Alunan musik dengan volume keras, lampu kerlap-kerlip berwarna-warni serta aroma alkohol yang menguar menjadi ciri khas dari sebuab club malam.
Dikunjungi oleh mereka yang ingin mencari hiburan untuk melepaskan penat bahkan mungkin melampiaskan segala beban yang mereka pikul sedari pagi menjadi alasan adanya tempat ini.
Haruto duduk di sofa dengan kondisi mabuk berat. Kepalanya terasa berdenyut hebat. Entah sudah botol keberapa yang ia habiskan hingga saat ini.
Waktu semakin larut bahkan mungkin sudah hampir pagi buta. Namun ia masih tetap disini, tentu saja bersama kekasihnya.
"Haru, kita pulang sekarang ya" ajak Yera yang masih tersadar dengan baik. Ia tak banyak minum tadi. Hanya beberapa gelas untuk membasahi tenggorokannya.
"Hmm" hanya dehaman yang keluar dari mulut Haruto. Karena jujur saja, ia tak ingin bicara banyak
Yera memapah tubuh berat Haruto. Beruntungnya pria itu masih bisa berjalan, meski berulang kali hampir tumbang
Setibanya di mobil, Yera segera memasang seatbelt pada dirinya dan Haruto. Kemudian dengan segera ia melajukan mobilnya menuju ke tempat kost-nya.
Rencananya berhasil, kini Haruto tak akan menolaknya lagi dengan berbagai macam alasan yang memuakan. Salah satunya, keberadaan anak dan istri sialannya itu.
"Kau milikku malam ini, Haruto" gumamnya sembari menatap ke samping.
..........
Perlahan Haruto mulai membuka mata. Ia merasa tubuhnya begitu lemas entah karena apa.
Hingga ketika matanya terbuka sempurna, ia begitu terkejut. Karena nyatanya ia kini ia tak berada di tempatnya terakhir kali.
"Ini gue dimana dah?"
Haruto mencoba bangkit dari tempat tidurnya sembari memegangi kepalanya yang masih sedikit pusing
Menyingkap sedikit selimut putih tebal yang tadi menutupi badannya membuat Haruto mulai merasakan hawa dingin Ac.
Tunggu, bajunya?
Pria itu kemudian melihat tubuhnya di balik selimut dan tak sengaja ia juga melihat kaki seseorang.
Dengan hati-hati dan jantung berdegup, Haruto menoleh ke samping dan benar saja. Ketakutannya menjadi kenyataan.
Yera tertidur dengan tenang di sampingnya.
Wajahnya nampak begitu damai terdengar dari dengkuran halusnya.
Haruto mengusak rambutnya frustasi. Bagaimana mungkin semua ini terjadi? Tidak mungkin kan jika ia dan Yera.. ah , Haruto mendesah gelisah.
Ia sadar bila menjalin hubungan di belakang istrinya saja sudah salah, namun Haruto sama sekali tak berniat lebih. Apalagi sampai meniduri wanita yang merupakan cinta pertamanya.
Namun, semua sudahlah terjadi. Tak ada yang bisa ia ulangi kembali, karena kini ia hanya tinggal menunggu penyesalan yang akan menghampiri.
"Gue cinta sama lo Yera, tapi gue ga bisa bohong kalau gue juga sayang sama Junkyu" ucap Haruto seraya memandangi Yera
"Karena itu lo harus memilih gue Haru" jawab Yera dengan suara serak khas bangun tidur yang tentu saja membuat Haruto terkejut
Perempuan itu kini membuka matanya dan menatap Haruto dengan tajam.
"Setelah semua ini, gue harap lo ga main-main sama hubungan kita. Ga perduli jadi yang kedua atau yang keberapa, gue cuma minta lo serius sama gue"
Haruto hanya bisa bergeming, mencerna ucapan yang Yera katakan tadi
"Setelah anak kamu lahir, aku ingin kamu segera menikahi aku Haruto."
"Tapi..."
"Kau sudah merusakku dan kau mau lari dari tanggung jawab? Bagaimana jika ada benih yang tumbuh di rahimku Haruto?"
Kepala Haruto kian berdenyut. Suasana ini terasa dejavu. Ini hampir sama ketika Junkyu datang ke rumahnya dan mengatakan tentang kehamilannya.
"Aku akan tanggung jawab Yera, tapi tidak sekarang okay? Kamu tau kan aku belum kerja, bagaimana aku menghidupi kamu nantinya? Please sabar dulu"
"Aku bisa cariin kamu kerja. Intinya, aku hanya perlu kamu bertanggung jawab untuk menikahiku Haru"
"Itu sudah pasti Yera."
.........
Hari ini ada ujian mendadak, Haruto yang hendak bermalas-malasan justru harus datang ke kampus. Tentu saja bersama dengan Yera
Namun baru saja membuka pintu mobil, Haruto langsung mendapat hadiah yang tak terduga
Sebuah pukulan yang membuatnya jatuh tersungkur dan menjadi pusat perhatian
"Lo bener-bener ya. Istri lo kemarin sakit dan lo malah asik-asikan sama cewek lain? Lo punya otak ga sih?"
Pukulan kembali dilayangkan pada Haruto, namun ia bisa menghindar kali ini
"Lo kenapa sih hah? Dateng-dateng malah mukul ga jelas"
"Ga jelas lo bilang? Lo inget ga sih kalau lo itu punya istri. To, gue ngasih lo mobil biar lo lebih gampang dan siaga buat Junkyu. Bukan malah selingkuh sama perempuan lain"
"Lo kenapa sih? Mau itung-itungan sekarang? Ambil nih mobil lo. Gue ga sudi makek pemberian dari orang yang ga iklas"
Hyunsuk masih menatap nyalang ke arah Haruto, ia berusaha untuk meredam emosinya yang begitu memuncak setelah melihat Haruto bersama gadis lain.
"Kemarin Junkyu pingsan karena kelelahan. Ia sempat masuk rumah sakit dan sekarang juga masih disana. Kalau lo masih punya perasaan, gue harap lo jemput dia nanti"
"Lo ga bercanda kan? Terus Junkyu gimana?" Tanya Haruto dengan panik
"Lo liat sendiri aja nanti. Urusan gue cuma sebatas nyampein ini. Lo siapa?" Tanya Hyunsuk pada wanita di sebelah Haruto
"Bukan urusan lo" jawab Yera ketus
"Ck, dia udah beristri jadi ga usah ngarep"
"Lo pikir gue perduli? Gue ada jauh lebih lama di hati Haruto dibanding istrinya itu"
"Lo gila. Kasian banget Junkyu harus punya suami brengsek kayak lo To"
"Maksud lo apa? Jaga bicara lo!" Ujar Haruto tak terima
"Pikirin kata-kata gue baik-baik. Setelah semua yang terjadi saat ini. Lo cuma bisa milih bertahan atau ditinggalkan."
"Ga usah sok perduli. Gue punya prinsip sendiri"
"Lo akan nyesel nantinya"
Setelahnya Hyunsuk segera melangkah pergi, memasuki mobilnya dan pergi melenggang meninggalkan area kampus
"Kamu ga apa-apa kan?" Tanya Yera pada Haruto yang wajahnya sedikit bengkak
"Engga apa-apa. Sekarang kita masuk yuk, nanti keburu mulai kelasnya" ajak Haruto
.
.
.
.
.
.
.
.
.Kok aneh ya? But, hope you like it guys 🤧
Up special 1k huhu.. thanks a lot yorobun 💕
KAMU SEDANG MEMBACA
Treat Me Better, Please (GS)✅
Romance"Lo emang yang pertama, tapi bukan berarti lo satu-satunya Kim Junkyu" "Tolong perlakukan gue dengan baik, setidaknya untuk terakhir kali, Watanabe Haruto" . . . . WARNING : Gender Switch (GS) Dimohonkan untuk menjadi pembaca yang bijak 8 Janua...