hayuuu atuh di vote....bantu author auto masuk syurgaa👉👈
sebelum itu sabi kali yaa, buat ikutin akun author, vote juga kalo udah di mampir yaa✌🏻✌🏻✌🏻
~~~~~~~~~~~~~~
its me yang berarti adalah ini aku, cerita bergenre fantasi tersebut mengisahkan...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Episode 53.
"sudah?"tanya Zayden membuat Acavella mengangguk.
"kita akan berangkat sekarang tuan, nona muda."
"pakaian anda telah kami siapkan di bangku belakang, saya akan mengantar gaun ada ke ruang ganti saat sudah waktunya" lanjut Serena membuat nya Kembali mengangguk.
"baiklah, terimakasih."
"kami akan berangkat big bos" ucap Ziro.
Mobil mewah itu mulai meninggalkan perkarangan luas mansion, ini yang di tunggu-tunggu.
Hari ini, hari di mana ia memetic yang lebih segar dan mengungkapkan yang busuk agar terbuang.
"dadyy.."
"hmm, ada apa Vella?"
"apa keluarga Artharendra hadir juga?"
Zayden mengangguk menjawab pertanyaan sang putri "yaa, dady melihat mengundang keluarga mereka untuk datang, sepertinya mereka datang sangat awal karna putra bonton mereka harus melakukan kelulusan."
"aaa, gitu yaa."
"ada apa?"
Acavella tersenyum dan menggeleng "engga, aku nanya doang."
"baiklah.."
"aah, Serena."
"yaa, big bos."
"bagaimana semuanya?"
Serena menolehkan kepalanya ke samping dan menunduk sejenak "semua sudah siap seperti rencana big bos, anda tak perlu khawatir lagi, semua akan di mulai sesuai perintah."
"buktinya juga sudah?"
"sudah nona muda."
Acavella mengangguk "bagus, hukuman apa yang pantas kita-kita dady?"
"entahlah, mungkin membuat mereka gulung tikar? Dan membunuh mereka?"
Usulan Zayden membuat Acavella menggeleng "bukankah itu sudah biasa?"
"hmmm? Lalu kau ingin melakukan yang seperti apa?"
"shhhh, entahlah, aku juga bingung."
Selama perjalanan, ayah-anak itu terus saja membahas hal random dan sesuatu yang akan terjadi nantinya.
Tak terasa waktu yang mereka tempuh sudah 20 menit lamanya karna factor macet tentu saja.
"dady, aku akan ke sana sebentar" Pamit Acavella, di kedua sisinya sudah ada kedua sahabatnya.
"baiklah, jangan terlalu lama."
"okay omm."
Ketiganya berjalan masuk melalui pintu samping, mereka berencana untuk pergi ke tempat studio, di mana semua nya berhubungan.
