Tak terasa Michella dan Jévgas kini telah naik kelas menjadi kelas 12.Naik kelas, naik pula perkembangan hubungan Jévgas dengan Michella.
Hubungan mereka berdua kini cukup membuahkan hasil yang cukup memuaskan bagi Jévgas.
Mulai dari kosakata panggilan Michella kini telah berubah menjadi aku-kamu, dan Michella yang kini sudah tak sekeras kepala seperti dulu.
Namun satu hal yang masih Jévgas sayangkan, status hubungan mereka. Hubungan mereka seolah menggantung. Tak pacaran, tapi lebih dari sekedar berteman.
Waktu itu, Jévgas sudah sempat mengajak Michella untuk memulai hubungan yang lebih baik dari kemarin. Tetapi jawaban Michella berhasil membuat dirinya merenung.
Michella berkata, 'Biarin dulu kayak gini. Kalo kita mulai hubungan lagi, kemungkinan besar endingnya bakal kayak kemaren. Apalagi kita udah kandas 2 kali'
Yah, Jévgas akui kandasnya hubungan mereka berdua adalah akibat dari ulahnya. Dan dengan tidak tau malu, Jévgas tetap mengajak Michella untuk kembali.
Entah hilang kemana urat malunya itu.
Siang ini, seperti biasa Jévgas akan menuju kelas Michella untuk memakan bekal bersama.
Hal itu memang sudah terjadi sejak hubungan mereka mengalami peningkatan.
Terkadang mereka pun bertukar bekal, kala Jévgas membawa bekal yang terdapat sayuran di dalamnya.
Perlu kalian ingat, Jévgas itu benar-benar anti dengan yang namanya sayuran. Mungkin lain kali, Michella akan memaksanya untuk memakan sayuran.
"Hai Alea" sapa Jévgas saat ia memasuki kelas Michella.
Michella yang tengah membereskan bukunya, sontak mengangkat kepalanya.
"Hai Jévgas" balas Michella dengan senyum yang terpatri di wajahnya.
Jévgas menarik sebuah bangku yang berada di dekat Michella.
Ia meletakkan kotak bekalnya di atas meja Michella, dan menunggu sang empu menyelesaikan urusannya terlebih dahulu.
Michella yang melihatnya, seketika menahan senyum.
Dengan pandangan yang menatap kotak bekalnya yang berbentuk wajah katak, Jévgas terlihat seperti seorang anak yang tengah menunggu sang ibu untuk menyuapi makannya.
"Ayo makan" ajak Michella saat sudah selesai.
Jévgas mengangguk antusias, ia segera membuka kotak bekalnya.
Bahunya tiba-tiba saja melemas, saat mengetahui isi dari kotak bekalnya.
Michella yang menyadari itu, segera melihat apa isi kotak bekal Jévgas.
Sebuah nasi dengan ayam katsu dan juga sedikit sayuran sebagai pelengkap.
"Makan" ucap Michella seolah tak menyadari isi bekal Jévgas.
KAMU SEDANG MEMBACA
JÉVGAS [On Going]
Teen FictionJévian Gasvaro, orang-orang biasa memanggilnya Jévgas. Laki-laki dengan sejuta pesonanya yang mampu memikat hati kaum hawa dalam waktu sekejap. Tapi sayang seribu sayang, di balik wajah tampan nan rupawan nya itu ternyata dia adalah seorang laki-lak...