11. Elraga dan Keinginannya

32 12 0
                                    

jangan lupa vomment!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

jangan lupa vomment!

***

Akhirnya, Elraga mendapatkan tujuh pemain cadangan, yang Elraga jamin, mereka tidak akan bergabung sedikitpun dalam pelatihan basket, maupun perlombaan.

Tapi, andaikata mereka hendak bergabung, akan amat sangat dipersilakan.

Hal ini merupakan perealisasian dari cetusan ide Gerald, lebih baik mereka tidak main, daripada tidak ada yang bergabung menjadi tim cadangan karena malas—sebab bagi mereka, basket tidak ada gunanya, tidak ada prestasinya.

Setelah selesai dalam runtutan pendaftaran dan juga verifikasis, tim basket SMA Arubuana kini sudah masuk dalam salah satu jajaran kontestan perlombaan DBL region Jakarta. spesifiknya south region, Jakarta Selatan, karena di situlah sekolah SMA Arubuana berada.

Sisanya, tim basket SMA Arubuana hanya perlu berlatih, berpikir dan juga menyiapkan diri mereka.

"Dikulum dikunyah, HALO SEMUANYAHH!!!" sapa Aldi Sasongko heboh di kantin. Elraga menggeleng-geleng, kenapa temannya yang satu ini nampaknya tak tahu malu.

"Apanya yang dikulum?" tanya Elraga.

"Pala Bapak lo!!" balas Algra.

"Anying, Papanya di tanah gaboleh gitu lo, Gra. Kita harus sayang kepada anak yatim," tutur Reno sambil mengelus kepala Elraga.

"Anying, gue aduin ke Tuhan lo pada kicep. Kan, doa anak yatim selalu dikabulin," balas Elraga.

"Mampus lo, No. Kan Algra bilangnya 'bapak', bukan 'papa', HAHAHAHAH. Doain ego, El. Nanti malem pantatnya rapet, gabisa kentut dia," balas Aldi.

"ANJIR, JANGAN GITU DONG. DOANYA SEREM BANGET SIALAN!!!"

"HAHAHAHAHHA!!!!"

"Yatim angkatan jaman dulu nih, bos. Senggol dong!!"

Elraga bisa menjadi dua sisi.

Dalam sisi pertama, dia bisa menjadi sangat terbuka kepada teman-temannya. Meskipun mereka meledek-ledek nasibnya yang cukup buruk. Tapi, Elraga tetap sayang kepada mereka. Karena, merekalah sahabat Elraga.

Dalam sisi kedua, Elraga bisa menjadi sangat pemarah. Ketika dia diusik oleh orang-orang yang tidak ia senangi, atau tidak kenal. Dan, ketika hal itu menyangkut basket.

Karena Elraga tahu, basketnya sedang berada di ujung tanduk.

"Gue berdoa aja, semoga basket kita langgeng jaya abadi," harap Elraga. "Karena, doa gue pasti dikabulin, sih."

"AAMIIN!!!!" sontak, serentak teman-temannya mengaminkan harapan Elraga.

Seketika di kantin itu dia melihat Kal bersama teman-temannya, dia teringat akan hutang budi dan juga terima kasihnya kepada Kal. Maka dari itu, dengan niat bulat, nanti Elraga akan mengucapkan terima kasih kepadanya.

Sepucuk Surat untuk Elraga [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang