Bruk.
Dengan nafas yang tersengal-sengal, Jévgas berhasil sampai di sini.
Sebuah balkon kamar yang sering ia kunjungi beberapa kali ini.
Ia terkekeh saat ada sebuah tulisan yang tertempel di pintu kaca balkon tersebut.
NGGA MENERIMA TAMU!!
OMG, she's so fucking cute.
Namun Jévgas tak mengindahkan tulisan itu, ia justru dengan berani mengetuk pintu balkon tersebut.
Tuk.
Tuk.
Merasa tak ada sahutan, Jévgas kembali mengetuk pintu kaca itu.
Tuk.
Tuk.
Masih sama.
Mencoba cara lain, Jévgas menchat dan juga menelepon sang pemilik kamar.
Bahkan ia sampai menelponnya berpuluh-puluh kali.
Tapi sama, tak ada balasan.
Hingga...
Srekk.
Gorden yang menutupi pintu kaca di hadapannya terbuka, menampilkan seorang perempuan dengan setelan piyamanya.
Ia menatap malas Jévgas.
Kemudian ia menunjuk sebuah kertas ia sengaja ia tempel di pintu kaca balkonnya.
Mulutnya pun bergerak tanpa suara, berkata 'Bisa baca ngga?!'.
Sedangkan Jévgas justru terkekeh, bibirnya bergerak membalas 'Buka dulu pintunya' seraya menunjuk gagang pintu kaca tersebut.
Tak menjawab, Michella justru mengetikkan sesuatu di ponselnya.
Ting.
Ting.
Jévgas menunduk menatap ponsel yang berada di genggamannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
JÉVGAS [On Going]
Teen FictionJévian Gasvaro, orang-orang biasa memanggilnya Jévgas. Laki-laki dengan sejuta pesonanya yang mampu memikat hati kaum hawa dalam waktu sekejap. Tapi sayang seribu sayang, di balik wajah tampan nan rupawan nya itu ternyata dia adalah seorang laki-lak...