Gue tunggu Arteri di gedung 4 karena cuma di sini yang masih banyak orang berlalu-lalang. Panitia belum keluar dan mungkin masih evaluasi di aula. Ngapain gue serasa nunggu Aries? Gue nunggunya Arteri.
Lima belas menit kemudian, Arteri dateng nyamperin gue di gedung 4. Langsung lah kita berpose untuk foto sampe spamming gallery dan minta orang lewat fotoin wkwk.
"Dah yuk, balik!" Ah, tardulu....
"Bentar deh, Ri...." Masih mau foto sama Aries.
"Kenapa?" Tapi pasti dia gak suka kalo gue bilang mau foto sama Aries.
"Pengen... foto...."
"Kan udah banyak banget ya barusan." Kan.
"Ya iya sih...."
"Mau foto sama siapa?" Nah ini. Gimana ya jawabnya?
"Gak sama siapa-siapa sih.... Mungkin... euhm, grup film gue belum foto, tapi tunggu panitianya selesai evaluasi--"
"Mau foto sama Aries?--"
"Iya." Langsung jawab meskipun kalimat dia belum sampe titik.
"Oelah. Ngomong mau foto sama Aries aja susah banget. Emang kenapa gak dari tadi aja minta foto?"
"Gak berani hehe."
"Dih? Ya udah tungguin sini." Arteri ajak gue duduk lagi di kursi selasar gedung 4.
Sambil nunggu panitia selesai evaluasi, gue dan Arteri merencanakan malam ini pergi kemana. Karena emang udah rencana mau nginep, jadi gue udah bawa baju. Gue antara siap dan gak siap sama worst case scenario yang akan terjadi malam ini.
Tepat jam 9 lewat 45, panitia mulai keluar dari gedung 4. Gue sama Arteri kayak lagi nungguin artis keluar dari backstage gitu wkwk kocak banget!
"Tuh Ariesnya tuh!" tunjuk Arteri ketika batang hidung Aries keliatan dari ujung lorong gedung 4. Gue langsung deg-degan dan malah duduk lagi.
"Heh! Sini! Kok duduk lagi sih!"
"Gak jadi deh. Pulang aja yuk!"
"Ih! Ya enggaklah! Udah lu percaya aja sama gua! Nih dia lagi jalan ke sini nih! Mana hp lu!" HAAAAA MALUUU! Gue kasih hp gue ke Arteri. Terus gue duduk lagi dan pura-pura gak liat Arteri wkwk.
"Res! Weh! Selamat ya osjurnya udah selesai! Keren lah maneh!"
"Nuhun, Ar!" GAK LIAT. GAK MAU LIAT KE ARAH SANA.
"Boleh kali ya kita--"
"Kela-- Ey! Rek kamana sia! Jadi teu? Lila pisan! Aing di selasar gedung 4. Sini!" Kayaknya dia teleponan dan Arteri pasti dicuekin. Gak mau ikutan~
"Yak, sorry, sorry, ada telepon tadi. Kenapa, Ar?"
"Oh, enggak mau minta foto aja nih mumpung lagi pake baju formal kan. Aing udah foto sama semua PO keknya hahah."
"Oalah haha. Sok sok. Mau di mana?"
"Sini aja deh." Lah? Kok jadi dia yang foto sih?!
"Ven, tolong fotoin dong." Arteri nyamperin gue dan kasih hpnya ke gue. LAH?! Ih sebel! Gue yang mau foto malah jadi gue yang fotoin.
"Yuk, 1, 2, 3!" Mereka berfoto sampe 3x. Aduh, ganteng-ganteng banget anjir HAHA! Gue gak bisa apa nyelip di tengahnya....?
"Okey, thank you, Ven! Sana gantian! Gua yang fotoin! PO lu kan?" Oh gini taktiknya wkwk. Okay got it!
Sekarang gantian Arteri yang fotoin gue sama Aries. Pose pertama kita masih canggung bangett! Masih jauh-jauhan.
"Deketan lah! Udah kayak anak tetangga dibandingin emak-emak."
KAMU SEDANG MEMBACA
Arteri dan Vena
RomanceKisah dua sejoli dengan latar belakang yang sangat bertolak belakang, akhirnya dipertemukan meski dalam kerumitan. "I bounded with you like arteries and venas. We have to work together for life." Arteri dan Vena bertugas untuk membawa darah, bukan r...