Guratan ekspresi kepanikan kini nampak jelas tergambar di wajah Haruto.
Ia yang kini tengah menyetir mobil, tak henti-hentinya melirik ke belakang, dimana sang istri tengah merintih kesakitan seraya memegangi perutnya
"Tahan ya Kyu, bentar lagi sampai kok" ujar Haruto yang mencoba untuk menenangkan Junkyu
"Haru cepet.. sakit banget ini, Kyu ga kuat" rintih Junkyu sambil sesekali meringis
Haruto semakin panik, ia terlihat terburu-buru bahkan tak jarang memaki pengendara yang berjalan begitu lambat, namun dengan posisi di tengah jalanan.
Bisakah mereka sedikit di pinggir jika ingin berkendara pelan?
Hingga tak lama, mobil yang membawa Junkyu tiba di rumah sakit. Dengan segera Haruto memanggil dokter yang dengan siaga langsung membantu Junkyu
"Haru....sakit.." rengek Junkyu
"Kyu.. kamu pasti bisa okay"
Haruto terus saja menggenggam tangan sang istri. Para dokter dan perawat kini mulai bersiap untuk membantu persalinan Junkyu
"Bu tarik nafas dulu ya, bu"
Junkyu menurut, ia kemudian menarik nafas dalam melalui hidung yang kemudian ia hembuskan melalui mulut
"Hitungan ketiga dorong ya bu, satu.. dua.. ti-ga.."
"Kyaaaaaaaaa" Junkyu berteriak nyaring, mengerahkan seluruh tenaganya untuk mendorong sang buah hati untuk melihat dunia.
Haruto menatap Junkyu dengan perasaan iba. Melihat bagaimana perjuangan Junkyu selama ini membuat hati kecilnya merasa tergores. Wanita seharusnya diperlakukan dengan layak bukan?
"Ayo bu sekali lagi dorong!"
"Hyaaa"
Dan akhirnya suara tangisan bayi memenuhi ruangan. Junkyu kini bernafas lega, rasa sakitnya tadi telah tergantikan dengan rasa bahagia
Haruto masih setia disisinya. Mengelap keringat di dahi istrinya sambil di kecupnya berulang kali
"Terimakasih sayang"
Junkyu hanya mengangguk lemah sebagai jawaban
"Selamat ya pak, buk anak kalian perempuan. Kondisi bayinya juga sehat" Seorang dokter muda itu kemudian menyerahkan bayi itu ke dalam dekapan Junkyu
Haruto memandangi malaikat kecilnya yang memiliki pipi gembul, terlihat begitu menggemaskan dan lucu sekali
"Mau diberi nama siapa?" Tanya Junkyu sembari menatap wajah anaknya
"Hmm bagaimana kalau Watanabe Eunsa?"
"Eunsa? Nama yang cantik. Aku setuju dengan pilihanmu"
Keduanya tersenyum bahagia, hadirnya malaikat kecil mereka nyatanya memberi perubahan besar pada pola pikir mereka.
Kini bukan hanya ada kata 'aku' dan 'kamu' namun ada 'dia' yang akan melengkapi keluarga kecil mereka
......
Ruang rawat inap Junkyu kini terasa ramai oleh kehadiran orangtua Junkyu dan Haruto.
Setelah dikabari oleh Haruto, keduanya langsung bergegas ke rumah sakit, untuk melihat cucu pertama mereka
"Duh lucunya cucu nenek, cantik banget kayak ibunya" puji Lisa pada baby Eunsa yang kini digendongnya
"Lucu banget ya anaknya. Ga nyangka akan jadi nenek-nenek secepat ini" ujar Jisoo yang duduk di sebelah Lisa
"Iya, saya pun tidak menyangka. Namun dari pada memikirkan hal itu, lebih baik kita menerima semua takdir yang terjadi bukan?"
"Iya, benar sekali nyonya watanabe"
Kebahagiaan kini telah menyelimuti kedua keluarga ini.
Melupakan semua masalah yang terjadi di masa lalu, mereka mencoba untuk memulai semua dari awal. Tidak ada lagi kekecewaan, menerima mungkin terasa jauh lebih baik..
Dan dari sinilah kebahagiaan akan tercipta.
........
Junkyu meletakan Eunsa dengan hati-hati di box bayinya sedangkan Haruto masih berkutat merangkai mainan gantung untuk anaknya itu
"Kok susah banget ya masang ginian doang" keluh Haruto
"Mana coba sini, aku bantu" Junkyu segera menghampiri suaminya yang dikelilingi banyak mainan
"Ini lho, dari tadi ga mau disangkutin ke sini. Mereka saling ngambek kali ya.."
"Ada-ada aja kamu. Mana ada mainan ambekan. Kamu kali yang suka ngambek"
Junkyu segera mengambil alih mainan gantung itu dari tangan Haruto, dengan hati-hati dan penuh ketelitian Junkyu merangkainya dengan mudah
"Tuh bisa kan?"
"Maiannnya kemusuhan nih sama aku"
"Kamu nya aja yang ga sabaran. Udah besok aja dilanjutin lagi. Ini udah malam juga."
"Oh iya Kyu, besok aku udah mulai kerja di toko. Mungkin, aku akan pulang larut"
"Apa ga bakal kecapekan kamunya? Belum lagi kuliah pagi" Tanya Junkyu dengan raut ke khawatiran
"Engga kok sayang, lagian ada baby Eunsa dan kamu yang akan menjadi semangat aku. "
"Maaf ya Haru, nanti kalau baby Eunsa udah agak besar, Kyu deh yang bantu Haru buat kerja"
"Udah kewajiban aku sebagai kepala keluarga Kyu untuk menafkahi kamu dan Eunsa"
Junkyu tersenyum manis menanggapi ucapan suaminya
"Besok mama kesini kan?" Tanya Haruto
"Iya, mau ngajarin Kyu mandiin Eunsa sama pelajaran lainnya"
"Bagus kalau gitu. Kamu jadi ga kesepian juga kan"
"Iya"
"Ya udah kita istirahat aja ya, kamu keliatan capek banget"
Junkyu mengangguk
Mereka akhirnya mulai bersiap tidur, dengan keranjang bayi Eunsa yang ada di sebelah mereka.
.
.
.
.
.
.Holla i'm back.. sesuai janji aku akan update setiap hari
Chapter kedepan bakalan banyak adegan uwu" sekitar 2-3 chapter
Nah baru deh problem baru..
YE MASALAH.. 👍
KAMU SEDANG MEMBACA
Treat Me Better, Please (GS)✅
Romance"Lo emang yang pertama, tapi bukan berarti lo satu-satunya Kim Junkyu" "Tolong perlakukan gue dengan baik, setidaknya untuk terakhir kali, Watanabe Haruto" . . . . WARNING : Gender Switch (GS) Dimohonkan untuk menjadi pembaca yang bijak 8 Janua...