Chel, lo tau ngga? Patricia katanya dia di DO anjir" ujar teman sebangku Michella.

Sang empu yang sedang membereskan mejanya, sontak menautkan alisnya.

"Tiba-tiba?" heran Michella.

"Ngga tau si, dengar-dengar dia di keluarin karna kasus sering ngebully siswi lain" jawabnya.

"Tapi banyak yang bilang, itu juga terjadi karna ada campur tangan cowo lo"

Lagi-lagi alis Michella mengerut.

"Cowo gue?"

Teman sebangkunya itu terlihat memutar bola matanya malas, "Siapa lagi kalo bukan Jévgas"

Kekehan lembut Michella keluar.

"Ya lagian, dia udah bikin lo sampe ngga bisa jalan gini"

"Ngga mungkin sih setelah ulah dia ini, dia masih bisa hidup tenang"

Michella diam-diam menyetujui hal itu, apalagi seluruh warga sekolah SMA Bhakti Aksara sudah mengetahui seberapa gila Jévgas jika hal itu menyangkut dirinya.

ෙ◌ෟ ⟨ ❀❀❀ ⟩ ෙ◌ෟ

Jévgas diam seraya memandangi Michella yang tengah asik membereskan buku-bukunya.

Bel pulang baru saja berbunyi 5 menit yang lalu, tetapi sekolah sudah bisa dikatakan sepi.

"Udah?" ujar Jévgas saat melihat meja Michella yang sudah kosong.

"Udah" jawab Michella.

Mendengar itu, Jévgas langsung saja menggendong tubuh ringan Michella seperti kemarin-kemarin.

Kakinya pun mulai melangkah meninggalkan kelas sang pujaan hatinya tersebut.

Mata hazel Michella tampak bergerilya menatap sekelilingnya yang sudah sepi.

Kini, matanya itu beralih menatap pahatan wajah Jévgas dari bawah.

Mata tajam, alis tebal, hidung mancung, bibir yang berwarna pink.

Oh iya, jangan lupakan rahangnya yang tegas itu.

Sepasang mata hazel itu terlihat berkedip beberapa kali berusaha menyadarkan lamunannya.

"Jévgas" panggil Michella.

"Hm?" jawab Jévgas seraya menundukkan kepalanya menatap Michella sejenak.

"Aku kayak bayi kalo di gendong gini sama kamu" terang Michella.

Dari bawah sini, Michella dapat melihat Jévgas yang terkekeh mendengar perkataannya.

Jévgas menunduk, "You are indeed my baby"

"My beloved baby" lanjutnya sambil mengecup lembut hidung Michella.

JÉVGAS [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang