"KALL!!! YAAMPUN KE MANA AJA!!!" pekik Melina heboh begitu Kal berada di ambang pintu kelas.
"ANJIR BISA BALIK JUGA DIA!!!" balas Tara. Kini, Kal dipeluk oleh keduanya di sana.
"Ih, udah dulu. Jangan ngalangin jalan."
Mereka pun terduduk di kursinya. "Lo ke mana aja, Kal?"
Raut wajah Kal masih terliat letih, dan sedikit pucat dengan ceruk-ceruk gelap di sana. Dia sepertinya kelelahan. "Gue abis pulang dari Surabaya."
"Kok pesan gue gak dibalas?" tanya Leona.
"Bokap gue meninggal."
Seketika, semuanya terdiam dengan raut wajah mengiba seketika.
"Turut berduka, Kal."
"I'm sorry for heard that."
"Makasih."
"Lo gak kabarin ke kita? Jujur banget, khawatir. Apalagi Melina ampe nangis itu katanya kangen sama lo."
"Asem!"
"Oh jadi gue beneran ga dikangenin, nih?" tanya Kal.
"Dikit aja," balas Leona.
"Sialan."
"Eh serius, kenapa lo susah banget dihubungin?"
"Lagi masa berkabung. Gue gak mau buka hape. Pikiran gue ke mana-mana nanti. Jadi, gue beneran... gitudeh. Lo paham, kan?"
Ketiganya mengangguk.
"Kal," panggil Melina. "Lo tau gak?"
"Ya gak lah, bego. Lo aja belom ngomong," semprot Leona.
"Oh iya. Ih serius, lo tau gak?"
"Enggak. Kenapa Mel?"
"Elraga. Sejak lo pergi ke Surabaya, dia jadi... pemarah. Dia gak kayak dulu lagi, Kal. Gak kayak ketika lo masih ada di sampingnya."
Seketika, ada luka yang menganga dan melebar di dalam hatinya. Perasaan itu terasa perih dan membuat menyesal. "Emang dulu gimana? Masih pemarah, kan?"
Melina menggeleng. "Enggak. Dulu, ketika lo masih ada di samping dia, dia jadi soosk periang, dan menyenangkan. Tapi ketika lo pergi, seketika itu juga dia jadi pemarah. Dan..."
"Dan apa?"
"Temen-temennya lagi jauhin dia. Mereka lagi berantem."
"Hah, kok bisa?!"
Melina mengangguk. "Algra cerita ke gue—"
"CIE MELINA!!! UDAH JADIAN AJA NIH!!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sepucuk Surat untuk Elraga [SELESAI]
Teen FictionBasket SMA Arubuana terancam dibubarkan! Elraga, sebagai ketua basket, berusaha dengan keras untuk membangun kembali pamor basket SMA Arubuana yang telah redup sebelum-sebelumnya. Bersama dengan Kalamanda, si murid baru, semuanya terasa mudah bagi...