#1
...
Dengan langkah pasti, Junkyu mulai memasuki area rumah mewah kediaman Hyunsuk. Tentu saja tujuannya adalah untuk mengajar Doyoung yang sebentar lagi akan menghadapi ujianCuaca sedang cerah hari ini, langit biru yang ke orenan disertai gumpalan awan tipis membuat suasana kian terasa tenang
Junkyu menghirup udara sebanyak-banyaknya.. jarang sekali cuaca bisa seindah ini.
Namun langkah Junkyu kian perlahan ketika ia hampir sampai di depan pintu utama yang sedikit terbuka, memberi cukup celah bagi orang di luar untuk mengintip ke dalam
Suara perdebatan terdengar dari dalam membuat Junkyu yang hendak mengetuk pintu jadi terdiam di ambang sana
"Lo ninggalin kak Jihoon yang jelas-jelas selalu ada buat lo? Ingat kak, yang nemenin lo waktu lo terpuruk itu Kak Jihoon, inget waktu lo depresi karena mama dan papa cerai? Kak Jihoon juga yang setia dampingin lo sekalipun lo ga pernah anggap kehadirannya. Dia udah berjuang sebanyak itu dan lo masih setia mempertahankan cinta lama lo yang konyol itu?" Doyoung nampak berseru marah ke arah sang kakak yang kini berdiri di hadapannya
"Lo ga ngerti Doyoung, gue udah coba suka sama Jihoon gue udah nyoba buat ngasih hati gue ke dia, tapi ga bisa. Gue ga bisa bohongin diri gue kalau gue masih suka sama Junkyu.."
Bola mata Junkyu membulat sempurna ketika ia mendengar ucapan Hyunsuk
Ia tak perduli lagi jika matanya akan bintitan karena mengintip, mendengar nama Jihoon yang disebut membuatnya jadi penasaran. Namun Junkyu benar-benar tak menyangka jika ia juga akan menjadi bagian dari percakapan kakak-beradik itu
"Gue cintanya sama Junkyu, bahkan dari SMA semua rasa itu ga berubah Dob.. bahkan sampai sekarang"
"Choi Hyunsuk!" Junkyu mendorong pintu dengan emosi di dalam dadanya
Ia menatap kedua laki-laki itu dengan mata berkaca-kaca. Apa-apaan semua lelucon ini? Pikirnya
"Junkyu.." panggil Hyunsuk gelagapan, terlihat jelas raut panik di wajahnya
"Gue ga ikut campur soal ini. Kak Junkyu, hari ini libur aja ya. Gue mau main" Ijin Doyoung yang lantas pergi berlalu begitu saja meninggalkan Hyunsuk dan Junkyu yang sama-sama terdiam saling pandang
"Kyu.. gue.."
"Suk.. bilang kalau apa yang lo omongin tadi ga bener kan? Lo putus bukan karena gue kan Suk?" Tanya Junkyu yang kini mulai menangis. Jujur ia ingin agar Hyunsuk mengelak, lantas mengatakan jika semua hanyalah april mop semata atau mungkin, bukan Junkyu dirinya yang dimaksud
Namun Hyunsuk hanya bungkam tak menjawab dan malah menundukan kepala membuat Junkyu jadi merasa ragu
"Suk jawab! Jangan diem aja, Suk.." pinta Junkyu lagi
"Iya.. itu semua benar. Gue suka sama lo dari SMA bahkan hingga saat ini semua rasa itu masih ada Kyu.."
Junkyu menutup mulutnya terkejut "Suk, gue ini istri temen lo.. gue ini sahabatnya Jihoon, kenapa lo tega nyakitin Jihoon dan jadiin dia pelarian hah? Lo punya hati ga sih"
"Kyu, semua ga akan terjadi kalau lo dulu ngelirik gue lebih dari sekedar temen biasa. Dan semua juga ga akan terjadi kalau Jihoon ga nembak gue di saat kalut"
"Lo nyalahin orang lain atas kebodohan lo sendiri? Wah.. luar biasa Choi Hyunsuk. Gue kagum sama prilaku lo yang baru gue tau. Selama ini gue pikir lo cowok baik, tapi lo sama aja. Lo cuma bisa ngasih luka"
"Kyu.. gue ga maksud--"
"Gue permisi"
"JUNKYU!..."
Dengan deraian air mata Junkyu berlari keluar, meninggalkan area rumah yang baru ia pijaki tadi. Ia tak perduli akan suara teriakan Hyunsuk yang terus memanggil namanya
Bahkan bisa Junkyu dengar, ada suara barang yang tepecah atau mungkin di banting di dalam sana. Namun Junkyu sudah tak perduli..
Ia saat ini begitu terkejut luar biasa ketika mendengar fakta tadi, ia tak terima tentu saja. Siapa yang terima jika sahabatmu disakiti oleh orang lain, terlebih kamulah yang menjadi alasannya.
Hal ini cukup membuat Junkyu merasa pusing, sakit kepalanya kembali menyerang membuat Junkyu mengerang dan menjambak rambutnya kuat
Ia lantas duduk di sisi jalan yang sepi. Hanya ada lahan kosong di sekitaran sana.
"Sialan sakit banget" ini memang bukan pertama kalinya ia merasakan sakit kepala hebat. Mungkin kelelahan dan juga pikiran berat yang ia jalani membuat otaknya lelah
Junkyu hendak melanjutkan perjalanannya, ia harus pulang dan beristirahat. Namun baru saja hendak berdiri, tubuhnya mulai oleng, dunia terasa seakan berputar dan perlahan penglihatannya mengkabur
Samar-samar Junkyu mendengar suara panik dari seseorang
.......
Junkyu membuka matanya perlahan, ia juga mengerjap-ngerjap untuk menyesuaikan cahaya yang masuk ke indra penglihatannya. Kini dirasakannya sebuah handuk kecil basah yang terlipat rapi di dahinya serta selimut tebal berwarna coklat turut menutupi tubuhnya hingga ke leher
Junkyu lantas mengedarkan pandangannya ke sekeliling. Ia tak tau dirinya berada di mana.
Ini bukan rumah sakit tentu saja, melihat dari dekorasi ruangan yang dipenuhi gambar karakter anime membuat Junkyu yakin jika si pemilik kamar adalah wibu.
Ruangan itu tidak terlalu besar, namun terlihat mewah dengan fasilitas lengkap seperti AC dan barang elektronik lainnya. Hal ini membuat Junkyu bertanya-tanya siapakah si pemilik kamar ini. Apakah dia orang baik atau jahat? Dan apa tujuannya membawa Junkyu kemari
Disaat ia melamun akan semua pertanyaannya tadi, pintu lantas terbuka dan menampilkan sesosok pria jakung berwajah manis
"Jeongwoo" ucap Junkyu lirih seraya mencoba mengambil posisi duduk dan bersandar pada bagian atas ranjang. Syukurlah si pemilik kamar ternyata orang yang ia kenali
"Udah mendingan Kyu? Oh iya, ini aku beliin kamu makan sama obat. Dimakan ya.."
"Woo.."
Junkyu menatap Jeongwoo keheranan seolah ia meminta penjelasan lengkap melalui tatapannya itu
"Tadi gue nemuin lo pingsan dijalan deket kost gue. Ya udah karena panik gue bawa lo kesini." Jelas Jeongwoo seolah mengerti akan arti dari tatapan si wanita
"Makasih ya Woo, gue ga tau lagi deh kalau ga ada lo. Mungkin gue udah gosong kepanggang di aspal" jawab Junkyu asal yang membuat Jeongwoo sedikit terkekeh
"Sama-sama. Ya udah buruan dimakan. Gue tunggu di luar ya"
Junkyu mengangguk mengiyakan "Sekali lagi makasih" ucapnya tulus
"Iya, ga usah sungkan Kyu. Gue kan udah jadi temen lo mulai sekarang. Iya kan?"
Junkyu tersenyum dan kembali mengangguk membuat Jeongwoo ikut tersenyum sebelum melangkah keluar
Dengan hati-hati Junkyu mengambil bubur yang dibelikan oleh Jeongwoo, lantas dimakannya dengan khidmat.
Setelah ini, Junkyu harus segera pulang. Ia tak mau keluarganya khawatir dan tentu saja ia tak mau bila ada fitnah diantara ia dan Jeongwoo
.
.
.
.
.
.1018 word
Maaf kemarin aku ketiduran abis perjalanan jauh. Tau-tau udah pagi aja xixi
Aku mau triple up sebagai permintaan maaf
Tunggu #2 dan #3 nya ya.. makasih ^^
KAMU SEDANG MEMBACA
Treat Me Better, Please (GS)✅
Romance"Lo emang yang pertama, tapi bukan berarti lo satu-satunya Kim Junkyu" "Tolong perlakukan gue dengan baik, setidaknya untuk terakhir kali, Watanabe Haruto" . . . . WARNING : Gender Switch (GS) Dimohonkan untuk menjadi pembaca yang bijak 8 Janua...