Diusapnya bulir-bulir keringat yang membanjiri wajah tampannya itu dengan lap seadanya sambil sesekali ia merutuk pada cuaca yang begitu panas hari ini.
Pria tinggi itu kemudian melepas topi keselamatannya yang kemudian ia gunakan untuk mengibas-ngibas wajahnya
"Panas banget gila" umpat pria itu
Ia menghela nafas berat beberapa kali. Tubuhnya terasa begitu pegal dan kulitnya terasa terbakar akibat sengatan sinar matahari.
"Haruto, istirahat!" Ucap seorang mandor memberi iteruksi
Haruto tersenyum senang, Ini adalah saat yang paling Haruto tunggu. Ia sudah sangat kehausan bahkan cacing diperutnya sudah menggerutu minta diisi.
Dengan segera pria itu beranjak dari tempat membuat adonan semen dan berjalan terburu ke sebuah tenda yang menjadi tempat mereka beristirahat
Haruto membuka sebuah kotak nasi berwarna pink pemberian Junkyu, di dalam sana terdapat nasi serta ayam suir yang melengkapinya.
"Istriku memang yang terbaik" puji Haruto
Dengan segera ia melahap makanannya, sebuah karya penuh cinta buatan Junkyu. Sebuah masakan sederhana namun penuh makna. Pria itu seharusnya bersyukur untuk saat ini.
.........
Aroma masakan menguar dari arah dapur. Bersamaan dengan ditatanya satu persatu lauk di atas meja makan.
Sore telah tiba, sebentar lagi Haruto akan kembali. Jadi dengan segera Junkyu menyiapkan masakan untuk makan malam mereka
"Aku pulang"
Suara dari arah pintu utama membuat Junkyu segera mematikan kompor yang menyala dan dengan cepat ia menuju ke ruang tamu untuk membukakan pintu
"Selamat datang sayang" sapa Junkyu dengan senyum manisnya
"Emm aroma apa nih.. enak banget kayaknya" ujar Haruto yang kini justru mengendus-endus layaknya anak anjing
"Tadi aku masak makanan kesukaan kamu. Mendingan sekarang kamu mandi terus ganti baju ya.. nanti kita makan sama-sama" ucap Junkyu seraya memijat pelan bahu Haruto
Pria tinggi itu kemudian mengangguk mengiyakan dan segera melangkah menuju ke kamar mandi.
Selepas kepergian Haruto, Junkyu masih bergeming di tempatnya.
Ia menyunggingkan sebuah senyum kelegaan, ia senang karena kini Haruto yang lama telah kembali. Haruto yang begitu mencintai ia dan tentunya begitu dirinya cintai juga.
Semoga saja, semua akan tetap sama .. bahkan rasa ini semoga saja terus bertahan lama
......
"Kyu.. besok aku harus kuliah lagi. Jadi mungkin aku akan ngambil kerja paruh waktu di toko"
"Apa ga memberatkan kamu nantinya?"
Haruto menggeleng menanggapi ucapan Junkyu
"Aku bisa kok. Demi anak kita, demi kamu dan demi keluarga kita"
Junkyu tak dapat menahan senyumnya. Pria di hadapannya ini benar-benar tau cara meluluhkan hatinya. Bahkan kini rasanya hampir sama ketika pertama kali mereka mejalin hubungan.
Indah..
"Terimakasih Haru.."
Tiba-tiba air mata jatuh begitu saja dari pelupuk matanya. Junkyu benar-benar tersentuh saat ini.
Ia tak akan pernah menyangka jika akan dipertemukan dengan sosok Haruto yang begitu ia cintai.
Junkyu tersentuh. Tentu saja, siapa wanita yang tidak akan merasa spesial ketika kau diperlakukan dengan khusus?
Meski terdengar sederhana, namun hal ini benar-benar junkyu rindukam.
"Hey jangan nangis dong"
Dengan sigap Haruto bangkit dari kursinya dan memeluk sang istri dari samping. Diciumnya pelipis Junkyu penuh kasih sayang, disalurkannya rasa nyaman melalui kecupannya itu
"Aku bahagia Haru.. aku benar-benar bahagia. Kamu yang lama telah kembali. Kamu yang selama ini aku kenal ya ini. Yang sayang sama aku, yang selalu menjadi sosok yang aku kagumi. Teruslah begini Haru.. teruslah menjadi penuntun ku hingga nanti. Jadilah pemimpin keluarga yang akan selalu aku banggakan pada buah hati kita nanti.."
Tangis Junkyu semakin menjadi.. rasanya ia semakin sensitif setelah semua kejadian yang mereka lalui.
Haruto masih setia memeluk sang istri. Dalam hati pria itu merasa tersentuh.. wanita yang kini di dekapnya benar-benar tulus mencintainya
"Aku akan selalu menjagamu Kyu.. aku akan berusaha untuk membahagiakan dirimu. Kan ku buktikan pada buah hati kita nanti, bahwa aku adalah sosok ayah yang dapat mereka banggakan. Aku mencintaimu Kyu"
Dan keheningan menyelimuti keduanya.. Junkyu mulai berhenti menangis sedangkan Haruto masih diam dalam lamunannya
Masih dalam posisi yang sama, mereka seolah enggan untuk sekedar beranjak, sekalipun makanan di atas meja makan terlihat begitu menggoda
Hingga tiba-tiba sebuah suara yang menjadi pertanda dari lapar, mulai terdengar dari perut Haruto
Keduanya kemudian saling tatap beberapa saat, hingga akhirnya ledakan tawa pecah begitu saja
"Kita drama banget sih sampai kelupaan makan" ujar Junkyu dengan tawa membahananya
Untung saja mereka sudah menikah, jadi tidak ada kata Jaim lagi
"Iya, ampe dingin lho ini Kyu." Haruto segera kembali ke tempat duduknya semula setelah melepaskan pelukannya pada sang istri
"Ya udah ayo kita cepetan makan, terus nanti istirahat. Kamu pasti capek banget kan?" Tanya Junkyu
"Iya, pegel juga sih akunya. Ntar pijitin ya"
"Siap.."
"Sekalian sama plus plus nya"
"HEH.. Pernah ditimpuk pakai centong sayur ga?" Ucap Junkyu dengan wajah yang dibuat segalak mungkin, namun tetaplah terlihat menggemaskan
"Canda sayang.. ntar aja deh pas dedek udah lahir aja. Biar puas"
"Haru ihhh" Junkyu cemberut ketika Haruto menggodanya
Sedangkan si pelaku hanya tertawa terbahak-bahak sembari menahan gemas akan tingkah dari istrinya
.
.
.
.
.
.
.T.M.I = Cerita ini alurnya emang agak lambat. Tapi aku akan usahain update setiap hari. Kalian kalau mau nabung chap juga ga apa-apa
Thanks for reading and don't forget to vote and comment dear..
KAMU SEDANG MEMBACA
Treat Me Better, Please (GS)✅
Romance"Lo emang yang pertama, tapi bukan berarti lo satu-satunya Kim Junkyu" "Tolong perlakukan gue dengan baik, setidaknya untuk terakhir kali, Watanabe Haruto" . . . . WARNING : Gender Switch (GS) Dimohonkan untuk menjadi pembaca yang bijak 8 Janua...