48. Diserang

23 5 4
                                    

Hari H perlombaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari H perlombaan.

Perlombaan ini diadakan di Hari Minggu. Sengaja, pikir Elraga, pihak DBL pasti ingin menggaet banyak sekali atensi. Elraga pasti akan melihat sekolah lain yang memiliki supporter sementara SMA Arubuana tidak.

Maka dari itu, berkumpullah mereka di lapangan SMA Arubuana. Mereka saling duduk melingkar, sambil merapalkan doa-doa mereka, semoga kembali membawa kabar yang baik.

"Intinya, gue sangat menghargai kalian dengan sampainya kalian di posisi ini," tutur Coach Ali. "Semangat, hanya sisa satu langkah lagi, dan kalian akan banggain nama sekolah."

Laki-laki itu kemudian menjulurkan tangan serentak, dengan Elraga meraung, "SMA ARUBUANA!!!"

"BISA!!"

***

"Gue mau dateng ke DBL," tutur Zega di ponselnya kepada kawan-kawannya. "Kalian dateng ya."

"Ngapain."

"Lo gamau liat mereka apa?"

"..."

"Ya terserah sih, gue bakal tetep dateng. Dengan atau tanpa kalian. Gue mau ke sekolah, biar jatuhnya rombongan sama mereka. Kasian SMA Arubuana. Kata Kal, gak ada pendukungnya. Gue sih ngebayangin gimana kalo jadi dia, pas kita lomba futsal tingkat provinsi gaada yang dukung, pasti sedih—"

"Gue skip dulu deh. Lo aja perasaan sering ribut ama Elraga, kok jadi dukung gini, hahaha."

Zega menutup teleponnya.

***

"Shit," umpat Coach Ali. "Kok bisa bannya bocor gini? Aduh, kita sejam lagi tanding."

Elraga menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal. "Gimana ya, kita mau naik Grab aja?"

"Pake Alphard lo bisa gak, El?" tanya Algra. "Mobil gue pada dipake."

"Wah, kalo Alphard sih dibawa nyokap. Hari ini balik doi. Lagian kalo balik emang sempet?"

"Kaga juga, sih."

Elraga merasa lebih baik. Tangannya yang luka sudah terasa sembuh, dan luka-luka lebamnya juga tidak meninggalkan rasa nyeri lagi. Semalaman ia kompres itu dengan es batu sesuai anjuran Aldi.

"Yaudah lah, naik motor aja," saran Coach Ali. "Bukan masalah besar, kan? Maksudnya, kita gak bawa barang banyak gitu."

"Enggak juga, sih. Yaudah, kita naik motor aja," saran Elraga yang kemudian diangguki oleh teman-temannya.

"Elraga, Gerald sama Algra berangkat duluan aja," saran Coach Ali. "Reno sama Aldi... gue minta tolong kalian buat bantu gue urus berkas bisa?"

Sepucuk Surat untuk Elraga [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang