🐨Bukan Kenyataannya

749 87 12
                                    

Junkyu berjalan di sebuah taman yang indah dengan sebuah gula kapas berukuran sedang di tangannya.

Cuaca sore ini sedang cerah, sehingga sangat pas untuk melakukan kegiatan di luar rumah

Junkyu menikmati gula kapasnya secara perlahan sambil melihat-lihat bunga yang sedang bermekaran

"Aku suka sama kamu"

Tubuh Junkyu menegang ketika mendengar suara itu. Suara yang ia kenali dan sangat ia sayangi.

Dengan ragu Junkyu berbalik badan dan kedua obsidian cantiknya langsung di hadapkan dengan pemandangan yang amat membuat hatinya sakit

Suaminya sedang menggenggam kedua tangan dari seorang gadis yang wajahnya tak dapat junkyu lihat dengan jelas

Keduanya terlihat tersenyum malu-malu layaknya seorang pasangan kekasih.

Hati Junkyu terasa teremat kuat dan air mata tak dapat ia bendung lagi

"Aku mau kamu jadi pacar aku, sayang" ujar Haruto lagi

Si gadis terlihat tersenyum malu sebelum mengangguk diakhir

Junkyu menggeleng tak terima. Ini salah, Haruto itu suaminya dan hanya ia yang boleh memiliki Haruto.

Dengan segera Junkyu menghampiri keduanya, dihempaskan tautan tangan itu dengan wajah penuh emosi dan membuat pasangan yang baru resmi berpacaran itu terkejut

"Haruto, apa-apaan ini? Siapa dia hah?" Tanya Junkyu dengan suara meninggi

"J-junkyu aku bisa jelasin semua, di-dia.. dia .."

"Apa? Ga ada yang perlu dijelasin lagi Haru. Aku kecewa sama kamu!"

"Junkyu denger dulu!"

"Dan buat lo, selamat karena lo udah berhasil ngerusak rumah tangga orang" Tunjuk Junkyu tepat di depan wajah si gadis

Gadis itu hanya menatap malas ke arah Junkyu dengan kedua tangan yang dilipat di depan dada.

"Cih, lo aja yang ga becus ngurus suami, makanya laki lo nyari cewek lain. Sebelumnya ngaca dulu mbak, udah bener belom jadi istri? Jangan cuma merasa paling tersakiti!" ucap perempuan itu yang sukses membuat Junkyu terluka.

Junkyu mendelik marah dan dengan segera ia melenggang pergi. Ia tak sanggup lagi berada di antara situasi yang membuatnya semakin luka.

Antara ia yang kecewa dan juga dirinya yang merasa tak berguna.

Air mata terus mengalir dari kedua matanya. Junkyu bahkan tak perduli ketika Haruto memanggilnya

Hingga tanpa sengaja kaki Junkyu tersandung dan membuatnya kehilangan keseimbangan

......

"Aaaakkkk"

"Kyu.. heh bangun.. "

Kedua mata dengan bulu mata lentik itu terbuka lebar, nafasnya memburu dan keringat mulai mengalir dari pelipisnya.

Dirasakannya mata itu mengeluarkan air mata dan rasa sakit yang entah kenapa masih berbekas

"Haru.. tadi itu engga nyata kan?" Tanya Junkyu yang merasa cukup lega bila apa yang ia lihat barusan adalah mimpi

"Emang kamu tadi mimpi apa sih sampai nangis-nangis gitu?" Tanya Haruto yang kini membersihkan air mata yang masih tersisa di pipi Junkyu

"Aku mimpi kamu selingkuh Haru, aku takut.. aku ga mau kamu pergi ninggalin aku" Junkyu kembali menangis, entah mengapa mimpi itu terasa membekas di benaknya

"Itu cuma mimpi sayang, mana mungkin aku ninggalin kamu sama baby. Lagian juga kamu tidur sore-sore gini ya ngelantur lah mimpinya"

Junkyu mengangguk setuju. Mimpi sore hari memang kadang aneh

"Aku udah beli makanan buat kita. Tapi kayaknya udah dingin soalnya nunggu kamu bangun dulu"

"Lho, kamu belum makan juga?"

Haruto menggeleng "aku nungguin kamu"

"Aaa sayang Haru banyak-banyak"

"Aku juga sayang kamu Kyu"






-----






Haruto menatap layar laptopnya dengan alis mengkerut, ia kini sedang sibuk mempersiapkan syarat untuk mendaftar di kampus yang akan ia tuju.

Sekalipun Yera, sahabat SMP nya itu berjanji akan membantu, Haruto tetaplah harus berusaha. Setidaknya ia harus lolos SBMPTM.

"Haru, ini kopi buat kamu"

Junkyu memasuki kamar dan meletakan secangkir kopi panas di meja belajar milik Haruto

Ia kemudian duduk di sisi ranjang sambil memperhatikan sang suami yang sedang sibuk belajar.

"Makasih ya sayang" ucap Haruto yang langsung mengambil cangkir kopi tersebut, meniupnya pelan lalu ia mulai menyeruput

Brushhh

"Eh Haru kenapa?"

Haruto meletakan cangkir kopi itu ke tempat asalnya dan menatap Junkyu yang mulai panik

"Kamu mau buat aku kena diabetes ya? Ini manis banget Kyu. Kamu nambahin gula berapa sendok sih?" Tanya Haruto dengan suara meninggi

"M-maaf Haru, Kyu ga pernah buat kopi sebelumnya jadi-"

"Udahlah Kyu, aku capek mau istirahat. Kamu juga istirahat, kasian baby" ujar Haruto dengab mood yang buruk

Haruto segera menon-aktifkan laptopnya dan kemudian beranjak untuk merebahkan diri di kasur ukuran sedang itu

Junkyu hanya menunduk sedih. Lagi-lagi ia gagal menjadi istri yang baik.

Perlahan air mata kembali turun, membuat Junkyu semakin membenci dirinya. Selain bodoh, ternyata ia juga lemah. Pikir Junkyu
.
.
.
.
.
.

-------------

708 word 

Aku kembali ehehe

Treat Me Better, Please (GS)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang