Rasanya, Jévgas ingin kembali menarik perkataannya semalam yang menyetujui untuk berangkat ke sekolah bersama Michella.
Lihatlah sekarang, sang empu tengah melambaikan tangannya seraya tersenyum tanpa dosa.
Jévgas tak mempermasalahkan hal itu.
Tetapi disana, Michella berdiri dengan di bantu oleh kruk dan kaki kanan terbalut oleh gips.
Jangan lupakan para abangnya yang kini berdiri tepat di belakang Michella sambil menghadiahinya tatapan nyalang.
Mereka berdekap dada melihat interaksi pasangan remaja tersebut.
Jévgas terlihat membantu Michella yang kesusahan berjalan.
Ingin rasanya ia langsung saja menggendong Michella menuju ke mobilnya. Tapi sayang, ia tak yakin melawan para abang Michella yang pasti lebih kuat dari dirinya.
"Udahlah Chel, ngga usah sekolah" kata Kenzie saat melihat Michella yang kesusahan saat berjalan.
"Ish, kita udah ngomongin ini berkali-kali loh bang. Aku sama mual dengernya" balas Michella masih fokus berjalan.
"Ya makanya, ngga usah sekolah aja. Di rumah, leha-leha" sahut Miguel, sepertinya ia juga tak setuju Michella berangkat sekolah.
Michella tak menghiraukan hal itu, ia berjalan memasuki mobil yang telah di bukakan pintunya oleh Jévgas.
"Bisa ngga?" tanya Jévgas.
"Bisa" ujar Michella mantap.
Jévgas pun hanya diam menatap Michella. Setelah sang empu duduk dengan nyaman, ia memakaikannya seatbelt dan meletakkan kruk yang di gunakan tadi di bangku belakang.
Ia berlari kecil menuju bangku kemudi dan mulai menyalakan mesin mobilnya.
Tak lupa, ia mengklakson mobilnya tanda pamit.
Michella bergerak menurunkan kaca mobil.
"Bye-bye abangg" ujar Michella seraya melambaikan tangannya, wajahnya pun menampilkan senyum mengejek.
"Dasar tuh bocah" gerutu Kenzie kesal.
ෙ◌ෟ ⟨ ❀❀❀ ⟩ ෙ◌ෟ
Mobil yang di kendarai Jévgas baru saja sampai di parkiran SMA Bhakti Aksara.
Jévgas segera membuka pintu mobilnya, dan berjalan memutar guna membuka pintu penumpang yang berada di samping kemudi.
Dengan segera ia menggendong Michella ala bridal style.
"Jév, aku bisa jalan sendiri!" sewot Michella saat dirinya di gendong oleh Jévgas.
"Diem"
Michella mendengus kesal. "Tas aku masih di dalem!"
Mendengar itu, Jévgas meminta seseorang yang berada di dekatnya untuk mengambilkan tas Michella.
KAMU SEDANG MEMBACA
JÉVGAS [On Going]
Genç KurguJévian Gasvaro, orang-orang biasa memanggilnya Jévgas. Laki-laki dengan sejuta pesonanya yang mampu memikat hati kaum hawa dalam waktu sekejap. Tapi sayang seribu sayang, di balik wajah tampan nan rupawan nya itu ternyata dia adalah seorang laki-lak...