//gue upload ulang, di beberapa orang chapternya ilang masa?!?!
happy reading!!
**
"Halo semua, kenalin. Nama gue Kalamanda. Bisa dipanggil Kal. Gue pindahan dari Surabaya, salam kenal semua! Semoga kita bisa menjadi teman baik, ya!"
Singkatnya, satu kelas seketika terpana akan paras cantiknya Kal. Bahkan, Kal sendiri melihat ada beberapa laki-laki yang menganga lebar dengan tatapannya yang membulat. Kal merasa senang, tapi di satu sisi, dia merasa risi.
"HALO KAL, SALAM KENAL!!"
"KALO DIPANGGIL SAYANG BOLEH GAK, KAL?"
"ANJIR LO, MODUS!!"
"KAL CANTIK BANGET!!!"
BRAK!!!
Satu meja digebrak, kini seorang laki-laki berdiri. "KAL, LEBIH DARI TEMAN JUGA BOLEH BANGET KOK!!"
"ANJIR, LO KAIN KAFANNYA MAU WARNA APA? TIE DYE YA?"
Kal hanya bisa tersenyum malu. Setelah lama berbasa-basi, akhirnya terduduklah ia di kursi belakang. Kursi itu berada di antara cewek-cewek cantik, yang Kal pikir, mereka adalah tipikal gadis-gadis populer di sekolahnya.
"Gila, lo cantik banget. Salam kenal, gue Melina."
Kal bisa melihat Melina adalah tipikal gadis yang periang. Tubuhnya agak pendek dengan rambutnya yang seleher. Alisnya yang hitam membingkai matanya yang menawan ketika ia tersenyum.
Dua gadis di depan kini menyahut. "Halo, Kal. Kenalin, gue Tara. Di samping gue, ini namanya Leona."
Sementara, untuk tipikal Leona, Kal bisa langsung melihat dia adalah gadis yang kaya raya. Auranya terpancar dengan jelas. Leona tersenyum dengan anggun. "Salam kenal, Kal."
"Salam kenal, Melina, Tara, juga Leona, hehehe."
Sementara, tiap-tiap ia melihat Tara, ia bisa membayangkan biru langit dengan sungai yang terpancar di dirinya. Rasanya damai melihatnya. Rambut hitamnya tergerai dengan matanya yang menawan disusul dengan senyumannya yang manis.
Kal senang. Hari pertama di sekolah barunya nyatanya sangat menyenangkan.
***
"Di," panggil Elraga. Di kelas sekarang sedang jam kosong. Jam kesukaan hampir seluruh siswa SMA Arubuana. "Gue izin basket dulu, deh. Badan gue sakit-sakit."
"YAH ANJIR, nanti bakal sepi kalo ga ada lo."
"Tapi ya gimana ya, badan gue sakit banget."
"Lo kenapa emang, El?" tanya Reno. "Garagara latihan kemaren lo? Tumben, biasanya badan lo kayak badak, gada sakit-sakitnya."
"Bokap."
Kini, mereka semua tergeming.
"Yaudah, gak papa El. Lo balik aja duluan. Paling, libur dulu hari ini, toh juga cape anjir tiap hari main," balas Gerald.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sepucuk Surat untuk Elraga [SELESAI]
أدب المراهقينBasket SMA Arubuana terancam dibubarkan! Elraga, sebagai ketua basket, berusaha dengan keras untuk membangun kembali pamor basket SMA Arubuana yang telah redup sebelum-sebelumnya. Bersama dengan Kalamanda, si murid baru, semuanya terasa mudah bagi...