DOUBLE UP, BACA PART SEBELUMNYA DULU!
....
Menautkan jemari-jemarinya seraya menutup mata, Haruto merapalkan doa untuk kelancaran lahiran istri keduanya
Ia duduk di ruang tunggu dengan penuh kecemasan. Sudah hampir satu jam berlalu namun dokter belum juga keluar untuk memberi kabar
Pria berwajah tampan itu menghela nafas kasar. Meski bukan pertama kalinya ia merasakan situasi ini, namun rasa khawatir dan panik masihlah menyertai
Ia tak menemani Yera di dalam. Setibanya di apartemen, ia mendapat kabar dari ibu mertuanya jika Yera telah berada di rumah sakit dan bersiap untuk melahirkan.
"Haru.. mama tiba-tiba ada meeting mendadak. Kamu ga apa-apa kan kalau menemani Yera sendiri?" Kristal, ibu dari Yera kini menghampiri Haruto setelah ia kembali dari mengangkat panggilan tak jauh dari sana
Haruto yang ditanya demikian hanya bisa tersenyum miris, bahkan meeting jauh lebih penting dari kondisi anaknya?
Ah bahkan ini kelahiran cucu pertamanya dan ini juga proses melahirkan pertama putri semata wayangnya, namun ia lebih memilih pekerjaannya? Haruto hanya bisa menghela nafas kasar
"Ah iya ma, ga apa apa. Biar Haru aja yang jagain Yera"
"Makasih ya sayang, mama pergi dulu"
Tanpa banyak bicara lagi, Kristal segera berlalu pergi meninggalkan Haruto yang menatapnya tak suka
"Pantes kelakuan anaknya gini. Ibunya aja ga perduli sama anaknya sendiri" gumam Haruto ketika melihat Kristal memasuki lift yang berada di ujung lorong
Tiba-tiba suara bayi terdengar dari arah dalam membuat Haruto terperangah lantas beranjak berdiri mendekati ruangan sang istri
Pintu lebar itu kemudian terbuka dan seorang perempuan ber jas putih dengan masker yang menutupi wajahnya berdiri di ambang pintu
"Dokter, gimana kondisi istri dan anak saya?" Tanya Haruto dengan raut wajah khawatir
"Selamat ya pak, anak bapak laki-laki dan lahir dengan selamat. Istri bapak juga baik-baik saja." Jelas sang dokter yang membuat Haruto tersenyum lega
"Syukurlah, terimakasih dokter" ucap Haruto dengan tulus
"Sama-sama pak. Kalau begitu saya permisi dulu" pamit sang dokter yang lantas beranjak pergi untuk mengurus pasien lainnya
Haruto kini segera melangkah masuk. Tangan besarnya itu lantas mendorong pintu ruangan, hingga kini kedua netranya beradu tatap dengan Yera yang tersenyum manis di dalam sana
"Sayang, lihat deh.. anak kita lucu banget" ucap Yera yang kini mendekap bayinya yang sudah dibersihkan
Haruto bergerak mendekati istrinya. Ia kemudian duduk di sisi ranjang sebelah Yera dan menatap anaknya yang tertidur sembari menyusu
"Lucu banget pangeran kecil papa"
Haruto mengusap lembut pipi anaknya, ia lantas menatap Yera dalam jarak yang begitu dekat dan di kecupnya kening sang istri penuh kasih sayang
"Terimakasih Yera" ucapnya dengan suara berat yang membuat Yera mengangguk seraya tersenyum manis
"Mau dikasih nama siapa?" Tanya Yera pada sang suami yang kini sibuk mengelus pucuk rambutnya
"Hmm.. gimana kalau Yohan?" Tanya Haruto
"Yohan?"
"Iya, tiba-tiba kepikiran nama itu aja sih"
KAMU SEDANG MEMBACA
Treat Me Better, Please (GS)✅
Romantizm"Lo emang yang pertama, tapi bukan berarti lo satu-satunya Kim Junkyu" "Tolong perlakukan gue dengan baik, setidaknya untuk terakhir kali, Watanabe Haruto" . . . . WARNING : Gender Switch (GS) Dimohonkan untuk menjadi pembaca yang bijak 8 Janua...