Burung-burung berkicauan, ayam pun turut berkokok menyelaraskan sang burung.
Pagi menyambut dengan sinarnya yang cerah. Bahkan sinarnya itu mampu menembus masuk ke dalam sebuah kamar yang di huni oleh seorang perempuan yang kini tengah asik bersiap-siap untuk pergi ke sekolah.
Ia menatap pantulan dirinya di sebuah cermin.
"Good" ucapnya puas akan penampilannya.
"KAK MICHEL SARAPAN!!" teriak Mommy kencang dari lantai bawah memanggil Michella.
"IYAAA, INI MICHEL TURUN" jawabnya tak kalah kencang.
Ia pun segera mengais tas ransel yang berada di kasur dan turun untuk sarapan, sebelum Mommy kesayangannya itu mengomel karena ia terlambat turun.
ෙ◌ෟ ⟨ ❀❀❀ ⟩ ෙ◌ෟ
Suasana di meja makan tampak seperti biasa, tenang dan damai. Dentingan sendok yang beradu dengan piring menjadi latar suasana pagi ini.
"Permisi Pak, maaf mengganggu waktu sarapannya. Itu di depan ada cowo yang bilang mau jemput Non Michella" ujar salah seorang maid yang baru saja datang.
Hawa ruangan seketika berubah, orang-orang yang berada di meja makan langsung saja menatap dirinya dengan tatapan memicing.
"Cowo?" ulang salah seorang yang berada di meja makan itu memastikan. Dia adalah Mikenzie Alzygair, abang kedua Michella.
"Iya Den, satu sekolah juga sama Non Michella" jawabnya.
"Suruh tunggu sebentar Bi, bentar lagi sarapan selesai" sahut Daddy tanpa menatap sang empu.
Bibi itu mengangguk patuh dan segera menyampaikan pesan majikannya.
Tak lama mereka semua pun selesai sarapan.
Daddy menyelesaikan sarapannya paling awal dari yang lain. Setelah meminum airnya, ia segera berjalan menuju ruang tamu dimana ada sang tamu yang menunggu.
Michella hanya diam seraya menatap pergerakan sang Daddy. Ia menghela napasnya gusar. Pasti ia akan terjebak masalah, lagi.
"Ayo cepetan, nanti kamu kesiangan" kata Kenzie menyadarkan Michella.
Michella mengangguk dan segera menghabiskan makanannya.
Setelah selesai, ia menenggak air putih yang sudah di siapkan dan menggendong tasnya, siap untuk berangkat ke sekolah.
Sesampainya di ruang tamu, dapat ia lihat ayahnya dengan tamunya tengah mengobrol, entah apa yang mereka bahas.
Dan saat menyadari bahwa Michella sedang berjalan menuju mereka, Daddynya pun menyudahi obrolannya dan beranjak pergi ke kantor.
Ia mengerutkan alisnya heran. Sepertinya obrolan mereka bukan hanya sekedar obrolan ringan.
Namun saat ini ia terlalu malas untuk berpikir, "Cepetan, udah siang" titah Michella pada tamu itu.
Orang itu segera bangun dari duduknya, dan tanpa aba-aba ia menggandeng tangan Michella.
"Ayo" ajaknya seraya menarik tangan Michella.
KAMU SEDANG MEMBACA
JÉVGAS [On Going]
Teen FictionJévian Gasvaro, orang-orang biasa memanggilnya Jévgas. Laki-laki dengan sejuta pesonanya yang mampu memikat hati kaum hawa dalam waktu sekejap. Tapi sayang seribu sayang, di balik wajah tampan nan rupawan nya itu ternyata dia adalah seorang laki-lak...