59 < Plin-plan.

273 22 0
                                    

"Goblok!" umpatnya kesal dengan dirinya sendiri yang begitu bodoh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Goblok!" umpatnya kesal dengan dirinya sendiri yang begitu bodoh.

Setelah Michella menghilang dari pandangannya, ia langsung saja menancapkan gas menuju apartment miliknya.

Pikirannya kalut.

Ia tak bisa berfikir jernih, hingga berakhirlah ia disini.

Di balkon kamarnya seraya menghisap nikotin yang menjadi candunya itu.

Terlihat sudah banyak sekali putung rokok di asbak yang ia gunakan.

Tetapi hal itu tak membuatnya berhenti.

Ia menyender tubuh lelahnya di dinding balkon tersebut.

"How can i consider you a stranger, if your face is always displayed on my cellphone screen" ucapnya getir.

Ia tersenyum mengusap lembut layar ponselnya yang menampilkan wallpaper foto wajah Michella.

Tiba-tiba saja ia terkekeh, saat mengingat kejadian beberapa jam yang lalu saat ia berada di markas.

Flashback on.

"Woi hotspot dong" ucap Daffa.

Namun teman-temannya seakan tuli dan tetap fokus dengan kegiatan masing-masing.

Hal itu membuat Daffa mendengus kesal.

"Sialan ya lo pada" gerutunya.

Hingga tiba-tiba sepasang matanya berubah menjadi berbinar saat melihat sebuah ponsel tergeletak begitu saja di atas meja.

"Cuy, ini hp siapa?" tanya Daffa yang lagu-lagu tak di hiraukan oleh mereka.

"Kalo ngga ada yang ngaku, yaud–"

"AAA"

Mereka semua sontak terkesiap saat Daffa tiba-tiba berteriak dengan kencang.

"Lo kenapa?" tanya Gibran sedikit panik.

"I-itu" Daffa menunjuk sebuah ponsel yang tergel mengenaskan di atas meja setelah ia menjatuhkannya.

Gibran mengerutkan alisnya bingung. Tangannya pun terulur untuk mengambil ponsel itu.

"Ngapain lo?" tanya Jévgas yang baru saja kembali dari toilet.

Gibran dan juga Daffa terkejut saat sebuah suara muncul mengagetkan mereka.

"Tuh tadi Daffa nyalain hp itu, terus dia tiba-tiba teriak kenceng kayak habis ngeliat setan" papar Gibran.

Daffa yang mendengar penjelasan itu, membuatnya meneguk salivanya susah payah.

"Lo buka-buka hp gue?" tanya Jévgas.

Tubuh Daffa gemetaran, ia tergugup seketika.

"G-gue ngga sengaja, sumpah" ujar Daffa seraya mengangkat kedua jarinya peace.

JÉVGAS [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang