🐨Aku Kembali

949 80 11
                                    

(BACA PART SEBELUMNYA DULU!)

.....

Haruto terlonjak kaget dengan keringat yang mengucur deras melalui pelipisnya. Ia baru saja bermimpi buruk. Nafasnya nampak begitu memburu dengan lonjakan detak jantung yang semakin cepat.

Haruto lantas memandangi wajah damai Junkyu untuk terakhir kalinya. Hari sebentar lagi pagi dan sesuai perjanjian semua peralatan medis akan dilepas dari tubuhnya. Yang itu artinya, raga ini akan segera hilang dari pandangan matanya.

“Kyu, selamat tinggal” ucapnya lirih dengan penuh kepasrahan

Namun tiba-tiba bunyi alat medis mengejutkan Haruto, alat pengukur detak jantung itu kembali menunjukan garis zigzag yang berarti detak jantung Junkyu kembali. Dengan tangan bergetar, Haruto segera menekan tombol darurat, lantas berlari keluar untuk mengabarkan pada keluarganya

---

Mencakupkan kedua tangan, mereka memanjatkan doa untuk seorang wanita yang kini berjuang untuk hidup. Haruto nampak terlihat gusar, tak bisa dibohongi jika ia takut bila mimpinya menjadi kenyataan. Ya, dia bermimpi jika Junkyu pergi meninggalkannya.

Tak lama pintu ruangan Junkyu mulai terbuka dan Yedam mulai muncul dengan seragam dokternya.

“Bagaimana dokter?” tanya Suho

“Kondisi pasien mengalami peningkatan hebat, detak jantungnya perlahan menginjak garis normal dan segala pemeriksaan menunjukan hasil yang baik. Jika tidak salah, perkiraan dalam waktu dekat Junkyu akan segera sadar. “ jelas Yedam yang membuat mereka bernafas lega

Tuhan masih berbaik hati pada mereka, oleh karena itu mereka tak akan menyia-nyiakan kesempatan berharga ini. Terutama Haruto yang merasa paling bersalah

Hari-hari pun berlalu. Kondisi Junkyu semakin membaik. Haruto juga hampir setiap hari menginap di rumah sakit, ia menemani Junkyu bahkan mengajaknya bercerita sekalipun yang diajak bicara tidak akan menyahut

“Kyu, hari ini aku gajihan dan kamu tau? Aku dapat bonus dari pimpinan karena kinerja aku. Uangnya lumayan dan langsung ku tabung untuk kehidupan kita nanti. Oh iya, Eunsa juga telah tumbuh dengan baik. Dia bahkan mendapat juara kelas dan sering mengikuti lomba. Bukankah dia sangat hebat? Ah tentu saja, dia mewarisi kecerdasanmu”

Haruto masih asik berceloteh, sembari merapikan ruangan Junkyu. Tanpa ia sadari, ada pergerakan kecil dari jemari si wanita.

“Kyu kamu-JUNKYU!” pekik Haruto terkejut ketika melihat pergerakan dari Junkyu. Ia lantas memanggil Yedam dan segera menelphone keluarganya yang sedang beristirahat di rumah.

Tak bisa ia bohongi, hatinya mendesir ketika melihat Junkyu yang semakin lama mulai membuka mata

Dokter Yedam masih sibuk melakukan pemeriksaan dengan Haruto yang setia menemaninya

“Junkyu..” panggil Yedam pada Junkyu yang sudah membuka matanya, meski beberapa kali tertutup lagi

Junkyu hanya terdiam. Tubuhnya masih terasa lemas dan sulit digerakan

“Jangan dipaksa Kyu, pelan-pelan saja. Kau masih belum boleh banyak bicara dan bergerak” ucap Yedam sebelum menyelesaikan pemeriksaannya

“Haruto, tolong jaga Junkyu ya, jika ada apa-apa segera hubungi aku”

Haruto mengangguk patuh lantas kembali duduk di sisi ranjang istrinya

“Kyu, aku seneng banget kamu akhirnya sadar. Aku ga tau lagi gimana ngungkapin senangnya aku, tapi-”

“Haru..” suara lirih nan serak itu membuat Haruto yang tadi menundukan kepala lantas menoleh pada wanita itu.

“Kyu jangan banyak bicara dulu ya, aku takut kamu kenapa-kenapa. Sekarang kamu istrirahat ya, sebentar lagi mama dan papa akan segera kemari jadi--”

“Haru dengerin aku”

Haruto akhirnya diam dan memilih mendengarkan ucapan Junkyu

“Kamu, kenapa disini?” pertanyaan Junkyu membuat Haruto menatapnya bingung

“Apa maksudmu Kyu? Aku ini suamimu, jadi wajar kan jika aku ada disini?”

Air mata Junkyu perlahan menggenang di pelupuk matanya. Suami? Pria itu kembali menganggapnya istri? Ia lantas mulai terisak

“Kyu jangan nangis hey, kamu baru sembuh” panik Haruto saat Junkyu semakin menangis kencang

“Kamu ga akan pergi, kan?”

“Engga Junkyu. Tak akan lagi aku meninggalkan kamu”

“Haru..” Junkyu mengangkat tangannya untuk mengusap pipi tirus sang suami

Treat me better, please. Tolong perlakukan aku dengan baik, setidaknya untuk terakhir kalinya, Watanabe Haruto”

Haruto lantas menciumi tangan Junkyu berulang kali “Off course Kyu, I will. Sekarang kamu adalah prioritas aku, akan kupastikan jika semua rasa sakitmu dulu tak akan terulang lagi. Dan jangan meminta untuk yang terakhir kalinya, karena untuk seterusnya aku akan melakukan hal yang sama”

Haruto mengusap sayang pucuk rambut sang istri “Maaf, bila selama ini aku hanya memberimu luka”

“Aku mencintaimu”

“Bahkan aku jauh lebih mencintaimu, Watanabe Junkyu”
.
.
.
.
.
.
.
.
662 word

Kyu's back.. karena kalian Junkyu hidup lagi

Belum ending, pub nya nanti malam soalnya ada ehm

Treat Me Better, Please (GS)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang