Kicauan burung di pagi hari yang menyertai uapan sang embun akibat sinar sang surya menjadi pertanda dari cerahnya cuaca hari ini.
Junkyu kini melangkah menyusuri area perumahannya dengan riang, sambil sesekali ia melompat-lompat kecil.
Dengan balutan dress biru langit gradasi dan sebuah tas selempang berwarna ungu muda Junkyu nampak begitu segar dan siap akan pekerjaan barunya di sebuah toko bunga milik Nyonya So, yang tak lain adalah ibu dari So Junghwan
Wanita berambut panjang itu nampak begitu bahagia menyambut awal baru dalam roda kehidupannya.
Namun, rasanya semua tak dapat bertahan lama, ketika sebuah mobil mewah yang harganya setara dengan gajihnya bertahun-tahun itu berhenti tepat di sebelahnya
Tak perlu berfikir lama, Junkyu tau siapa sang pemilik mobil putih bermotif hitam itu
"Junkyu" panggil si pemilik mobil ketika Junkyu hendak melangkah pergi
"Kyu tunggu!" Sebuah tangan yang terasa dingin itu kini menyentuh permukaan kulitnya, menggenggam pergelangannya cukup erat, yang menjadi tanda agar Junkyu tak melangkah menjauh
"Apalagi Suk.." bentak Junkyu di hadapan si pria yang kini memandangnya penuh harap
"Gue cuma mau bicara sebentar aja"
"Apa, apa lagi yang mau lo bicarain hah?"
"Kenapa sih lo ngehindarin gue? Di telphone ga diangkat, gue chat juga ga pernah lo bales"
"Ya lo pikir aja sendiri, siapa yang ga kecewa setelah tau gimana elo yang sebenarnya Suk. Lo yang gue anggap kakak gue sendiri malah tega merusak semua dengan perasaan yang ga seharusnya lo miliki"
"Kyu, gue ngerti lo kecewa. Tapi lo ga bisa kan ngatur pada siapa lo akan jatuh cinta? begitupun sama gue. Gue ga mau sebenarnya suka sama lo, tapi hati gue malah berlabuh di elo. Gue ga mau nyakitin Jihoon, bahkan dari awal gue nolak dia, tapi dia tetap milih melabuhkan cintanya buat gue. Lantas kenapa hanya cinta gue yang lo salahin Junkyu," Hyunsuk meninggikan suaranya membuat Junkyu berjengit kaget
"Kasar banget"
Suara berat yang terdengar berwibawa itu membuat keduanya menoleh dan mendapati sosok Haruto yang melangkah mendekat dengan setelan jas rapi yang menambah kharismanya
"Haru.."
"Ck, gue ga ada urusan sama lo"
"Tapi gue suaminya Junkyu kalau lo lupa" jawab Haruto dengan ekspresi datarnya disertai dengan kedua tangan yang dilipat di depan dada untuk menunjukan ke arogant-annya
"Ck, jadi suami ga becus aja belagu lo" ucap Hyunsuk santai yang membuat Haruto menatapnya tak terima
"Choi Hyunsuk!"
"Apa? Fakta kan, bahkan setelah lo banyak harta gini, ga sekalipun lo inget istri,"
"Udah lah Kyu, mending lo ikut sama gue! Ga guna juga lo bertahan sama laki-laki kayak dia" Hyunsuk lantas meraih tangan Junkyu untuk ditariknya ke dalam mobil
"Gue ga mau Suk" tolak Junkyu yang kini mencoba melepaskan genggaman tangan Hyunsuk
"Ayo Kyu.."
"Heh, dia bilang engga ya engga, bangsat!" Haruto tanpa sadar melayangkan sebuah pukulan pada Hyunsuk yang mencoba membawa Junkyu pergi
Pukulan kuat yang tepat mengenai pipi kiri Hyunsuk, membuat tubuh kurus pria itu oleng hingga menabrak sisi mobilnya
"Akhh" ringis Hyunsuk disaat punggungnya berbenturan cukup keras
"Haru udah!" Junkyu mencoba menengahi kedua pria yang bersitegang itu
"Gue peringatin sama lo, jangan pernah ganggu Junkyu lagi. Karena sampai kapanpun, lo ga akan bisa dapetin dia, looser!"
