🦋Baby

764 64 10
                                    

Sebuah buket bunga dan dua batang coklat kini tergantung cantik di motor matic milik Haruto

Dengan senyum manis yang mengembang, ia melajukan kendaraannya dengan perlahan

Hari ini adalah hari yang spesial bagi dirinya, karena sekarang adalah hari ulang tahun pernikahannya dengan Junkyu

Pria tinggi itu tak henti-hentinya bersenandung kecil sambil membayangkan ekspresi terkejut sang istri akan kejutan yang ia buat

"Junkyu pasti ga nyangka banget" ujarnya yakin

Tak lama, ia telah tiba di rumah kontrakanya bersama Junkyu. Dengan segera ia memarkirkan kendaraannya di tempat parkir dan di ambilnya sebuah buket bunga berukuran sedang dan dua batang coklat kesukaan istrinya.

Haruto lantas melangkah mantap mendekati pintu utama yang langsung ia buka tanpa aba-aba

"Selamat hari aniversary sayang...." seru Haruto heboh, membuat Junkyu yang sedang memasak di dapur terkejut dan segera berlari ke arah ruang tamu

Dengan apron berwarna ungu dan sendok sayur di tangan kanannya, Junkyu menghampiri Haruto yang berdiri tegap seraya tersenyum lebar

"Happy anniversary sayang.." Haruto lantas menekuk sebelah kakinya, hingga kini posisinya ia bersimpuh di hadapan Junkyu.

Kedua tangannya kini diangkat ke atas, ia menyerahkan sebuah buket bunga dan dua coklat yang sedari tadi ia bawa kepada istrinya itu

Junkyu menutup mulutnya terkejut, ia benar-benar tak menyangka akan apa yang Haruto lakukan saat ini

"Kamu inget?" Tanya Junkyu yang masih dalam keterkejutannya

"Iya lah, gimana aku bisa lupa sama tanggal penting itu hmm?"

Junkyu tersenyum malu, namun beberapa saat kemudian ia menunduk sedih

"Kenapa? Kamu ga seneng ya?" Tanya Haruto yang kini telah berdiri kembali

Junkyu menggeleng dengan cepat

"Terus kenapa?"

"Aku sedih, kamu nyiapin hal romantis gini ke aku. Sedangkan aku ga ngasih kamu apa-apa" ujar Junkyu dengan wajah sedih yang terlihat imut di mata Haruto

"Hey, ga usah sedih ya.. kamu ga perlu ngerasa bersalah gitu. Cukup kamu yang ada di sisi aku aja udah menjadi hadiah terbaik buat aku Kyu"

Kedua mata Junkyu mulai berkaca-kaca mendengar ucapan manis dari suaminya itu. Lantas dengan segera Junkyu memeluk suaminya

"Haru.. Kyu juga mau ngasih hadiah. Haru mau apa? Biar nanti Kyu wujudin--

--kalau mampu" ucap Junkyu yang masih setia memeluk Haruto

Senyum kemenangan kini tergambar di wajah Haruto. Ini yang ia tunggu.

"Kamu beneran mau ngasih apa aja?"

Junkyu mengangguk

"Aku.. mau minta satu hal sama kamu"

"Apa?"

Haruto lantas melepaskan pelukan mereka

"Aku pengen ngabisin waktu sama kamu malam ini. Aku mau, bikin adik buat Eunsa"

Kedua bola mata Junkyu membulat, semburat merah mulai terlihat di pipinya. Sedangkan Haruto justru menatapnya seraya tersenyum jahil

"Kamu mau kan Kyu?" Bisik Haruto di telinga Junkyu

"I-iya Haru" Junkyu menjawab terbata. Jujur saya, ia tak menyangka jika Haruto akan meminta hal seperti ini

"Good girl.."

.....

Malam semakin larut, Junkyu telah menyelesaikan semua pekerjaannya. Mulai dari menidurkan Eunsa, membereskan peralatan masak, dan kegiatan merawat diri

"Udah siap?" Tanya Haruto yang sudah duduk nyaman sembari bersandar di bagian atas kasur

Lagi-lagi semburat merah muncul di kedua pipi gembil wanita itu. Ia beberapa kali menelan ludah kasar melihat Haruto yang rebahan tanpa pakaian atasnya

Dengan ragu Junkyu menaiki ranjang dan duduk di sebelah Haruto

Dengan piyama bermotif koala yang kebesaran, membuat Junkyu terlihat berkali-kali lipat lebih imut.

Haruto lantas meletakan ponselnya di nakas. Ia kini mendekati Junkyu yang terlihat gugup

"Ini bukan pertama kalinya Kyu.. rileks" ucap Haruto dengan wajah yang sangat dekat dengan Junkyu, membuat istrinya menahan nafas seraya memejamkan matanya

Haruto tersenyum miring, lantas dengan segera ia meraup bibir mungil nan berisi milik Junkyu.

Junkyu yang mendapat serangan tiba-tiba itu hanya bisa mengikuti permainan Haruto.

Ciuman mereka kian lama semakin panas, bahkan kini Haruto telah mengukung tubuh Junkyu yang terlentang di bawahnya

Tangan besarnya tak tinggal diam, ia lantas membuka satu persatu kancing piyama milik Junkyu

Lenguhan dan desahan memenuhi ruangan, membuat gairah mereka kian memuncak

Namun tiba-tiba saja disaat mereka semakin larut akan permainan menyenangkan itu, handphone Haruto berdering nyaring, membuat perhatian mereka teralihkan

"Ck siapa sih, ganggu aja" umpat Haruto

"Angkat aja dulu, siapa tau penting"

Haruto mengangguk. Ia lantas bangkit dari posisinya dan segera beranjak mendekati nakas

Dahi pria itu lantas mengerut, ketika nama istri keduanya terpampang disana

"Siapa?" Tanya Junkyu saat Haruto tak kunjung menjawab panggilan dari orang di depan sana

"Yera" ucap Haruto yang membuat raut wajah Junkyu berubah

"Angkat aja, siapa tau penting kan?"

Mendapat persetujuan dari Junkyu, Haruto lantas menggeser ikon berwarna hijau di layar ponselnya

"Halo?"

"Halo Haru.. haru tolongin aku.. perut aku sakit banget... aku ga kuat .. aaaakkk"

Haruto membulatkan matanya terkejut. Suara Yera terdengar begitu kesakitan

"Yera.. kamu tenang dulu ya.. sekarang aku kesana."

"Cepetan Haru.. sakit...."

"Iya iya.. aku kesana sekarang"

Haruto segera memutus panggilan dengan wajah panik. Ia lantas memakai kembali pakaiannya dan bergerak tergesa membuat Junkyu keheranan

"Haru ada apa?"

"Kyu maaf ya, aku harus pergi. Yera kayaknya mau melahirkan"

Wajah Junkyu nampak kecewa, namun ia kemudian tersenyum memaklumi

"Ga apa-apa Haru. Udah buruan sana kamu samperin Yera. Dia sendirian kan?"

"Maaf ya Kyu.. aku pergi dulu"

Haruto lantas berlalu keluar dan meninggalkan Junkyu dengan kekecewaan di hatinya

"Kini bukan hanya aku yang mengisi hatimu ya Haru."

Junkyu segera merapikan pakaiannya dan mencoba untuk tertidur
.
.
.
.
.
.
.

Mau double up.. tapi ntar malamnya lagi. Mau revisi

Btw kalian udah mulai puasa? Kedepannya aku bakal update malam

Treat Me Better, Please (GS)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang