Gak bisa tidur nih gue malem ini HAHA! Ya Tuhan, kenapa Arteri ya? Dia sama sekali gak keliatan kalo hidupnya ternyata sepahit itu sebelum gue liat bukti fisiknya. Kalo udah sampe fisik, pasti mental dia juga ancur banget. Gue masih belum tau apa penyebab yang buat dia kayak gitu. Kalo gue tanya pelan-pelan, dia bakal kasih tau gak ya? Biasanya kan orang-orang kayak Arteri itu bakal tertutup banget sama keadaan. Ya semoga aja karena dia milih gue duluan, dia tau kalo gue bisa diandalkan.
Lebih gak bisa tidur lagi karena dia kirim chat ke gue!
"Hola. ¿cómo está tu hermana?"
"What the hell are you talking about? Haha."
"It's spanish."
"What's wrong with spanish?"
"Nothing's wrong. But I'm wrong if I'm in love with my 'cousin' haha."
"LOL! You're not my real cousin, are you?"
"No. My mom is the only child, so does my dad."
"WOW! Pasti lo jadi harapan terbesar buat mereka haha."
"Beban terbesar juga haha."
"Jangan gitu lah...."
"Fact."
"Kenapa?"
"I'm not the only child, I have a sister. Her name is Vena too. Vena Zara Fernanda. But she just 18 years old."
"Not so young. She has been a teen."
"Yeah... kinda. By the way, jadinya mami papi lu kapan ke sininya? Lu anak satu-satunya ya?"
"Kayaknya mereka nyampe sini sekitar jam 1 siang. Nanti gue kabarin aja kapan ketemuannya, soalnya mau jalan dulu hehe. Iya gue anak satu-satunya. Makanya mereka khawatirin gue banget."
"Good good. Oke, kabarin aja ya. Have fun with your lovely parents, Abigail."
"DON'T CALL ME ABIGAIILLL!"
"Why? Mami papi lu udah namain lu itu. Kok gak boleh dipanggil pake nama itu?"
"Gak papa. Vena aja."
"Biar jadi Arteri dan Vena ya?"
"You wish."
"HAHAH! Buenas noches!"
"You seems like you are in love with Spain haha."
"Yes, I want to take a master degree there someday."
"WOOWWW! Gila bangett baru maba udah berencana ambil S-2 di luar! Keren-keren!"
"Malah tadinya pengen S-1 di sana, tapi tahun kmrn gak dapet yang beasiswa. Mungkin tahun ni mau coba lagi nanti. Mungkin."
"Oh, lo angkatan kemarin?"
"Yes."
"I see. Jurusan apa sih? HAHA. Gue udah ngobrol panjang lebar, tapi belom tau jurusan lo apa."
"Mankom."
"Oelaah. Sama kayak Hanif berarti."
"Woelah Hanif-Hanif amat."
"Woelaah biasa aja kali HAHA. Ya udah, besok ye gue kabarin lagi."
"Sip sip! Nite!"
"Nite!"
Awwwww gak bisa tidur HAHAHHA! Ayo tidur yuk, ah! Mana kalo buka jendela keliatan apart Easton lagi. Makin-makin kepikiran dah wkwk.
Besoknya, gue bangun dan bikin sarapan jam 10. Mereka udah otw dari Jakarta. Jadi tinggal nunggu mereka dateng aja. Biar spesial, gue mau masak ahh buat mereka. Yang gampang aja sih tumis sayuran wkwk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arteri dan Vena
Roman d'amourKisah dua sejoli dengan latar belakang yang sangat bertolak belakang, akhirnya dipertemukan meski dalam kerumitan. "I bounded with you like arteries and venas. We have to work together for life." Arteri dan Vena bertugas untuk membawa darah, bukan r...