"APA LO BILANG?"
"Hyunsuk!" Mata Junkyu membulat ketika tubuh kurus Haruto terjatuh ke aspal akibat pukulan kuat dari pria bersabuk hitam itu
"Akh.." ringis Haruto
Sudut bibirnya nampak luka, membuat Junkyu menatapnya iba dengan deraian air mata
"Choi Hyunsuk, lo gila hah? Sekarang gue minta lo pergi. Gue ga mau kenal lo lagi!"
"Tapi Kyu, dia duluan"
"Pergi, atau gue teriak biar warga datang dan mukulin lo!"
"Kyu.. okay.. aku pergi. Tapi urusan kita belum selesai"
Junkyu tak perduli pada ucapan Hyunsuk, ia kini sibuk membantu Haruto yang kesulitan untuk berdiri. Pukulan Hyunsuk nyatanya tak main-main
Sedangkan Hyunsuk memilih kembali masuk ke mobilnya. Penolakan Junkyu cukup untuk membuatnya melangkah pergi dengan sebuah luka
"Haruto, kamu ga apa-apa kan? Ya ampun kamu luka Haru" Junkyu berseru panik yang malah terlihat lucu dengan wajah menggemaskan miliknya
Tangan mungilnya mengusap sudut bibir Haruto, membuat jarak diantara keduanya begitu dekat hingga dapat merasakan deru nafas masing-masing
"Kyu, aku ga apa-apa" Haruto menepis pelan tangan Junkyu dan secara alami bergerak menjauh untuk memberi jarak
"Tapi kamu luka Haru. Ayo ikut pulang, biar aku obatin luka ka-"
"Kyu.. udah! Ga usah baik gini ke aku. Kamu tau ga sih? Semakin kamu memperlakukan aku dengan baik semakin besar juga rasa bersalah aku ke kamu Kyu,"
"Kamu harusnya benci sama aku, kamu harusnya marah dan ga usah perduliin aku Kyu. Jangan nyiksa aku dengan rasa penyesalan ini, aku mohon.." pinta Haruto dengan suara lirih
Sorot mata tajamnya tadi kini tergantikan dengan tatapan sendu dan di wajah tampannya itu nampak memendam banyak luka entah karena apa.
Junkyu memandang Haruto dengan mata berkaca-kaca, kini dapat dilihatnya sisi rapuh sang suami yang membuatnya ingin merengkuh tubuh jakung itu
Haruto nampak begitu tersika, rasa bersalah yang kian lama kian membesar membuat Haruto ingin pergi jauh dari sosok malaikat di hadapannya itu.
Ia merasa tak pantas
"Haru.. jangan gini," Junkyu hendak mendekat, namun Haruto justru melangkah mundur
"Kyu, aku pamit"
"Haru.. Haruto!"
Panggilan Junkyu sama sekali tak diindahkan oleh Haruto yang kini sudah melangkah menjauh menuju mobilnya
"Haru.. aku ga bisa liat kamu gini" gumam Junkyu seraya memandangi sebuah mobil di kejauhan
"Maaf Kyu, tugas ku sekarang hanya menjagamu di kejauhan. Hingga akhirnya akan ada sosok baru yang dapat membawa pelangi indah untuk dirimu" ucap Haruto sebelum ia melajukan mobilnya menjauh.
Meninggalkan Junkyu dengan tatapan kecewanya.
.
.
.
.
.
.
.
.900 word
Guys, besok aku ada ujian masuk kampus. Minta doanya semoga lancar ya huhu
Segini dulu malam ini, makasih semua 🙏🤧
KAMU SEDANG MEMBACA
Treat Me Better, Please (GS)✅
Romantizm"Lo emang yang pertama, tapi bukan berarti lo satu-satunya Kim Junkyu" "Tolong perlakukan gue dengan baik, setidaknya untuk terakhir kali, Watanabe Haruto" . . . . WARNING : Gender Switch (GS) Dimohonkan untuk menjadi pembaca yang bijak 8 Janua...