Jega celingukan, dia tidak melihat dua pemain andalan SMA Arubuana, Reno dan juga Aldi. Juga, ketika dia melihat raut wajah Elraga, ada getir dan juga ragu di dalamnya. Maka dari itu, bertanyalah ia, "El, mana dua yang lain?"
Elraga mendongak sebentar, lalu ia menatap kosong ke arah depan lagi. "Kecelakaan. Tangan mereka patah."
Jega mengernyit. "Gak bisa ikut lomba, dong? Kok bisa pas-pasan banget?"
"Ga ngerti. Kayaknya ada yang ngerencanain. Tapi masalahnya sekarang bukan itu, gue butuh pemain." Elraga menatap Jega dengan penuh harap. "Lo bisa gantiin, gak?"
Elraga melanggar janjinya.
Tapi dia terdesak.
Pada mulanya, ia berjanji kepada seluruh pemain cadangan, jika mereka tidak akan sekalipun turun di lapangan sekalipun. Tapi bisa apa Elraga sekarang? Dia benar-benar tidak memiliki pilihan. "Lo kan pernah ikut basket, kan? Lo tau basic-nya."
Jega mengangguk tidak berkeberatan. "Bisa El, cuma ya... gue gak jago-jago amat."
"Gak apa-apa. Daripada didiskualifikasi. Ajak satu temen lo yang jago, siapa itu. Gue gak tau."
"Ronald, dia jago—"
"Yaudah, ajak dia. Kita langsung tanding, tiga menit lagi. Prepare yourself."
***
Gerald dan Algra menatap Elraga panik. "El, Reno ama Aldi ke mana?"
Mulut Elraga kelu untuk menjawabnya. Tapi yang jelas, dari raut wajahnya sudah menjelaskan itu semua.
Gerald langsung mencengkeram bahu Elraga kuat-kuat. "El, demi apapun, mereka kecelakaan atau gimana?"
"Tangan mereka patah."
"Terus gimana?"
"Mau gak mau, pake tim cadangan. Gue suruh Jega sama Ronald tadi buat turun ke lapangan."
"El, tapi mereka gak bisa main, El," kata Algra.
"Mereka bisa. Mereka punya basic-nya seenggaknya. Dan gue mempercayakan mereka sekarang. Karena... kita gak punya opsi lain, Gra."
"Coach Ali mana?" tanya Gerald.
"Gatau dah, itu pelatih ngilang mulu. Katanya nyusul," balas Elraga.
Dan setelah itu, mereka bersiap-siap untuk segera turun ke lapangan.
***
Skema pertandingan tiga besar itu dilakukan secara bergantian. Di final ini, terdapat tiga sekolah yang akan saling beradu, SMA Arubuana, SMA Meraine dan ...
KAMU SEDANG MEMBACA
Sepucuk Surat untuk Elraga [SELESAI]
Teen FictionBasket SMA Arubuana terancam dibubarkan! Elraga, sebagai ketua basket, berusaha dengan keras untuk membangun kembali pamor basket SMA Arubuana yang telah redup sebelum-sebelumnya. Bersama dengan Kalamanda, si murid baru, semuanya terasa mudah bagi...