50 < She's back.

690 49 0
                                    

"ALEA!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"ALEA!"

Jévgas terbangun dari tidurnya dengan tubuh yang keringat sebiji jagung.

Ia terduduk di atas kasurnya dengan nafas yang terengah-engah bak sehabis lari berkilo-kilo meter jauhnya.

Sudah 3 bulan yang lalu sejak pertemuan terakhir mereka. Dan sampai sekarang, Michella belum menepati janjinya.

Ceklek.

"What happened, Jévian?" tanya ibu Jévgas saat mendengar anak semata wayangnya tiba-tiba saja berteriak.

"Nothing" jawab Jévgas singkat.

Ibu Jévgas berjalan mendekat ke arahnya. Ia menghela nafasnya.

"Again? Because of her?" ucapnya yang sialnya sangat tepat sasaran.

"You can't go on like this, Jév" tangannya yang masih lentik itu terlihat mengusap surai lebat milik Jévgas.

Matanya membulat.

"Look! You have fever now"

Jévgas berdecak, ia menepis tangan ibunya yang berada di kepalanya.

Lagi-lagi ibunya hanya mampu menghela nafas.

"Jangan gini"

"Mama ngga suka liat anak mama jadi lemah because of girl" katanya.

Mata Jévgas menatap nyalang ibunya.

"You can say that because you've never felt the way i feel!" desis Jévgas.

"Jév–"

"Never mind, usually you wouldn't care about me either" potong Jévgas. Ia segera bangun dari duduknya dan berjalan keluar.

"Mau kemana? Kamu lagi sakit"

Namun hal itu justru tak mengindahkan perkataannya.

"Jév!" panggil ibunya saat anaknya justru abai.

"Jévian!!"

ෙ◌ෟ ⟨ ❀❀❀ ⟩ ෙ◌ෟ

Jévgas mengendarai motornya tak tentu arah.

Masih dengan pakaian rumahannya, ia bergabung dengan para pengendara di jalanan ramai.

Pikirannya benar-benar berkecamuk setelah mengalami mimpi tersebut.

Motornya berhenti tepat di depan sebuah minimarket.

Ia butuh penenang. Dan pemenangnya sekarang tengah hilang, oleh karena itu ia beralih mencari sesuatu yang dapat menenangkan pikirannya untuk sejenak.

Setelah membayar apa yang ia inginkan, ia segera mendudukkan bokongnya di bangku yang berada di depan minimarket itu.

Tangannya bergerak menyulut benda yang baru saja ia beli.

JÉVGAS [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang